Hampir setiap orang di dunia ini memiliki akun Facebook, atau setidaknya pernah mendengar nama tersebut. Sebagai situs sosial media, Facebook telah mencapai kesuksesan besar. Tidak cuma itu saja, Mark Zuckerberg yang merupakan sosok di balik situs tersebut telah menjadi sosok yang banyak dikagumi dan menginspirasi.
Namun dibalik semua kesuksesan dan sosok yang menginspirasi tersebut, Facebook memiliki beberapa rahasia yang tidak seindah reputasinya. Ada berbagai fakta kelam yang membuat orang mulai berpikir ulang tentang Facebook.
Proyek besar pertama Mark Zuckerberg yang pertama yaitu “Facemash” adalah tiruan dari suatu situs populer, “Hot Or Not”. Situs tersebut secara ilegal mengumpulkan foto para murid Harvard dan menilainya berdasarkan siapa yang paling cantik/tampan. Mark yang hampir saja dikeluarkan dihubungi oleh Cameron dan Tyler Winklevoss. Keduanya meminta Mark Zuckerberg untuk membantu meluncurkan ide sosial media online mereka.
“Tapi mereka membuat kesalahan ha ha. Mereka memintaku membuatkannya untuk mereka. Jadi aku menundanya agar itu (harvardconnection.com) tidak siap sampai Facebook selesai”
Tahun 2012, Facebook meluncurkan sebuah eksperimen rahasia dengan Cornell dan Universitas California untuk memanipulasi emosi dari 689.003 pengguna Facebook. Analisa tentang “emotional contgion” atau emosi menular ini dilakukan dengan cara sengaja menunjukkan postingan tertentu dan menyaring informasi lainnya di beranda facebook milik pengguna.
Dengan user yang selalu online di smartphone mereka, hampir 80% pengguna Facebook berinteraksi menggunakan perangkat mobile. Tahun 2014, perusahaan tersebut memanfaatkan trend ini dengan memisahkan fungsi messaging menggunakan aplikasi. Tapi gilanya, aplikasi ini memungkinkan Facebook mengakses data ponsel milik pengguna.
Lebih dari 864 juta orang menggunakan Facebook setiap hari dan berbagi lebih dari 4 milyar konten yang perlu direview jika ada materi yang tidak pantas. Meskipun berhasil mendapatkan penghasilan hingga 8 milyar dollar pada tahun 2013, perusahaan tersebut ternyta cuma menggunakan jasa outsource dari negara kecil untuk menyortir postingan tidak pantas hanya dengan gaji 1 dollar per jam.
Facebook telah dituduh membuat pengaturan privasinya sulit dikontrol karena mereka bisa mendapat keuntungan dari akses ke data pribadi yang tidak terlindungi. Perusahan tersebut mengklaim bahwa informasi pengguna tersimpan rapat dan hanya digunakan untuk membuat iklan dan konten yang lebih relevan.
Sosial media memang memberikan kemudahan dalam hal tetap terhubung dengan teman, rekan, atau keluarga. Namun, pengguna sering lupa bahwa kehidupan mereka juga diumbar dalam setiap postingan yang dibuat sendiri. Mungkin mereka mengira yang melihat hanyalah orang dalam lingkaran pertemanan Facebooknya, namun kita sebenarnya tidak benar-benar tahu hal itu.
Akan lebih baik jika pengguna mulai menggunakan media sosialnya dengan lebih bijak lagi. Pastikan pengaturan privasi diperiksa agar tidak sembarang orang bisa memanfaatkan kita. Kalau berniat mengunduh aplikasi, pastikan baca dengan teliti ketentuan dan peraturannya agar tahu apa sebenarnya yang akan terjadi setelah aplikasi tersebut terpasang di ponsel kita.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…