in

Kelihatan Sepele tapi Bisa Hasilkan Rp25 Juta, Begini 5 Tips Beternak Kroto Menggunakan Paralon

Bagi mereka yang memiliki hobi memelihara burung kicau, keberadaan kroto sangat dibutuhkan karena menjadi makanan utama bagi peliharaan yang ada. Hewan kecil tersebut merupakan larva semut rangrang yang memiliki protein tinggi bagi burung kicau. Tak heran jika harganya pun lumayan mahal karena banyak dicari pembeli.

Peluang inilah yang bisa dimanfaatkan dengan cara beternak kroto yang hasilnya nanti dilempar ke pasaran. Khususnya pada para pecinta atau pehobi burung hias. Biasanya, kroto dijual seharga Rp175 ribuan per kilonya atau bahkan bisa lebih tinggi sedikit jika persediaannya sangat langka. Tertarik mencoba? Simak ulasan Boombastis berikut ini.

Menyiapkan bibit koloni

Ilustrasi bibit koloni kroto [sumber gambar]
Menyiapkan bibit koloni adalah langkah awal yang harus dilakukan jika ingin menggeluti usaha ternak kroto. Ada dua alternatif yang bisa dilakukan untuk mendapatkan bibit, yakni dengan cara menangkap dari alam bebas atau membeli langsung dari pembibit kroto. Harga bibit kroto sangat bervariasi di pasaran. Tergantung daerah dan ketersediaan stok yang ada.

Mempersiapkan kandang dengan menggunakan paralon alias pipa air

Ilustrasi paralon untuk kandang kroto [sumber gambar]
Menggunakan kandang dari bahan paralon dinilai lebih efektif dibanding benda lainnya. Terutama dari sisi fleksibilitas, kemudahan dalam perawatan, dan praktis. Bikin rak susun sebagai penyangga (bisa menggunakan bambu atau besi), kemudian gunakan paralon berdiameter 12 cm dengan panjang yang disesuaikan dan disusun pada rak. Selanjutnya, isi paralon dengan dedaunan agar merangsang koloni (bibit) semut rangrang bertelur.

Bibit koloni ditebarkan ke dalam kandang

Ilustrasi kandang kroto [sumber gambar]
Setelah kandang siap, langkah berikutnya adalah menebar bibit koloni yang di dalamnya telah diisi dengan dedaunan. Usahakan agar rak susun tidak bersentuhan langsung dengan tembok atau benda lain di sekitarnya. Agar bibit semut tidak kabur, sebaiknya kaki-kaki pada rak susun diberi wadah yang diisi air atau oli. Jika sudah, bibit tinggal diberi pakan secara rutin untuk menjaga pertumbuhannya.

Mengatur pemberian pakan dan tata caranya

Ilustrasi semut rangrang [sumber gambar]
Zat protein dan karbohidrat merupakan asupan gizi yang dibutuhkan oleh koloni semut rangrang. Untuk protein, sumbernya bisa berasal dari hewan seperti cicak, ulat, belalang, atau jangkrik. sumsum tulang ayam dan sapi juga sangat bagus sebagai asupan tambahan. Sementara karbohidrat diperoleh dari larutan gula diletakkan di atas tatakan. Usahakan agar letaknya bisa dijangkau oleh koloni semut rangrang.

Kroto siap dipanen untuk dijual ke konsumen

Ilustrasi kroto dalam toples siap jual [sumber gambar]
Agar proses beternak bisa berjalan dengan optimal, proses panen bisa dilakukan dengan menunggu sarang di dalam paralon sudah dipenuhi dengan kroto yang berwarna putih. Usahakan agar 6 bulan pertama dibiarkan terlebih dahulu agar hasilnya lebih optimal. Panen bisa dilakukan setiap 15-20 hari sekali setelah dirasa siap.

BACA JUGA: Viral Cara Mudah Ternak Lele Sekaligus Tanam Kangkung Sendiri dalam Satu Tempat di Rumah

Salah seorang peternak kroto bernama Ulfa di Bogor Jawa Barat yang dikutip dari Berempat (17/07/2019), mampu menjual sebanyak 100 kg kroto seharga Rp135 ribu-Rp150 ribu/kg, dan 100-150 toples ukuran 1-5 liter bibit kroto di kisaran harga Rp75-165. Omset yang diraihnya kini mencapai Rp25,5 juta per bulan dengan keuntungan sekitar 66% atau sekitar Rp17 juta per bulan. Gimana Sahabat Boombastis? Tertarik budidaya kroto?

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

Pring Petuk hingga untuk Usir Jin, Inilah Mitos Soal Bambu yang Dipercaya Orang Indonesia

Misteri Haikal Sulaiman, Tempat Suci Umat Yahudi yang jadi Alasan Israel Kuasai Palestina