Dari dulu kita sudah tahu kalau Gunung Jayawijaya adalah yang tertinggi di Indonesia. Menariknya lagi, di puncaknya terdapat salju yang kerap kali dibilang akan selalu abadi sepanjang masa. Namun sayangnya, puncak yang juga mempunyai nama Carstensz tersebut sepertinya terancam kehilangan benda putih dan dingin itu. Terbukti dari beberapa berita yang beredar akhir-akhir ini.
Di mana hampir semua pendaki dan ahli alam menuturkan kalau salju tersebut sudah mulai menipis. Tentu hal ini membuat semua pecinta gunung menjadi sedih. Pasalnya, Indonesia akan kehilangan satu-satunya puncak gunung yang mempunyai salju di atasnya. Tapi, apa benar salju tersebut akan benar-benar menghilang dari puncak gunung tersebut?
Andi Eka Sakya selaku Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jakarta Pusat mengaku khawatir tentang kondisi salju yang ada di puncak Gunung Jayawijaya. Sebab, sejak tahun 2016 lalu, salju yang ada di puncak mengalami penurunan sekitar 1,43 meter. Sehingga kini ketebalan dari ice sheet tinggal tersisa 20,54 meter.
Menjadi gunung tertinggi dan terdapat banyak salju, puncak satu ini semakin diminati oleh para pendaki yang sudah benar-benar berpengalaman. Salah satunya adalah Kasman Arifin sebagai anggota Wanadri yang sudah menaklukkan Puncak Jayawijaya sejak tahun 1978. Mendengar berita tentang salju yang mulai meleleh, ia merasa sangat prihatin dan sedih.
Fenomena yang menyedihkan ini membuat banyak pihak angkat bicara. Khususnya tentang faktor pemicu melelehnya es di Puncak Carstensz. Salah satunya adalah Benny Marlissa selaku Kepala BMKG di Wamena. Menurutnya, es bisa lenyap karena penebangan hutan yang cukup tinggi di daerah setempat. Ini dapat terjadi karena faktor ekonomi masyarakat dan juga kurangnya pengawasan dari pemerintah.
Mungkin Sahabat Boombastis mengira-ngira, apa yang akan terjadi apabila salju benar-benar lenyap dari puncak. Nah, dilansir dari detik.com, suhu permukaan di Indonesia akan mengalami kenaikan yang sangat drastis. Alhasil, bisa memicu hujan yang sangat deras, terutama di daerah Papua dan sekitarnya.
Dengan adanya fenomena ini, tentunya kita tidak bisa tinggal diam. Kita harus melakukan sesuatu agar alam kita jauh dari yang namanya bencana. Sekaligus menjaga kelestarian es di Puncak Jayawijaya yang dari dulu mendapat sebutan abadi. Lantas, bagaimana caranya?
BACA JUGA : Rahasia yang Tersimpan di Balik Megahnya Puncak Carstensz, Tiang Dunia di Bumi Papua
Berdasarkan ulasan di atas, kita jadi tahu kalau penipisan salju di Puncak Jayawijaya berhubungan dengan ulah manusia. Di mana mereka melakukan penebangan hutan yang mengakibatkan iklim menjadi tak karuan. Akibatnya, es menjadi lebih tipis dan diprediksi bisa lenyap dalam waktu dekat. Namun, kita doakan saja semoga salju di Puncak Jayawijaya tidak jadi meleleh seperti yang diperkirakan. Asalkan, manusianya juga ikut mengubah gaya hidupnya.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…