Khitan atau sunat mungkin menjadi salah satu pengalaman tak terlupakan oleh para pria. Bukan dalam artian positif namun pengalaman sakit yang telah diterima. Meskipun kenyataannya bagi yang sudah merasakan ternyata gak sakit-sakit amat, namun sukses bikin anak yang belum sunat jadi ngeri sendiri.
Sekarang ternyata ada teknologi sunat yang minim sakit dan bebas dari jarum suntik. Dikembangkan dari Israel, teknik khitan ini sekarang diterapkan di seluruh dunia, bahkan di Indonesia. Lalu kenapa bisa se ‘ajaib’ itu? Biar gak penasaran, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Alat sunat yang dikembangkan Israel dan sudah mendunia
Umumnya kita mungkin mengenal khitan paling mutakhir menggunakan sinar laser, tidak terlalu sakit dan cepat sembuh. Namun ternyata lagi teknik lain yang dianggap lebih ‘ajaib’ ketimbang laser. Tak memerlukan teknologi canggih, PrePex hanyalah sebuah perangkat sederhana yang ditempelkan pada areal kulit kemaluan.
PrePex disetujui oleh WHO sebagai alat khitan aman
Menjadi salah satu terobosan dalam khitan, tentu tidak mudah dan harus memenuhi persyaratan khusus. Salah satunya lulus tes uji keamanan dari lembaga kesehatan seperti WHO. Setelah beberapa kali diuji, akhirnya alat buatan Circ MedTech lulus uji sehingga dapat digunakan di banyak negara.

Usut punya usut, awal mula ide pengembangan PrePex ini diawali lantaran banyaknya keluhan atas masalah khitan yang sering dialami. Ya rasa sakit yang sering bikin ngeri anak-anak atau remaja yang ingin dikhitan, baik itu dari jarum suntik ataupun pengguntingan kulit. Oleh sebab itu PrePex digunakan, minim sakit, luka cepat sembuh dan tanpa jarum suntik atau bius.
Digunakan di Afrika untuk mencegah HIV
Awal disetujuinya PrePex dalam praktek khitan, ternyata Afrika jadi salah satu negara awal yang ingin mencobanya. Hal ini berhubungan dengan tingkat HIV AIDS yang sangat tinggi di sana, salah satunya karena masalah khitan ini. Alhasil sudah dilakukan sampai 20 juta prosedur di benua hitam tersebut.
Bahkan Indonesia juga menggunakan alat yang satu ini
Tak perlu jauh-jauh ke luar negeri, rupanya Indonesia juga menggunakan teknologi medis ini untuk menyelesaikan masalah khitan. Tidak hanya diterapkan di rumah sakit atau lembaga resmi bahkan PrePex juga dipakai untuk sunat massal.
Sebagai mayoritas penduduknya penganut agama Samawi, adalah hal yang wajar kalau teknologi untuk khitan dipikirkan matang-matang di Israel. Toh hasilnya banyak negara juga kebagian manfaat dari teknologi ini. Selain minim rasa sakit juga cepat sembuh lagi, makin banyak yang berminat khitan.