Di Jepang, pria yang bagian putingnya kelihatan menonjol dianggap memalukan dan vulgar. Padahal bagian tubuh yang satu itu memang seringkali menonjol dengan sendirinya. Sayangnya, di era persaingan global seperti ini, saat para pria dituntut untuk selalu tampil profesional, bagian yang kecil di dada itu menjadi perhatian juga. Bahkan ada plester khusus yang dipakai di dada pria agar bagian putting tidak tampak menonjol ketika memakai kaos atau kemeja.
Beberapa tahun ini, produk plester untuk bagian dada pria laris manis di Jepang. Umumnya pemakai plester tersebut adalah pria yang bekerja secara profesional. Mereka tidak ingin bagian dada tampak ‘nyeplak’ dan kelihatan dari pakaian yang merka pakai. Pria yang memakai pakaian tanpa bagian yang menonjol di dada akan dianggap lebih sopan, baik secara profesional ataupun saat berinteraksi dengan wanita, dilansir oleh rocketnews24.com, Kamis (16/10).
Sebuah survey yang dilakukan oleh Sirabee pada 750 perempuan, mengungkapkan bahwa 84,3 % persen wanita tidak suka melihat bagian puting pria yang tampak menonjol di balik kaos atau kemeja yang dipakai. Para wanita menganggap hal itu tidak sopan, narsis dan memalukan. Maka jangan heran jika para pria Jepang menganggap hal ini sebagai penilaian yang sangat penting ketika akan berkenalan dengan wanita atau saat berinteraksi dengan wanita.
Rasanya tidak heran jika para pria banyak yang memakai plester khusus ini. Pemakaiannya sangat gampang, seperti plester luka pada umumnya. Buka bagian perekat lalu tempelkan di dada, dan langsung pakai baju yang diinginkan. Benda ini memang praktis walaupun bagi sebagian orang di luar Jepang tampak aneh.
Tidak apa-apa kelihatan aneh atau sedikit gatal saat memakai plester, karena wanita Jepang menganggap bagian dada pria yang polos tanpa tonjolan lebih seksi dan keren.
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…
Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…
Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mega proyek yang penuh tanda…
Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…