Categories: Trending

Inilah 4 Solusi Agar Para Gengster Bocah yang Marak Bikin Resah Itu Bisa Benar-Benar Tobat

Belakangan ada sebuah cerita yang mungkin lucu tapi juga miris. Ya, ini adalah tentang para bocah yang ngakunya gangster dan berani secara terang-terangan menantang TNI dan Polri. Miris tentu saja karena sejatinya si pelaku masihlah labil. Bahkan mungkin membedakan hal benar dan salah masih butuh untuk dibimbing.

Namun bagaimanapun, mereka adalah generasi bangsa juga. Adalah hal yang tidak etis jika mengecap mereka sebagai sampah masyarakat. Oleh sebab itu, bimbingan yang tepat dari pemerintah dan lingkungan diharap akan menyadarkan mereka kalau hal yang dilakukan itu salah. Untuk itu, berikut merupakan beberapa pilihan cara yang mungkin bisa membuat gengster ini kembali ke jalan yang benar.

Diwajibkan ikut wajib militer dan bela negara

Hal ini pernah dicanangkan saat 2016 lalu oleh presiden Jokowi. Tepatnya para gengster dan pengangguran diberikan program pendidikan militer agar mereka memiliki rasa cinta tanah air. Selain itu, mereka juga disiapkan untuk membela negara jika memang dibutuhkan. Hal ini dulu sempat menjadi viral di kalangan masyarakat, karena pemberitaan media asing yang terlalu melebih-lebihkan.

Wamil [image source]
Ada dampak positif dan negatif jika para gengster ini ikut wamil memang. Positif karena bisa saja sikap mereka berubah menjadi lebih baik, terutama jika pendidikan ala militer sudah benar-benar melekat di hatinya. Kalau hal itu terjadi, ada kemungkinan besar para gengster ini akan insyaf dan lebih cinta masyarakat. Negatifnya, kalau pelatihan bela negara ini terlalu singkat, ditakutkannya para gengster ini memanfaatkan kemampuan yang dimilikinya untuk bertindak kriminal.

Diajarkan pendidikan keagamaan di pesantren

Selain militer, para gengster ini juga bisa diajarkan mengenai pendidikan keagamaan semisal yang ada di pondok pesantren. Dengan lingkungan yang nuansanya sangat kental dengan keagamaan ini, diharapkan bakal ada perubahan pada diri para gengster yang mayoritas masih muda itu. Sangat disayangkan jika usia belia seperti itu mereka sering membuat keonaran di masyarakat.

nyantren [image source]
Pada dasarnya para gengster-gengster bocah ini perlu pendidikan keagamaan yang kuat. Mengingat keadaan sekarang ini yang semakin sedikit tontonan yang mendidik. Dengan setiap hari menyibukkan diri dengan ibadah dan menuntut ilmu agama, para gengster ini bisa menjadi tahu mana yang diridhoi oleh agama dan mana yang tidak. Pendidikan spiritual semacam ini bisa menghilangkan sikap liar dan bengis dari diri mereka. Siapa tahu setelah keluar dari pesantren mereka banting stir jadi pendakwah.

Diberdayakan membuka usaha

Tidak semua gengster itu merupakan anak sekolah, pasalnya banyak di antara mereka adalah murni anak jalanan. Hal ini bisa menjadi permasalahan baru karena mereka tidak mengenyam pendidikan. Meskipun demikian, para gengster ini bisa diberdayakan dengan diberikan penyuluhan dan pendidikan mengenai keahlian.

diberi skill [image source]
Diharapkan dengan telah dibekali keahlian ini, mereka bisa membuka sendiri usahanya. Dengan begitu keinginan untuk melakukan keonaran atau hal yang meresahkan warga bisa dibendung. Karena pada dasarnya para gengster ini tidak tahu harus menjalani hidup karena mereka tidak dibekali dengan  pendidikan dan juga pengalaman.

Sebuah rehabilitasi intensif

Bukan hanya para pengguna narkoba saja yang butuh rehabilitasi, para gengster ini juga membutuhkannya. Para anak-anak yang sedang mencari jati diri ini membutuhkan dukungan moril serta bimbingan ke arah yang benar. Dengan bantuan para psikiater dan para ahli bisa sangat menolong anak-anak labil ini. Namun hal itu harus benar-benar dilakukan secara intensif agar bisa benar-benar melekat pada diri mereka.

Rehabilitasi [image source]
Pada dasarnya, para anak ini hanya tidak tahu mana yang benar dan salah, serta hanya mencoba-coba segala hal untuk menemukan jati dirinya. Karena beberapa faktor, akhirnya anak-anak ini jadi bertindak dengan berbuat keonaran.

Meskipun hal yang dilakukan para gengster ini bisa dibilang kelewat nakal, namun berarti kita langsung memberikan stigma negatif pada mereka. Dengan menggunakan beberapa cara di atas diharap para gengster bocah itu bisa insyaf. Sayang sekali jika masa muda mereka hanya dihabiskan dengan  kegiatan negatif dan merugikan.

Share
Published by
Arief

Recent Posts

Profil Zohran Mamdani, Walikota Muslim Pertama di Amerika Serikat

Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…

1 day ago

Kasus Ledakan SMAN 72 dan Potret Ekstrim Dampak Perundungan di Kalangan Remaja

Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…

3 days ago

Ramai Beli Emas saat Harga Naik, Bagaimana Seharusnya?

Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…

1 week ago

Arab Bikin Proyek Kereta Cepat, Kenapa Biayanya Bisa Lebih Murah dari Whoosh Indonesia?

Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…

2 weeks ago

Indonesia Tidak Ciut Dikeluarkan dari Bursa Tuan Rumah Olimpiade setelah Tolak Atlet Israel

Sedang ramai di media sosial tentang di-blacklist-nya Indonesia dalam daftar kandidat tuan rumah Olimpiade oleh…

2 weeks ago

Kasus Pelecehan Kepala SPPG Bekasi, Diduga Pelaku Anak Anggota TNI

Tiada hari tanpa netizen mencari keadilan untuk orang-orang yang teraniaya. Kali ini kejadian yang tidak…

2 weeks ago