Olahraga

Nyaris Lolos Piala Dunia, Mimpi Indonesia Tumbang ‘Gara-gara’ Timnas Israel

Event akbar bertajuk Piala Dunia agaknya hanya menjadi sebuah angan yang tak pernah kesampaian untuk penduduk Indonesia. Sejak pertama bergulirnya bertahun lalu, hanya Hindia Belanda yang mampu masuk ke event itu. Namun setelah itu agaknya kita hanya berpuas diri menjadi seorang penonton ajang empat tahunan tersebut.

Salah satu prestasi terhebat Timnas adalah saat Piala Dunia 1958. Meski masih babak penyisihan grup merebutkan tiket lolos, namun saat itu hanya butuh beberapa langkah lagi untuk Tim Garuda bisa berdiri di kompetisi tersebut. Tapi Israel megagalkan mimpi besar pasukan Merah Putih saat itu. Berseberangannya politik dan pemikiran membuat Timnas merelakan peluang untuk lolos. Seperti apakah kisahnya? Simak ulasannya berikut ini.

Menolak bertanding dengan Israel, Indonesia buang tiket lolos Piala Dunia

Aksi Ramang [Sumber Gambar]
Pada zaman tersebut mimpi Indonesia berada di Piala Dunia sebenarnya hanya tinggal sedikit lagi bisa terwujud. Dilansir laman Republik, laga melawan Israel adalah laga terakhir penentuan untuk lolos ke ajang tersebut. Namun, pemerintah penolakan bertanding dari Presiden Soekarno membuat Indonesia memutuskan mengundurkan diri. Tidak diakuinya Israel sebagai sebuah negara oleh Indonesia menjadi alasannya. Kendati sudah dilakukan perundingan, pada akhirnya kita harus rela membuang tiket lolos Piala Dunia 1958.

Sebagai bentuk solidaritas dengan negara Palestina

Palestina di stadion [Sumber Gambar]
Selain tak diakuinya Israel sebagai sebuah negara, alasan lain Indonesia menolak bertanding adalah bentuk rasa solidaritas terhadap Palestina. Seperti yang kita ketahui bersama, dari dulu hubungan negara Timur Tengah itu memang selalu harmonis dengan Indonesia. Jadi tidak salah ketika itu pemerintah rela melupakan peluang emas lolos ke Piala Dunia. Bahkan apabila mau bertanding Timnas bisa dikatakan tidak akan sulit untuk menang. Hal ini lantaran kekuatan tim Merah Putih diisi oleh pemain-pemain hebat yang ada di tanah air.

Saat itu Timnas merupakan skuad tangguh berjuluk Macan Asia

Prestasi Hebat Timnas [Sumber Gambar]
Seperti yang telah diungkap tadi, Timnas tahun 1958 memang bukan kesebelasan sembarangan. Saking hebatnya saat itu Indonesia dijuluki Macan Asia. Beberapa gelar Asia Tenggara dan partai luar negeri yang berhasil dimenangi adalah buktinya. Tidak berhenti di situ, Tim Merah Putih juga berisikan pemain-pemain hebat dan pelatih genius. Dilansir laman Gol, mereka adalah Maulwi Saelan, Ramang, dan Tan Lion Hou. Kemudian untuk juru taktiknya adalah Toni Pogacknik. Berkaca dari hal tersebut, pastinya sangat disayangkan Indonesia harus gagal Piala Dunia. Kendati harus sedih, namun harus tetap dipandang sebagai kebesaran hati untuk sesama.

Negara Wales mengambil jatah Indonesia untuk lolos Piala Dunia

Wales akhirnya lolos Piala Dunia [Sumber Gambar]
Jatah Indonesia untuk lolos ke ajang empat tahunan tersebut akhirnya diambil Timnas Wales. Kala itu mereka mampu menaklukkan Israel dengan skor 2-0. Sebelum memilih negara Eropa itu, FIFA sebenarnya dibuat kesulitan mencari lawan untuk tim negara bintang daud tersebut. Hal ini lantaran banyak negara juga mengikuti jejak Timnas yang enggan bermain dengan Israel. Dilansir laman Republik, ada tiga negara yang ditunjuk FIFA namun menolak yakni Turki, Sudan dan Belgia. Belum diketahui jelas apa alasan mereka saat itu kenapa melakukan sikap yang sama dengan Indonesia.

Tak beruntung menjadi kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi kita saat itu. Indonesia bukanlah satu-satunya negara yang menolak bertanding dengan Israel, pasalnya Argentina juga melakukan hal serupa beberapa beberapa hari lalu. Terlepas dari apa yang sudah terjadi di masa lalu, besar harapan agar Timnas kita bisa bertanding di ajang paling bergengsi di muka bumi itu.

Share
Published by
Galih

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

1 week ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

1 week ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

1 week ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

2 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

2 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

2 weeks ago