in

Wajib Tahu! Ini yang Bisa Dilakukan Penumpang Saat Pesawat Mendarat di Air

Pencarian puing-puing dan juga para korban kecelakaan Pesawat Lion Air JT-610 mulai menemukan titik terang. Di mana para anggota TNI dan juga Basarnas telah menemukan beberapa potongan tubuh, barang milik penumpang dan juga black box pesawat. Namun untuk melakukan evakuasi ini cukuplah sulit karena pesawat jatuh ke dasar laut yang bisa dibilang airnya cukup deras.

Memang, jatuhnya pesawat ke dalam air itu cukup membuat awak kabin dan juga penumpang tak bisa berbuat apa-apa. Kecuali jika pesawat melakukan pendaratan darurat yang memungkinkan semua orang di pesawat dapat bersiap-siap. Nah, jika pesawat yang kalian tumpangi harus mendarat darurat di air, maka hal-hal di bawah ini perlu dilakukan.

Menggunakan pelampung [Sumber Gambar]
Hal pertama yang harus dilakukan penumpang adalah mengenakan jaket pelampung terlebih dahulu. Ya, ini dilakukan ketika kalian masih duduk di kursi masing-masing. Tapi ingat ya Sahabat Boombastis, pelampung tersebut cukup dipakai saja, tanpa dikembangkan. Sebab, dilansir dari kompas.com kalau pelampung dikembangkan dalam posisi masih duduk, maka bisa membuat orang tersebut susah untuk bergerak. Jadi jangan buru-buru untuk mengembangkan pelampung kalian ya.

Kemudian hal yang bisa kalian lakukan selanjutnya adalah mencari pintu darurat. Tapi untuk tahap yang satu ini kalian perlu berhati-hati. Alasannya karena lampu pesawat akan mati-nyala dan juga muncul asap yang bisa mengaburkan pandangan. Jadi untuk mengatasinya, Sahabat Boombastis tinggal melihat lampu kecil yang menyala di bawah lantai. Bisa dipastikan lampu-lampu tersebut mengarah ke pintu darurat. Akan tetapi supaya lebih aman dan kalian bisa cepat menemukan jalan keluar, lebih baik perhatikan jalan keluar tersebut saat pertama kali menaiki pesawat. Dengan cara menghitung banyaknya kursi dari tempat duduk kalian ke pintu darurat.

Keluar dari pintu darurat [Sumber Gambar]
Nah, jika kalian sudah menemukan pintu darurat, maka kembangkan pelampung dan langsung terjun ke air. Atau bisa juga terjun dulu baru mengembangkan pelampung pada saat sudah di air. Kedua cara ini cukup aman kok untuk dilakukan karena bisa membuat orang tersebut terapung secara langsung. Namun, hal yang perlu dicatat adalah sebelum memakai pelampung periksa dulu apakah alat apung tersebut dalam kondisi baik atau rusak. Masalahnya, jika pelampung dalam keadaan rusak, maka tidak akan bisa membuat orang tersebut terapung dengan aman. Untuk pemeriksaan ini, kalian bisa minta bantuan kepada pramugari atau pramugara.

Kalau sudah berada di air, kalian cukup berenang di sekitaran pesawat sambil menunggu perahu karet yang akan dikembangkan oleh awak kabin. Ingat, jangan berenang jauh-jauh karena ini bukan wahana main air. Apabila perahu karet sudah ada, maka kalian bisa menaikinya. Akan tetapi, jika di sekitar kalian ada lansia atau anak-anak, lebih baik dahulukan mereka untuk naik ke atas perahu. Jangan egois, karena keduanya adalah orang yang paling pertama harus ditolong.

Naik ke perahu [Sumber Gambar]
Tahap-tahap di atas memang hanyalah teori yang sangat mudah diucapkan tanpa tahu bagaimana keadaan di lapangan. Namun dengan berbekal pengetahuan teori tersebut, diharapkan kita bisa melakukan cara penyelamatan secara benar. Paling tidak, kita tahu apa yang harus dilakukan ketika sedang menghadapi situasi tersebut.

Written by Firdha

Firdha Rahma, dilahirkan di Kota Malang tanggal 5 Agustus 1994. Ia tergabung di Boombastis.com sejak bulan Desember 2017. Perempuan bermata sipit ini suka sekali warna merah dan hewan yang bernama kucing. Dia mempunyai hobi menonton film segala genre, menulis dan baca-baca artikel tentang teknologi ponsel yang terbaru.
Punya hobi menulis sejak SMK, tapi belum begitu aktif di dunia blog. Nah, karena kuliah ada sedikit waktu senggang jadi kegiatan menulis bisa diterapkan kembali ke dalam blog. Blognya berisi tentang travelling, kuliner dan review film.

Leave a Reply

Terkenal Sering Gonta-ganti Pacar, Ini 5 Cowok yang Pernah Kepincut Pesona Anya Geraldine

Menilik Arti Kode PK di Badan Pesawat yang Justru Menguak Masa Lalu Penerbangan Indonesia