Beberapa waktu yang lalu muncul beberapa ide dari pemerintah untuk mengurangi jumlah PNS yang melonjak. Bagaimana lagi pasalnya jumlah pegawai masuk ternyata lebih besar ketimbang yang pensiun. Alhasil tercanang ide mengurangi pelonjakkan itu dengan melakukan otomatisasi atau mengganti pekerja dengan mesin dan robot.
Bicara soal penggantian pegawai dengan mesin, tentu rencana itu sangat awal untuk dilaksanakan, namun bukan berarti tidak mungkin. Tentu kelak jika benar terealisasi akan ada beberapa masalah dan manfaat yang akan terjadi. Lalu apa saja itu? Simak ulasan berikut.
Pekerjaan lebih minim kesalahan dan lebih cepat
Tak dapat dipungkiri memang kinerja mesin, bisa dibilang lebih unggul ketimbang manusia. Bagaimana tidak, lantaran sudah setting dengan sistem jadinya hampir jarang sekali ditemukan adanya kesalahan. Alhasil jika benar PNS digantikan dengan mesin, mungkin segala macam masalah birokrasi bisa diselesaikan dengan mudah. Belum lagi hampir tidak ditemukannya human error membuat data yang diinput dijamin ke akuratannya 99%.
Biaya jadi lebih minim pasalnya hanya buat perawatan, dan aman korupsi
Satu lagi manfaat dari mesin atau robot sebagai pengganti pekerja terutama PNS, ya masalah biaya. Seperti yang diketahui, jika memperkerjakan manusia pastinya bakal banyak tunjangan yang harus dibayarkan. Mulai dari kesehatan, keluarga dan lain-lain. Belum lagi dana pensiun yang harus dibayarkan di hari tua setelah mereka selesai bekerja.
Sisi lain, bakal makin banyak pengangguran yang telah digantikan mesin
Tentu bukan tanpa resiko mengganti pekerja dengan sebuah mesin atau robot, salah satunya dalah masalah pengangguran. Ya tentunya bakal banyak pegawai yang digantikan posisinya dengan mesin, alhasil mau tidak mau mereka harus keluar dari mata pencahariannya. Pun demikian seandainya ada manusia, tentu hanya untuk operator dan tenaga ahli saja.
Masalah lain, banyak aspek yang tidak bisa digantikan oleh mesin
Satu hal yang paling penting adalah adanya beberapa hal yang memang tidak bisa digantikan oleh mesin. Mungkin benar kalau manusia memiliki produktivitas lebih rendah dari pada mesin, belum lagi masalah rasa malas hingga human error. Namun sayang mesin bisa dibilang tidak memiliki perasaan alias hanya bisa bekerja saja.
Tentu jika benar para pekerja terutama PNS akan diganti dengan makan harus ada penyelesaian akan masalah yang akan dihadapi. Seperti yang kita ketahui, mesin mungkin lebih produktif namun tak selamanya menggantikan manusia. Oleh sebab itu keduanya harus sama-sama seimbang.