Olahraga

Seperti Tidak Ada Habisnya, Aksi Suporter Ini Buat Sepak Bola Indonesia Layak Dibubarkan

Baru-baru ini di laga Sriwijaya VS Arema kita kembali dipertontonkan bagaimana wujud suporter Indonesia saat ini. Bukan bermaksud untuk memperkeruh suasana, namun apa yang dilakukan oknum dari pendukung Tim asal Palembang memang sangatlah tidak terpuji. Mereka merusak Stadion Jakabaring, dengan melepas puluhan kursi dan dilemparkan ke lapangan. Padahal kurang lebih sebulan lagi gelanggang olahraga tersebut digunakan untuk menggelar Asia Games 2018.

Apa yang dilakukan oleh oknum suporter Sriwijaya menambah kisah kelam suporter Indonesia yang kerap melakukan tindakan anarkis. Selain terhadap fasilitas stadion, mereka juga kerap melakukan penjarahan, pertengkaran, hingga melakukan pembunuhan. Mau sampai kapan? Sepertinya menjadi pertanyaan yang harus ditemukan jawabannya. Apabila tidak sepak bola Indonesia sangat layak dibubarkan untuk menimbulkan efek jera.

Salah satu perilaku menyimpang kerap dilakukan oknum suporter adalah bentrokan atau tawuran. Kejadian yang sudah sulit dihitung dengan jari kasusnya. Bahkan berkat hal tersebut, beberapa kali nyawa seorang fans juga turut melayang. Perseteruan yang mengakar kuat dari zaman ke zaman dan generasi ke generasi menjadi salah penyebab hal ini. Entah akan sampai kapan hal ini terjadi, namun yang pasti hal tersebut agaknya selalu merugikan banyak pihak yang berseteru. Kampanye rivalitas hanya 90 menit pun juga menjadi angin lalu untuk oknum-oknum ini.

Penjarahan juga menjadi bahaya lain yang ditimbulkan oleh oknum suporter tanah air. Mereka yang tidak membawa uang nekad untuk melakukan tindakan yang masuk ranah kriminal tersebut. Toko-toko dan berbagai warung makan pada umumnya menjadi sasaran empuk oknum pendukung klub Indonesia itu. Berkat hal ini juga beberapa suporter juga harus merenggang nyawa lantaran dihajar warga. Tidak itu saja, aksi tersebut juga akhirnya menimbulkan citra buruk hingga banyak pertandingan di kompetisi Indonesia tidak mendapatkan ijin.

Kedua kejadian itu hanya sebagian kecil saja dari aksi kurang terpuji suporter Indonesia. Selain hal tersebut masih banyak lain, mulai dari membakar stadion, melempar botol, masuk  ke stadion, dan masih banyak lagi. Kalau banyak yang berdalil ini cinta, jelas ini merupakan gairah yang membutuhkan. Pasalnya secara kodrat sepak bola adalah olahraga permainan. Namanya bermain harus dilandasi rasa gembira dan bahagia. Bukan malah merugikan orang lain.

Share
Published by
Galih

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

2 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

2 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

2 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

2 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

3 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

3 weeks ago