Sumpit adalah senjata tradisional Dayak yang terbuat dari bambu atau kayu. Panjang Sumpit sendiri biasanya sekitar satu hingga tiga meter. Sumpit tersebut dilengkapi dengan anak Sumpit berbentuk bulat dengan diameter kurang dari 1 cm. Sementara anak Sumpit juga terbuat dari bambu yang meruncing dan lebih ringan.
Konon, pada zaman dahulu ketika Belanda menjajah Indonesia dan mencoba melebarkan kekuasaan ke Kalimantan, orang-orang Dayak melakukan perlawanan dengan memakai sumpit. Melawan senapan, mungkin kita berasumsi sumpit takkan punya kesempatan. Namun, siapa sangka, justru senjata kecil ini membuat tentara Belanda kocar-kacir. Mereka sangat takut terkena sumpit yang terkenal menyakitkan dan sangat beracun.
Bagi Belanda keputusan untuk menjajah Kalimantan adalah kesalahan terbesar. Bagaimana tidak, mereka yang awalnya begitu percaya diri pada akhirnya dibikin tak berdaya. Ya, ketika melawan orang Dayak, pasukan Belanda sukses dihajar habis-habisan. Bahkan kalau boleh meminjam istilah mereka saat itu, para serdadu ini bagai berperang melawan hantu.
Bukan tanpa alasan kenapa Belanda hanya terfokus menjajah hanya di kota-kota besar saja. Pasalnya, Belanda selalu gentar menginjakkan kakinya di pedalaman suku Dayak karena mereka takut dengan serangan sumpit. Selain itu, penguasaan medan perang yang merupakan hutan rimba, tentu tak mendukung warga Belanda, sebab suku Dayak lebih paham situasi dan kondisi.
Adanya ketergantungan antara anak sumpit dan juga buluh sumpit membuat keduanya tak bisa dibuat sembarangan. Keduanya memiliki peran penting dalam mengenai target. Selain itu, kemahiran dari pemegang sumpit juga tak kalah penting. Bagian pangkal sumpit, biasanya lebih besar. Bagian tersebutlah yang ditiup.
Saat ini, di zaman yang tak lagi dipenuhi peperangan, Sumpit juga masih kerap digunakan. Namun tak lagi untuk membela diri, namun sebagai olahraga daerah. Sumpit cukup di perhitungkan dalam pertandingan yang di selenggarakan berbagai daerah.
Meskipun mungkin sederhana, tapi membuat sumpit adalah hal yang sangat susah. Butuh ketelitian tinggi dan juga insting. Makanya, hanya orang-orang Dayak yang punya keahlian khusus yang bisa membuatnya. Prosesnya sendiri juga lumayan lama karena harus dianalisa baik dari berat sampai panjangnya.
Tak hanya memiliki Mandau sakti, suku Dayak juga mempunya sumpit istimewa yang kemampuannya luar biasa. Bahkan tercatat dalam sejarah berhasil membuat Belanda terkencing-kencing. Seandainya dulu orang-orang Indonesia memakai sumpit, mungkin saja kita bisa merdeka sejak ratusan tahun lalu.
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…