Pelecehan seksual dan bullying adalah dua masalah yang tak kunjung selesai dan terus saja terjadi. Dalam satu bulan bulan terakhir, berita tantang pelecehan seksual berseliweran di mana-mana, dialami oleh anak sekolah SD hingga mahasiswa. Begitu juga dengan bullying, mereka tak hanya mendapat kata-kata kasar saja, tetapi juga dianiaya secara fisik.
Salah satunya dialami oleh siswi yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) di Malang. Sebut saja namanya Mawar (bukan nama sebenarnya). Mawar mendapat perlakuan yang tidak manusiawi, mulai dari dicabuli, disebut pelakor, hingga ditendang kepala dan tubuhnya sampai memar.
Kejadian ini terjadi pada Kamis (18/11/21) di mana Mawar (13) diperkosa oleh tetangganya yang berinisial Y (18). Sekitar pukul 10.00, korban mendapatkan pesan dari Y yang mengaku dan menyamar sebagai pria bernama Dani (yang tak lain adalah teman korban). Y tiba-tiba saja datang menjemput korban, kemudian mengajaknya ke rumah dengan dalih untuk istirahat.
Setelah diusir oleh istri pelaku, Mawar dijemput delapan temannya (yang sama-sama tinggal di sekitar panti asuhan). Namun, alih-alih dibawa ke tempat tinggalnya di salah satu panti asuhan di Blimbing, Malang, Mawar malah mendapat perlakuan kurang baik. Mawar dibawa ke daerah Perumahan Puri Palma yang sepi dan dibully beramai-ramai oleh anak-anak tersebut.
Ponsel Mawar dirampas dan digunakan untuk merekam kejadian itu. Pada saat dianiaya, Mawar ditendang, dijambak rambutnya, bahkan kepalanya dipukul berkali-kali sambil dilontarkan kata-kata kasar oleh para pelaku. Parahnya lagi, setelah menganiaya Mawar, teman-temannya mengajak Mawar berfoto bersama dengan gaya metal. Mereka tampak sumringah dan bangga setelah menganiaya Mawar.
Setelah dirinya habis-habisan dianiaya, Mawar diantarkan pulang ke panti asuhan. Smartphone beserta uang Rp40.000 diambil oleh teman-teman yang menganiaya. Berdasarkan video penganiayaan terhadap Mawar ini, kemudian viral di sosial media (karena dijadikan sebagai status Whatsapp).
Mawar tinggal di panti asuhan bukan karena tidak lagi memiliki orang tua, tetapi karena tidak ada yang merawatnya jika tinggal di rumah. Ibunya sendiri bekerja sebagai asisten rumah tangga, sedangkan ayahnya menderita gangguan jiwa. Sehingga, Mawar dititipkan di panti asuhan agar ada orang yang merawat dan memperhatikan keperluan sehari-harinya (sementara sang ibu bekerja).
Video yang viral ini banjir hujatan kepada para pelaku yang melakukan penganiayaan. Mereka mengutuk teman-teman Mawar yang sama sekali tidak memikirkan perbuatan buruk mereka. Sementara itu, Polresta Malang Kota menyebutkan bahwa mereka sedang mengusut penganiayaan dan pemerkosaan hingga kasus ini tuntas. Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil visum. Visum ini untuk memastikan apakah ada kekerasan pada korban dengan benda keras, dll.
BACA JUGA: Bikin Geram, Guru Ngaji di Padang Ini Lakukan Pencabulan kepada Belasan Muridnya di Musala
Semoga kasus ini segera menemui titik terang ya, dan pelaku mendapatkan ganjaran yang setimpal atas perbuatan mereka. Semoga ke depannya, kasus kekerasan seksual, bullying, serta penganiayaan yang dilakukan oleh anak-anak usia sekolah ini tak lagi terjadi.
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…