Categories: Trending

5 Alasan Kenapa Orang Indonesia Tidak Perlu Takut Dengan Terorisme

Banyak kalangan menganggap jika aksi terorisme akan membuat sebuah negara jadi kacau. Meski hanya beberapa orang yang meninggal entah itu akibat ledakan atau tembakan. Efeknya akan melebar hingga membuat sektor ekonomi, keamanan, pariwisata, dan lain sebagainya runtuh dengan sendiri.

Tapi Indonesia tidak perlu takut dengan terorisme meski kemarin diguncang bom bunuh diri dan penembakan beruntun. Indonesia pun tidak perlu  panik dengan kekacauan yang sengaja dibuat ini. Karena kenapa? Nih, coba baca alasannya!

1. Teror Adalah  Hal Biasa

Bukan bermaksud menyukai adanya sebuah teror. Namun teror semacam ini bukanlah hal pertama yang dialami oleh Indonesia. Sebut saja kasus Bom Bali 1 dan Bom Bali 2. Ledakan dan korban yang ditimbulkan bahkan jauh lebih besar dari itu. Berkata dari hal itu, masyarakat Indonesia sudah mulai belajar jika terorisme adalah sesuatu yang bisa terjadi kapan saja.

Teror Adalah Hal Biasa [image source]
Barangkali masyarakat Indonesia lebih tertarik dengan isu atau teori konspirasinya daripada teror yang disebarkan oleh kelompok radikal itu. Membuat teror di Indonesia sama halnya melakukan hal yang sangat sia-sia. Kejadian teror akan menguap begitu saja dan segera dilupakan karena kasus-kasus baru yang lebih menggelitik akan selalu dikejar.

2. Karena Indonesia Sangat Kuat

Saat Indonesia mengalami serangan terorisme, tak akan pernah ada orang dari luar negeri yang akan memperhatikan. Atau bisa dibilang Indonesia sudah terbiasa diabaikan dan dianaktirikan oleh orang di seluruh dunia. Hal ini membuat semua rakyatnya jadi kuat hingga untuk masalah pengeboman seperti ini tidak akan jadi masalah besar.

Pelaku penembakan [image source]
Masyarakat di Indonesia menganggap jika masalah terorisme hanyalah sebuah trik atau akal-akalan saja. Jadi mereka menanggapinya dengan jauh lebih santai. Jika anda membandingkan dengan kasus di Paris, tentu bertolak belakang. Saat Paris dihantam ledakan dan tembakan seluruh dunia berbela sungkawa, sementara sekarang saat Indonesia diserang, diamlah semua. Atau jangan-jangan mereka tidak tahu Indonesia.

3. Media Sosial Membuat Semua Orang Jadi Tenang

Situasi saat terjadi bom bali atau penyergapan yang dilakukan oleh Densus 88 Anti Teror di masa lalu tentu berbeda dengan sekarang. Di masa lalu media sosial belum seramai sekarang hingga akses berita masih susah untuk dilakukan. Sekarang, hampir semua orang bisa mengakses media sosial dan membagikan konten apa saja.

Kami tidak takut

Saat terjadi pengeboman kemarin, masyarakat beramai-ramai menggunakan hastag #PrayForJakarta lantas hastag itu diganti karena dianggap akan membuat panik. Lalu muncul #KamiTidakTakut dan harga sejenisnya yang menimbulkan rasa semangat dan tidak takut terhadap apa pun. Hasilnya bisa dilihat sendiri, keadaan dalam negeri sama sekali tidak kacau bahkan masih kondusif sama seperti sebelumnya.

4. Terorisme Adalah Aksi Laga yang Sesungguhnya

Hanya ada di Indonesia, saat polisi sedang melakukan baku tembak dengan terorisme, banyak masyarakat yang melihatnya. Bahkan ada yang sengaja mengambil foto kejadian itu dan segera diunggah ke akun media sosialnya. Mereka tidak takut dengan tembakan dan justru bergerombol menyaksikan aksi penembakan itu selayaknya film laga yang disiarkan secara live.

Aksi laga Pak Polisi [image source]
Apa yang dilakukan oleh orang Indonesia ini mungkin nyeleneh. Namun dari nyeleneh inilah ketakutan dan teror bisa dihadang dengan cepat. Mungkin kita semua bisa memasukkan satu fungsi dari berfoto dan selfie yang tak diketahui orang: menghilangkan kengerian teror meski bisa membahayakan nyawanya.

5. Karena Bekerja Masih Lebih Penting dari Ketakutan

Anda pasti melihat seorang tukang sate yang masih asyik dan santai berjualan meski berada di dekat lokasi penembakan dan peledakan. Jika kejadian ini tak di Indonesia pasti penjual ini akan kabur dan segera menyelamatkan diri. Tapi apa yang dilakukan oleh penjual sate ini benar-benar hebat, bahkan menjadi tren dan masuk portal berita mana saja.

Sate yang ngeksis saat terjadi bom Sarinah [image source]
Selain tukang sate, ada juga penjual kopi keliling yang naik sepeda dan menjajakan jualannya di daerah pengeboman. Hal-hal semacam ini semakin mengukuhkan predikat Indonesia sebagai negara berani dan negara tak takut teror.

Demikianlah lima alasan kenapa orang Indonesia tidak perlu takut dengan adanya teror. Jadi kita semua bisa hidup lagi dengan tenang dan masalah teror biar diurus pihak kepolisian. Well done, penduduk Indonesia. Kalian luar biasa karena bisa membuat aksis teror menjadi sesuatu yang tak menyeramkan, bahkan menjadi bahan guyonan.

Share
Published by
Adi Nugroho

Recent Posts

Skandal Sister Hong, Pura-pura Jadi Wanita Demi Perdayai Kaum Pria dan Harta

Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…

20 hours ago

Bruce Willis Demensia, Tak Ingat Dirinya Aktor Dunia

Bagi aktor kelas dunia, Bruce Willis, dunia terus berputar dan waktu akan terus berjalan. Umur…

2 days ago

Dijuluki ‘Thomas Alva Edisound,’ Inikah Sang Penemu Sound Horeg?

Di balik fenomena dan polemik Sound Horeg yang menggemakan Indonesia, muncul sosok yang kini ramai…

3 days ago

Tom Lembong Siap Banding, Tak Mau Dianggap Penjarah Negara

Babak baru perjuangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong dalam menghadapi putusan majelis hakim dalam…

3 days ago

Fenomena Joki Strava, Jasa Lari bagi yang Ingin Mengais Validasi?

Di media sosialnya setiap minggu selalu pamer mampu lari 5 kilometer, tapi saat di kantor…

7 days ago

Sabarnya Damkar, Laporan Minta Bantuan Hadapi Ular Gaib pun Didengar

Satuan Pemadam Kebakaran (Damkar) bagaikan pelita di dalam kegelapan. Selalu yang terdepan dalam mendengarkan dan…

1 week ago