Gempa yang mengguncang Indonesia menuai banyak komentar dari masyarakat. Kebanyakan mereka berpendapat kalau gempa yang terjadi secara berurutan akhir-akhir ini saling berhubungan. Ya meskipun letaknya berjauhan, tapi banyak orang yang tetap kekeuh dengan pendapatnya tersebut.
Namun beberapa ahli mengatakan kalau gempa di Indonesia ini berasal dari zona subduksi dan sesar aktif di darat. Dilansir dari kompas.com, zona tersebut membentang di sebelah barat Sumatera, selatan pulau Jawa, selatan Bali dan Nusa Tenggara, kemudian membelok di Kepulauan Maluku yang membentuk palung laut. Lalu untuk sesarnya tersebar di beberapa wilayah dan sebagian di antaranya berpotensi mengakibatkan gempa seperti di bawah ini.
Beberapa waktu lalu, Jawa Timur dikagetkan dengan gempa bumi yang tiba-tiba terjadi pada jam dua dini hari. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengumumkan kalau gempa tersebut berpusat di Kota Situbondo. Tak main-main, gempa yang dihasilkan adalah sebesar 6,4 SR dan itu berpengaruh ke kota-kota sekitarnya. Seperti Malang, Denpasar, Sumenep dan lain sebagainya.
Sebelum di Situbondo, gempa sempat menyambangi daerah Palu dan Donggala. Dikira aman-aman saja, ternyata gempa disusul dengan tsunami yang akhirnya meluluhlantahkan kota Palu. Akibatnya Palu telah tersapu bersih dan banyak warga yang lebih memilih untuk pergi dari sana. Bukan karena tidak ingin membangun kota dari 0 lagi, tapi lebih kepada kondisi tanah yang telah mengalami likuifaksi alias sudah kehilangan kekuatan untuk menopang bangunan.
Di awal Bulan Oktober 2018 kemarin, wilayah Teluk Bintuni juga diguncang gempa. Mungkin besaran dari gempanya hanyalah 3.8 SR dengan skala II. Tapi, hal ini cukup mendapat perhatian dari beberapa ahli nih Sahabat Boombastis. Ya apalagi kalau bukan karena adanya Sesar Sorong yang dikenal paling aktif dan memiliki pergeseran segmen dengan kecepatan terbesar se-Indonesia.
Beberapa bulan lalu, Sumatera Barat sempat diguncang gempa yang terjadi lima kali dalam sehari. Diawali dengan gempa berkekuatan 4.9 SR dan berakhir sebesar 3.3 SR. Sontak, hal ini membuat warga panik karena di Sumatera Barat. Menurut Kepala Stasiun Geofisika BMKG Padangpanjang, Fajar Dwi Prasetyo menyebutkan, gempa terjadi akibat aktivitas Sesar Mentawai di jalur subduksi lempeng tektonik India-Australia dan Eurasia yang memanjang dari pantai barat Sumatera sampai ke selatan Nusa Tenggara.
Tak hanya Jawa Timur yang berpotensi terjadi gempa, tapi juga Jawa Barat nih Sahabat Boombastis. Sebab, daerah Jawa Barat khususnya Bandung berada di kawasan Sesar Lembang. Menurut tim peneliti dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung, kalau Sesar Lembang berpotensi gempa dengan kekuatan sampai 7 SR.
Sesar-sesar di atas merupakan retakan aktif di Indonesia yang kemungkinan lebih sering menimbulkan gempa. Namun Sahabat Boombastis tidak perlu untuk khawatir berlebihan. Kalian bisa terus siaga dan sebaiknya jangan lupa untuk selalu memantau informasi terbaru dari BMKG. Lalu, tidak lupa juga untuk terus berdoa kepada Tuhan supaya dilindungi dari segala bencana yang akhir-akhir ini mengancam Indonesia.
Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani sedang naik daun. Jadi perbincangan banyak orang gara-gara pernyataannya…
Pati bergolak! Kebijakan kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sampai 250%…
Kabar duka mengguncang dunia hiburan Indonesia. Salah satu wajah populer yang selalu mengundang gelak tawa,…
Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie, yang tutup usia di hari Senin…
Misteri kematian seorang diplomat muda yang bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih meninggalkan tanda…
Jepang kembali diterpa tsunami. Kali ini terjadi gara-gara pusat gempa yang jauhnya ribuan kilometer dari…