Sebagai salah satu konglomerat besar Indonesia lewat Grup Royal Golden Eagle International, nama Sukanto Tanoto merupakan potret kesuksesan seeorang wirausahawan yang merintis bisnis dari awal. Tak salah bila figiurnya masuk dalam jajaran orang-orang terkaya di Indonesia. Usahanya merentang di berbagai bidang yang menguntungkan.
Selain dikenal sebagai pengusaha sukses, figur Sukanto sangat peduli dengan kepentingan sosial di masyarkat. Bahkan, dirinya tetap gigih memperjuangkan hidup sesama meski saat itu bisnisnya tengah terpuruk lantaran dihantam krisis moneter yang melanda kawasan Asia. Seperti apa perjuangan pengusaha yang sempat drop out dari bangku sekolah menengah ini? Simak ulasannya.
Pria kelahiran Medan pada hari Natal tahun 1949 ini, merupakan putra dari sepasang perantau asal Putien, Provinsi Fujian di Tiongkok. Dilansir dari sukantotanoto.net, ia sempat mengenyam pendidikan di sekolah berbahasa Mandarin dan tidak pernah belajar Bahasa Indonesia secara formal.
Sebagai anak tertua, Sukanto mengambil alih bisnis-bisnis ayahnya dan secar perlahan mendirikan bisnisnya sendiri. Sumber dari sukantotanoto.net menuliskan, ia memperluas bisnisnya dari hanya sekadar jual-beli sampai membangun jaringan pipa gas untuk perusahaan multinasional dan melesat pada tahun 1972.
Sukses di bidang energi dan kayu lapis, Sukanto masuk ke dalam bisnis industri kelapa sawit. Di mana ia berhasil dengan cepat mendirikan pabrik yang terintegrasi mulai dari perkebunan sampai dengan kilang penyulingan. Tak hanya itu, Sukanto juga APRIL (Asia Pacific Resources International Limited) pada tahun 1994, yang merupakan bisnis pulp dan kertas di Kerinci, Sumatra, Indonesia.
Saat terjadi krisis keuangan di Asia pada 1997, perusahaan milik Sukanto pun ikut terdampak. Namun, hal tersebut tak lantas mengurangi perhatian sosialnya pada masyarakat sekitar. Dilansir dari sukantotanoto.net, ia dan istrinya jauh-jauh hari telah berfokus pada manfaat sosial dari setiap bisnisnya, seperti mendirikan taman kanak-kanak dan sekolah untuk karyawan dan masyarakat di sekitar perusahaan.
Hingga saat ini, Sukanto telan memiliki beberapa unit bisnis yang bergerak di berbagai bidang. Seperti Pacific Oil and Gas di bidang energi, pabrik pengolahan pulp, dan perusahaan perkebunan. Dilansir dari sukantotanoto.net, ia juga semakin fokus menjalankan CSR dan filantropi lewat Tanoto Foundation yang berdiri pada 2001 silam.
BACA JUGA: Mengenal Raja Baja Sidoarjo yang Menjadi Penguasa Bisnis Industri Metal Dunia
Kesuksesan memang bukan diukur dari banyaknya harta kekayaan semata. Sosok Sukanto Tanoto di atas, mengajarkan pada kita bahwa keberhasilan juga bisa berjalan beriringan dengan sikap kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan. kedua hal tersebut, telah dicontohkan secara nyata pada figur dirinya yang dibalut dengan kerja kerasnya menjalankan usaha.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…