Setiap hari pencinta sepak bola di Indonesia terus bertambah. Meskipun terlihat kisut dan miskin prestasi ada saja anak di negara kita bermimpi menjadi pemain sepak bola. Gairah besar yang tentunya tidak miliki oleh negara tetangga. Beribu-ribu orang rela meluangkan waktunya hanya untuk menonton sepak bola. Tapi tahukah kalian sebelum digemari seperti sekarang, ada perjuangan hebat bapak bangsa kita untuk olahraga ini.
Olahraga ini mejelma menjadi permainan yang sangat digemari penduduk. Berangkat dari hal itulah menjadikannya memiliki pandangan bahwa sepak bola dapat menjadi alat pemersatu. Namun tak seperti membalikan telapak tangan, ada perjuangan hebat untuk menjadikan sepak bola seperti saat ini. lalu bagaimanakah perjuangannya ? simak ulasannya berikut.
Pasca kemerdekaan sepak bola tidak dilupakan begitu saja oleh Bung Karno. Pasalnya melalui olahraga inilah beliau menyampaikan kampanye persatuan di dunia. Sepak bola dipilih karena menurutnya sebagai alat komunikasi yang mudah diterima siapa saja. Dan akhirnya timnas dibawa ke Uni Sovyet sekarang Rusia.
Tour timnas Indonesia ke Uni Sovyet tentu bukanlah yang pertama. Pasalnya Presiden pertama negara kita tersebut membawa tim ini melakukan uji coba pada daerah kawasan Asia. Hal ini adalah bentuk dukungan dari Bung Karno untuk sepak bola kita tergolong dalam masa transisi kemerdekaan.
Bagaikan tidak ingin padam dan sebagai bentuk perlawanan PSSI didirikan pada tanggal 1930. Pada saat itu pribumi sangat sulit untuk dapat memainkannya, hal ini adalah salah satu yang mendasari terbentuk organisasi itu. Dan Maulwi Saelan adalah orang direstui Bung Karno untuk menjabat posisi ketua.
Piala dunia tentu adalah mimpi besar yang selalu di inginkan oleh semua elemen sepak di Indonesia. Pada tahun 1938 Indonesia pernah sekali merasakan ajang akbar tersebut, namun bukan atas nama negara tapi masih Hindia Belanda. Perjuangan sampai ke tahap tersebut pernah hampir dirasakan pada tahun 1958.
Pembangunan GBK tentu adalah bukti nyata bagaimana sang putra fajar sangat menyukai olahraga. Dengan alasan tersebut menjadikannya mempunyai gagasan memiliki gelanggang olahraga. Proyek yang meraup dana sebesar 1176, Milliar ini menghasilkan Gelora Bung Karno, stadion terbesar se-kawasan Asia yang mampu menampung 10.000 orang.
Dari berbagai cerita ini, kita tentu memandang bahwa apabila sepak bola negara kita mendapatkan perhatian serius dapatlah untuk berprestasi. Meskipun semangat dari pemain sendiri juga sangat penting untuk hal tersebut. Dari sini kita harusnya dapat terus memperjuangkan apa yang telah dilakukan Bung Karno untuk sepak bola Indonesia lebih maju lagi. Bukan malah merusaknya dengan cara-cara kotor dengan memasukan kepentingan perseorangan.
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…