Dianggap Tim Lemah, Beginilah Kiprah Menawan Bangladesh yang Sempat Selamatkan Timnas

Pada umumnya banyak pengamat bola yang tidak memasukkan nama Bangladesh sebagai salah satu tim kuat di Asian Games. Bahkan membayangkan mereka mampu lolos di babak 16 besar, mungkin tidak banyak yang memprediksi. Namun layaknya pertandingan di olahraga ini, mereka rupanya sukses menjadi salah satu tim yang mengejutkan. Keajaiban yang mereka ciptakan juga sempat membuat ribuan rakyat Indonesia bernapas lega.

Pasalnya setelah kekalahan atas Palestina membuat peluang Timnas menipis. Mereka harus berjuang mati-matian hingga pertandingan terakhir menghdapi Hongkong untuk bisa lolos dari grup A. Tapi berkat hasil positif yang dituai Bangladesh, sebelum pertandingan hidup mati itu digelar, Indonesia sudah terlebih dahulu dipastikan lolos 16 besar Asian Games 2018, apapun hasil di laga akhir mereka. Lantas sehebat apakah Bangladesh di ajang ini? Untuk menjawab penasaranmu simak ulasan berikut ini.

Kalahkan calon tuan rumah Piala Dunia 2022

Kegemilangan yang dicatatkan Bangladesh selama di ajang ini pastinya tidak bisa dilepaskan dari hasil bagus lewat hasil satu kemenangan, satu imbang, dan satu kekalahan. Namun dari tiga laga yang dijalani kemenangan di pertandingan terakhir bisa dibilang menjadi momen terbaik. Menghadapi tuan rumah Piala Dunia 2022 yakni Qatar, negara kecil ini sukses keluar sebagai jawaranya. Hasil bagus ini diperoleh lewat sebuah perjuangan gigih hingga menit-menit akhir pertandingan. Timnas Bangladesh memastikan kemenangan lewat satu gol yang diciptakan Jamal Bhuyan di menit 3 menit akhir laga.

Ungguli raja sepak bola Asia Tenggara Thailand untuk lolos

Pencapaian luar biasa yang ditorehkan oleh Bangladesh juga memakan raja sepak bola Asia Tenggara. Thailand yang di awal menjadi tim diprediksi berpeluang lolos dari grup B Asian Games 2018, bisa diatasi dengan torehan empat poin yang mereka ciptakan. Seperti yang diungkap tadi torehan tersebut berasal dari satu kemenangan dan satu imbang. Khusus untuk hasil imbang tersebut, mereka buat kala menghadapi Negeri Gajah Putih itu. Bertanding pada Kamis (16/8) di Stadion Pekansari Bangladesh berhasil unggul terlebih dahulu di menit 52, lalu disamakan di 20 menit sisa pertandingan. Dan skor 1-1 menjadi menutup laga ke dua untuk mereka itu.

Kegemilangan Bangladesh membuat Timnas memperpanjang nafas di Asian Games

Hasil bagus yang ditorehkan oleh negara yang terletak di Asia Selatan ini rupanya juga memiliki dampak bagus untuk Indonesia. Seperti yang kita ketahui tim sepak bola Indonesia tengah berada dikeadaan gawat setelah gagal menang atas Palestina. Jadi diwajibkan untuk bisa menyapu bersih dua laga akhir menghadapi Laos dan Hongkong. Namun setelah kemenangan Bangladesh atas Qatar satu kosong, kewajiban itu tidak berlaku lagi. Pasalnya poin 7 yang diperoleh Timnas sudah memastikan mereka untuk lolos sebagai peringkat tiga terbaik, apapun hasilnya saat bersua hongkong di pertandingan terakhir. Kebijakan itu diambil lantaran beberapa grup berisikan lima dan empat kontestan cabang ini.

Sukses menciptakan sejarah dengan lolos pertama kali ke babak 16 besar

Mampu lolosnya Bangladesh ke babak 16 besar Asian Games 2018 cabang sepak bola ini adalah sejarah. Pasalnya dari awal keikutsertaan tim sepak bola mereka di ajang ini. Baru di tahun 2018 inilah negara Asia Selatan mampu menampakkan kaki di babak 16 besar. Hasil bagus ini juga menyimpan hal unik, mereka hanya membutuhkan 2 gol saja untuk mengukir cerita manis tersebut. Bahkan mereka harus kemasukan lebih banyak dengan empat gol saat bersua Uzbekistan dan Thailand. Berada di babak ini, mereka akan ditantang oleh Tim Sepak Bola Korea Utara.

Bangladesh mungkin hanya menciptakan kejutan kecil, namun bisa dibilang pengaruhnya banyak untuk kontestan lainnya. Dan mereka menunjukkan apabila bola itu benar-benar bundar, lantaran selalu menyimpan kejutan di pertandingannya. So, apabila negara Asia Selatan ini bisa, maka Timnas pastinya juga bisa untuk menciptakan torehan manis menjadi juara cabang olahraga sepak bola di Asian Games 2018.