Yang namanya bantuan atau sumbangan memang tujuannya untuk meringankan beban orang lain dan membantu mereka yang sedang membutuhkan. Hal ini juga merupakan bentuk kepedulian sebagai sesama manusia. Jadi, sepertinya tidak mungkin bisa terjadi sesuatu yang salah dengan niat baik ini.
Tapi jangan salah, ada kalanya bantuan juga malah bisa memperburuk keadaan jika tidak didahului dengan observasi dan perencanaan yang matang. Terkadang juga bisa menjadi semakin kacau kalau bantuan dilakukan hanya demi kepentingan beberapa orang tertentu saja.
Seorang pekerja di sebuah lembaga bantuan Zoe’s Ark ditahan dan harus membayar denda karena mencoba menculik lebih dari 100 anak-anak atas nama bantuan. Zoe’s Ark meminta ratusan keluarga Perancis untuk membayar sumbangan hingga lebih dari 6.500 dollar untuk mengadopsi anak-anak dari negara yang dilanda perang.
Gara-gara negara-negara Barat mulai memberikan sumbangan dengan mengimpor pakaian bekas pakai ke Kenya, industri negara di Afrika tersebut jatuh dan ribuan orang terpaksa kehilangan pekerjaannya. Sejak tahun 1980, industri tekstil Kenya merosot sampai 96 persen karena lebih dari 100 ribu ton pakaian bekas pakai diimport ke negara tersebut setiap tahunnya.
Gempa bumi besar pernah melanda Haiti sehingga pasukan penjaga perdamaian PBB datang untuk membantu korban. Sayangnya, pasukan PBB ini malah menjadi penyebab menyebarnya wabah kolera di negara tersebut yang menewaskan 8 ribu orang. Pasukan PBB awalnya terjangkit penyakit ini saat berada dalam misi sebelumnya di Nepal. Wabah tersebut kemudian menyebar karena sistem sanitasi di pangkalan mereka bocor dan mengontaminasi sungai Haiti.
Presenter Inggris Jimmy Savile menggunakan status sebagai seorang penggalang dana bantuan terkenal untuk memperkosa setidaknya 60 pasien di rumah sakit Stoke Mandeville. Savile dengan leluasa melakukan aksi bejatnya ini di rumah sakit selama lebih dari 20 tahun setelah menteri pemerintahan menunjukknya sebagai kepala penggalangan dana untuk unit cidera tulang belakang di rumah sakit tersebut.
Seorang bocah di Afghanistan tewas dengan kepala meledak setelah salah mengira sebuah bom sebagai kotak bantuan makanan. Ketika pesawat Amerika mulai menjatuhkan bom di Afghanistan pada Oktober 2001, mereka juga menjatuhkan ribuan bantuan makanan untuk penduduk sipil.
Hanya saja, wadah bom dan makan tersebut ternyata berukuran sama dan keduanya dibungkus dengan plastik berwarna kuning sehingga sulit membedakan keduanya. Anak kecil tersebut mengambil bom yang berwarna cerah tersebut karena mengiranya sebagai bantuan makanan. Bom tersebut meledak dan menewaskannya.
Memberikan bantuan memang hal yang bagus, tapi harus jelas bahwa bantuan tersebut semata-mata untuk menolong yang membutuhkan dan bukan untuk kepentingan pribadi. Sebelum memberikan bantuan juga diperlukan observasi terlebih dahulu agar apa yang dilakukan atau diberikan bisa tepat sasaran dan tidak malah merugikan.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…