page
Warisan pada umumnya berupa uang, tanah ataupun perhiasan. Namun di dunia ini ternyata ada seseorang yang mendapatkan warisan berupa istri. Bahkan istrinya pun tidak tanggung-tanggung, hampir seratus istri diwariskan oleh ayah kepada seorang putranya. Entah apa yang dipikirkan oleh ayahnya tersebut. Sebab, tidak hanya istri saja yang diwariskan oleh ayahnya. Dia pun juga diwariskan ratusan putra.
Seseorang tersebut benama Abumbi II yang juga adalah seorang raja Kamerun. Mungkin dalam benakmu berpikir, bahagiakah Abumbi II dengan hampir seratus istri? Atau justru tertekankah dia? Pertanyaan tersebut sangat wajar terjadi. Untuk menjawab rasa penasaran tersebut, berikut adalah cerita lengkapnya.
Raja Abumbi II mendapat warisan dari mendiang ayahnya tersebut setelah ayahnya meninggal. Ayah Raja Abumbi II meninggal pada tahun 1968. Sekitar 72 istri beserta 500 anak diwariskan kepadanya. Namun sebetulnya Raja ini juga memiliki istri sebelum mendapatkan warisan tersebut nih guys. Kalau dijumlahkan keseluruhan istrinya, raja ini memiliki seratus istri. Wah…gimana membagi kasih sayangnya ya?
Raja Abumbi adalah seorang pemimpin tradisional di kota Bafut dan daerah sekitarnya. Daerah ini berada di provinsi Barat Laut, Kamerun. Menurut tradisi di sana bahwa mewariskan istri merupakan salah satu bentuk kewajiban moral. Sebab sang raja baru akan mengurus istri juga anak dari raja sebelumnya. Kerajaan sangat menghormati istri-istri raja. Tujuan dari mewariskan istri mendiang raja kepada raja selanjutnya adalah agar para istri tidak terlantar.
Tradisi di sana juga mempercayai bahwa di balik keberhasilan seorang pria, pastilah ada perempuan yang sukses dan setia. Citra seorang penguasa ditentukan oleh para perempuan yang ada di belakang. Oleh karena itu, setiap raja yang ingin mempersunting wanita, maka wanita tersebut merupakan wanita terpilih. Jadi semua permaisuri di sana pastinya adalah seseorang yang terbaik dari yang baik. Terbukti bahwa semua istri muda raja Abumbi II fasih berbicara bahasa Inggris loh, padahal negara tersebut memakai bahasa Perancis dalam kehidupan sehari-harinya.
Bagaimana guys? Mungkin dari kamu menganggap bahwa tradisi tersebut adalah tradisi yang tidak lazim. Namun alasan morallah yang membuat mereka melakukan hal tersebut. Apapun alasan itu, sudah sepatutnya kita semua menghormati dan menghargai tradisi mereka.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…