Terlahir dengan otak yang mumpuni merupakan hal yang patut disyukuri. Terlebih lagi jika terlahir dalam keluarga yang sudah mapan, tidak hanya secara materi namun kasih sayang yang melimpah juga akan kalian dapat dari orang tua. Beda halnya jika kalian lahir dalam keadaan yang kurang beruntung.
IQ rendah, misalnya. Sama seperti yang terjadi kepada sosok pria ini. Tim dokter sampai menyarankan agar ibunya menggugurkan kandungannya, karena dirasa nantinya pria ini akan bikin malu keluarga. Namun, siapa sangka sekarang dirinya membantah semua prasangka itu. Simak kisahnya dalam ulasan berikut ini.
Sungguh kurang beruntung nasib pria satu ini. Ketika masih di dalam kandungan, ia divonis dokter dengan penyakit langka bernama cerebral palsy atau lumpuh otak. Penyakit tersebut membuat fungsi otak terganggu dan menyerang sistem jaringan yang mengendalikan gerakan, laju belajar, penglihatan, pendengaran, dan kemampuan berpikir.
Rata-rata ibu di dunia memang berhati mulia, maka tidak salah ketika Ibu Sud menciptakan lagu dengan lirik “kasih ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa.” Sang ibu asal Hubei, China bernama Zou Hongyan ini bersikeras untuk tetap melahirkan bayinya. Ia sampai menggunggat cerai suaminya karena berpikiran tidak logis seperti itu, tanpa cinta dan hati nurani.
Di sela-sela waktu luangnya bekerja, Zou selalu menyempatkan diri untuk membawa Ding terapi. Selain itu, ia juga melatih anaknya belajar di rumah. Memang agaknya terkesan dipaksakan, namun Ding bisa mengikuti cara ibunya mengajar dengan baik.
Hasilnya berjuang selama bertahun-tahun demi Ding akhirnya membuahkan hasil. Dengan kemampuan berpikir dan laju belajarnya yang kurang, Ding tidak hanya berhasil menyelesaikan jenjang sekolah hingga SMA, namun ia juga meraih gelar sarjananya. Ia mengenyam pendidikan S1 di jurusan Teknik Lingkungan, Peking University China.
Di dalam kisah ini, bukan hanya Zou yang berjuang keras, namun juga sang anak, Ding. Dengan keterbatasan yang ia miliki, dirinya terus menerus dipaksa untuk berjuang menyamai anak-anak pada umumnya. Ia pun mengaku kewalahan. Tetapi, dengan hasil yang ia capai sekarang, ia sadar jika dulu ia tidak berusaha keras, ia tidak akan sampai ke titik ini.
Dari kisah-kisah seperti ini kita bisa belajar, bahwa segala hal bisa dicapai dengan kerja keras. Pengidap penyakit langka pun pada akhirnya bisa kuliah di Harvard University jika ia mau berjuang. Sudahkah kalian semua berjuang hingga titik darah penghabisan?
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…