Selain membuka tabir siapa yang akhirnya menjadi juara, laga terkhir Liga 1 pada Minggu (9/12) kemarin juga mengurai kisah tentang nestapa tentang klub degradasi. Meski sempat terjadi persaingan panas layaknya ‘api neraka’, akhirnya tiga tim Liga 1 harus rela turun kasta. Hasil mengecewakan ini, sebetulnya mengagetkan. Pasalnya, sebelum masuk ke jurang degradasi mereka menunjukkan performa bagus di awal kompetisi.
Seperti contoh Sriwijaya FC yang mampu menduduki papan atas dan menjadi kanidat serius peraih gelar juara. Sedangkan PSMS Medan yang degradasi mampu menjungkalkan Persija Jakarta dengan skor telak. Lalu, kegemilangan juga ditorehkan Mitra kukar dengan enam kali kemenangan di kandang. Tidak berhenti di situ, tiga tim degradasi tersebut juga mempunyai sejarah emas di percaturan sepak bola Indonesia.
Malahan sempat juga menaklukkan raksasa Belanada. Seperti apakah capaian emas yang sempat mengihiasi perjalanan klub-klub yang notabene dari luar Jawa tersebut? Simak ulasan berikut ini sobat Boombastisku.
Sudah menjadi rahasia umum, kalau kita menarik sejarah ke belakang tim ini ada banyak rangkain cerita manis yang menjadi menghiasi mereka. Mulai PSMS Juara era perserikatan, Galatama, torehkan prestasi bagus di kompetisi-kompetisi internasional, sampai membenamkan klub mancanegara yang bertandang ke Medan.
Ngomong-ngomong capaian emas tim degradasi Liga 1 tahun 2018, Sriwijaya FC juga menjadi kesebelasan yang mempunyai serangkaian kisah emas di jagad sepak bola tanah air. Meski bisa dibilang klub baru, namun prestasi mereka tidak bisa padang sebelah mata. Dari penelusaran penulis dari sejumlah trofi bergengsi yang sukses mereka rengkuh. Mulai dari piala berasal dari Liga teratas sampai yang masuk kategori copa.
Selain nama beberapa kesebelasan tadi, Mitra Kukar juga menjadi kesebelasan turun kasta musim ini dengan sejarah hebat. Kendati tidak sementereng kesebelasan tadi, namun bisa menjadi catatan hebat selama berlaga di sepak bola tanah air. Trofi bergengsi yang sempat mereka rengkuh adalah Piala Jendral Surdiman pada tahun 2015. Saat itu Mitra Kukar berhasil menjadi terbaik setelah di final menaklukkan Semen Padang 2-1.
BACA JUGA: 5 Hal Ini yang Akan Terjadi Jika Sepak Bola Indonesia Jadi Dibubarkan
Melihat apa yang menjadi garis takdir kesebelasan-kesebelasan tersebut sekarang, agaknya pepatah roda nasib terus berputar memang benar adanya. Hal ini lantaran, sejarah mereka yang ternyata bukan kesebelasan sembarangan. Besar harapan kalau mereka segera bangkit dan kembali ke kasta atas kompetisi Indonesia.
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…