Lotus Feet [Image Source]
Menjadi wanita memang tak pernah mudah. Bukan hanya perkara emansipasi yang lemah atau fisik yang tak sekuat pria, tapi juga tentang perlakuan-perlakuan khusus yang diterima para wanita. Di zaman sekarang ini, kadang masih ditemui kezaliman-kezaliman yang dialamatkan kepada para kaum hawa dengan bentuk yang macam-macam.
Tak hanya di masa sekarang, di waktu dulu para wanita juga sudah mengalami hal-hal buruk. Termasuk salah satunya adalah harus melakukan ritual-ritual yang secara fisik sangat menyiksa. Namun hal karena tersebut adalah adat dan tradisi, maka mereka tak punya pilihan selain melakukannya.
Sejarah mencatat ada beberapa ritual dan kebiasaan yang khusus ditujukan kepada kaum wanita. Sayangnya, hal-hal tersebut menyakitkan. Berikut ini beberapa ritual khusus wanita yang bahkan pria bakal sangat kesakitan ketika melakukannya.
Suku Luiseno yang ada di California Selatan, Amerika, punya semacam tradisi khusus wanita yang bisa dibilang cukup ekstrem dan mematikan. Ya, dalam waktu-waktu tertentu para wanita digiring untuk melakukan upacara penguburan diri di dalam pasir. Biasanya hal ini dilakukan saat seorang gadis mengalami menstruasi pertamanya.
Mengikat kaki atau yang lebih dikenal dengan istilah Lotus Feet adalah semacam tren yang cukup populer di Tiongkok, terutama di abad ke 10 dan 11. Kaki lotus menjadi viral di masa itu lantaran bisa merepresentasikan kecantikan wanita. Menurut para pelakunya, pengikatan kaki bisa dikatakan sebagai simbol kelembutan, sensual, dan juga kecantikan luar biasa.
Agak tidak lazim mendengar khitan wanita mengingat hal tersebut selalu dilakukan oleh kaum pria. Tapi, salah satu suku di Uganda bernama Sabiny memang benar melakukan proses sunat untuk wanita. Tentu kamu bertanya-tanya kenapa bisa dan apa juga yang bakal dipotong. Ya, semua ada alasannya. Khitan wanita di suku ini bertujuan sebagai simbol kesetiaan istri kepada suaminya.
Senada dengan suku Sabiny, salah satu etnis di Nigeria juga melakukan ritual yang luar biasa menyakitkan bagi kaum perempuannya. Bukan sunat, melainkan sayat perut. Ritual ini akan dilakukan setiap kali ada gadis-gadis yang mendapati menstruasi pertamanya. Tujuan ritual ini sendiri tak lain sebagai lambang kedewasaan.
Jika khitan dan sayat perut tidak cukup ekstrem, di salah satu wilayah di Kamerun ada sebuah ritual yang mungkin akan membuatmu menangis. Ya, ritual ini tak lain adalah penyetrikaan dada. Jadi seperti teks harfiahnya, ritual ini bertujuan untuk membuat dada-dada para gadis menjadi rata. Aksi ini sekaligus sebagai simbol kedewasaan alias pubertas.
Inilah beberapa ritual ekstrem yang dialamatkan kepada mereka kaum hawa. Kabar baiknya, hampir semuanya ini sekarang tak lagi dilakukan karena satu dan lain hal. Meskipun demikian, masih banyak kaum wanita yang masih mengalami penindasan, walaupun sudah tak berbentuk ritual.
Pati bergolak! Kebijakan kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sampai 250%…
Kabar duka mengguncang dunia hiburan Indonesia. Salah satu wajah populer yang selalu mengundang gelak tawa,…
Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie, yang tutup usia di hari Senin…
Misteri kematian seorang diplomat muda yang bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih meninggalkan tanda…
Jepang kembali diterpa tsunami. Kali ini terjadi gara-gara pusat gempa yang jauhnya ribuan kilometer dari…
Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…