in

Punya Skill Make Up dan Desain Busana, Para Siswi SMK Kudus Ini Lebarkan Sayap Hingga Paris

Anak Indonesia kini kembali mengharumkan tanah air di kancah Internasional. Mereka berkesempatan memamerkan hasil karya (make-up dan busana) pada ajang yang diselenggarakan oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) di Paris. Tak semua orang loh punya kesempatan yang sama, apalagi di usia mereka sebagai anak SMK.

Busana yang mereka desain adalah khas kain Indonesia, yaitu batik. Dalam hal ini ada empat orang siswi yang terbang ke Paris. Yuk, lihat perjuangan mereka dalam ulasan berikut ini, Sahabat Boombastis.com.

Mengikuti program yang diselenggarakan oleh sekolah

Siswi SMK di Kudus [sumber gambar]
Adalah Fitria Noor Aisyah, Annida Aulia Rahmalila dan Farah Aurellia yang berhasil mendapatkan beasiswa hingga memamerkan karya hasil desain mereka di ajang fashion show Paris. Mereka adalah siswi yang sebelumnya murid di SMK NU Banat, Kudus. SMK ini sendiri adalah binaan dari IFC (Indonesia Fashion Chamber), yang juga punya brand sendiri bernama ZELMIRA. ZELMIRA inilah yang membawahi desain busana yang dibuat oleh Farah dan Fitriah.

Make-up oleh siswi SMK PGRI 1 Mejobo

make up model asal Prancis [sumber gambar]
Selain tiga siswi SMK NU Banat Kudus, ada lagi dua siswi dari SMK PGRI 1 Mejobo yang menjadi make-up para model terkenal di Paris. Mereka adalah Lolalita Della Rosa dan Fiya Triyani. Keduanya sendiri sudah melalui tes berupa seleksi berupa wawancara, psikotes, dan yang paling utama tas skill make up, akhirnya ia terpilih untuk mewakili sekolahnya di ajang Indonesian Fashion Chamber (IFC) tersebut. Acara itu berlangsung selama kurang lebih 9 hari, pada akhir tahun 2018 lalu, seperti dilansir dari jawapos.com.

Tema yang diperagakan oleh para model

Acara IFC [sumber gambar]
Melansir dari medcom.id, keduanya sepakat membawa desain busana dari kain tenun Troso Jepara. Ada sekitar 30 busana hasil rancangan yang dibawa ke Paris. Tema yang diangkat dalam busana yang dirancang yaitu Troso Nimbrung. Troso Nimbrung sendiri adalah paduan warna-warna laut, karena Jepara daerahnya berbatasan dengan pantai. Adapun model busana yang mereka rancang adalah Wear Modest. Yakni busana yang bisa dikenakan oleh siapa saja tanpa menilik latar belakang agama.

Sambutan para audience dan masyarakat Indonesia

Fitria mengatakan bahwa mereka mendapat sambutan yang hangat dari audience yang hadir dalam fashion show dan juga masyarakat sendiri. Terlebih saat para penonton melihat bahwa desainernya adalah sosok muda yang masih duduk di bangku SMK. Sambutan yang tak kalah baik juga mereka terima sari masyarakat Indonesia. Dalam acara Hitam Putih (26 Juni 2019) Lolalita dan Farah Aurellia menceritakan pengalaman tak terlupakan mereka selama berada di negara Mode ini.

BACA JUGA: Mengenal Siswa Asal Papua yang Hasil Penelitian Ilmiahnya Dibawa Oleh NASA

Usia memang tidak bisa dijadikan tolok ukur kesuksesan seseorang. Mereka bisa saja masih sangat muda, tapi selagi punya skill dan kreativitas, setiap orang bisa saja dikenal dan harum namanya hingga ke kancah Internasional. Untuk kamu yang belum punya kesempatan, tetap berusaha ya. Semoga suatu saat, sukses juga berpihak padamu.

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Spinwheel Hingga Nyoba Gratis, Begini Caranya Agar Banyak Dapat Diamond di Game MPL

Mengenal Aksum, Kota Suci di Ethiopia yang Melarang Pembangunan Masjid di Negerinya