Mungkin nama Sya’wanah al-Ubullah masih terdengar asing di telinga umat muslim. Sya’wanah memang tak terlalu dikenal dibanding para sufi perempuan, seperti Rabi’ah Adawiyah yang mengenalkan konsep cinta pada kepada Sang Illahi. Rabi’ah juga terkenal sebagai penyair.
Namun selain Rabi’ah, kisah Sya’wanah tak kalah menyentuh hati. Perempuan yang diperkirakan hidup sekitar abad kedelapan Masehi ini, merupakan sosok yang sangat beriman kepada Allah SWT. Bacaan Al-Qur’annya sangat bagus dan merdu. Inilah kisah Sya’wanah yang menginspirasi.
Sebuah peristiwa yang mengubah hidup Sya’wanah al-Ubullah
Sebelum menjadi sufi, Sya’wanah tak melewatkan satu hari pun untuk pergi ke tempat hiburan. Suatu ketika, ia dan budaknya menyusuri jalanan Bashrah. Saat tiba di depan pintu sebuah rumah, Sya’wanah mendengar teriakan yang sangat memilukan. Ia pun meminta budaknya untuk melihat apa yang terjadi. Namun sang budak tak kunjung kembali. Ia memerintahkan budak lain, tapi budaknya juga tak kembali. Akhirnya seorang budak menjelaskan bahwa teriakan itu bukan karena orang meninggal, tapi tangisan orang yang sedang menyesali dosa-dosanya.
Sya’wanah bertaubat hingga bebaskan budak-budaknya
Takut kepada Allah SWT membuat Sya’wanah tak henti menangis
Setiap kali bermunajat kepada Sang Pencipta, Sya’wanah selalu berlinang air mata hingga membuat orang-orang khawatir matanya akan buta karena terlalu sering menangis. Sya’wanah justru lebih senang buta di dunia daripada buta di akhirat karena panasnya api neraka. Ia meminta siapa saja yang masih bisa menangis, maka menangislah.
BACA JUGA: Bacaan Sholawat Saat Memiliki Hajat atau Keinginan, Tak Hanya Terkabul tapi Juga Diampuni Dosanya
Tangisan Sya’wanah yang tulus membuat para ahli ibadah ikut menangis. Bahkan Imam Al-Ghazali kagum dengan kisah Sya’wanah yang selalu menangis setiap disebut nama Allah SWT. Meski sering menangis, Sya’wanah tetap menikah dan membesarkan anaknya dengan baik. Ia juga menyebarkan ilmu pengetahuan untuk umat Islam.