Puluhan tahun lalu ia disebut gila. Banyak orang yang memandangnya sebelah mata. Tapi kini sosok dan kisahnya justru mendunia. Dia adalah Kakek Sariban. Setelah diberitakan oleh media asing Aljazeera TV, sosok Kakek Sariban mendapat banyak sorotan. Berawal dari hari Sabtu 27 Mei 2017 lalu, akun Twitter @AJEnglish atau Aljazeera English, mengunggah video kisah hidup kakek Sariban asal kota kembang Bandung yang berdurasi kurang lebih 3 menit.
Unggahan itu dilengkapi keterangan, I am crazy. Hygiene crazy. Meet Indonesia’s trash vigilante. #AJShorts. Dalam waktu singkat, sosok Kakek Sariban menyedot perhatian netizen. Siapa sebenarnya Kakek Sariban ini? Dan apa yang dilakukannya? Kisahnya berikut ini sangat menarik dan inspiratif untuk diikuti.
Secara sukarela, Kakek Sariban menghabiskan masa pensiunnya dengan membersihkan sampah. Ia begitu prihatin dengan kondisi kota Bandung yang makin tidak karuan. Makin kotor dan banyak sampah di mana-mana. Tak mau tinggal diam, dia melakukan aksi membersihkan sampah-sampah tersebut.
Tapi bukannya mendapat banyak dukungan positif, dulu dia malah disebut gila dan aneh. Meski begitu, kakek berusia 74 tahun ini tak putus asa. Malah dia sendiri mengaku kalau dirinya gila, tapi gila kebersihan. Terbukti puluhan tahun dia tak pernah lelah memperjuangkan kebersihan kotanya. Benar-benar luar biasa sekali, ya.
Usia senja bukan halangannya untuk terus memperjuangkan kebersihan. Berbagai sudut taman kota dan tempat umum akan disinggahinya untuk membersihkan sampah-sampah yang berserakan. Dan bila ada yang ketahuan membuang sampah sembarangan, Kakek Sariban akan menegurnya.
Kebersihan lingkungan harus tetap dijaga. Kakek yang murah senyum ini pun selalu berusaha mengajak orang-orang untuk selalu membuang sampah pada tempatnya dengan cara yang unik. Seperti dengan lagu khusus yang ia ciptakan sendiri sebagai seruan untuk menjaga kebersihan.
Kalau dulu dia dianggap aneh, sekarang dia jadi panutan dan suri tauladan masyarakat. Masyarakat kini menyambutnya dengan positif. Bahkan pemerintah juga memberikan perhatian serta penghargaan khusus padanya. Pada tahun 2016 lalu ia diberangkatkan umroh oleh walikota Bandung, Ridwan Kamil. Niat dan komitmen tulus menjaga kebersihan kota membuahkan hasil yang begitu manis.
Seorang warga pernah menawarinya sepeda motor. Tujuannya agar Kakek Sariban bisa lebih mudah dan cepat membersihkan sampah. Namun, Kakek Sariban menolaknya. Dia memiliki alasan tersendiri. Dia tak mau bersepeda motor karena tak ingin mencemari udara kota Bandung dengan asap knalpot yang dikeluarkannya. Kakek Sariban memilih setia dengan sepeda onthel tuanya.
Dengan sepeda onthel yang dimilikinya sejak zaman Belanda tersebut, Kakek Sariban menyusuri jalanan sambil mengambil sampah yang ditemukannya. Tak lupa ia juga membawa dua tong sampah, satu untuk sampah organik, satunya lagi untuk sampah anorganik. Nantinya, sampah-sampah yang dikumpulkan akan dibuang ke tempat sampah.
Kakek Sariban, dia merupakan panutan sekaligus inspirasi untuk masyarakat. Di balik penampilannya yang sederhana dan sepeda tuanya, ada hati yang begitu besar. Ada tekad yang begitu kuat untuk menjaga kebersihan kota. Malu lah kita kalau sampai sekarang masih punya kebiasaan buang sampah sembarangan. Terima kasih Kakek Sariban atas dedikasi dan perjuangannya hingga saat ini. Sehat terus, ya.
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…
Sedang ramai di media sosial tentang di-blacklist-nya Indonesia dalam daftar kandidat tuan rumah Olimpiade oleh…
Tiada hari tanpa netizen mencari keadilan untuk orang-orang yang teraniaya. Kali ini kejadian yang tidak…