Bulan Ramadan dimulai, warga Indonesia yang mayoritas memeluk agama Islam tampak bersuka cita menyambut bulan terbaik dari seluruh bulan ini. Di bulan suci ini kita dianjurkan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dan melakukan banyak ibadah yang mungkin kita abaikan di bulan-bulan lain.
Namun, sepertinya fokus orang Indonesia terpecah pada dua hal, yaitu ibadah dan lebaran. Baru saja memulai ibadah puasa, di sekitar kita sudah menunjukkan geliat untuk menyambut lebaran. Perjuangan masih panjang, namun kita sudah mempersiapkan hari kemenangan. Apa saja kehebohan yang dilakukan orang Indonesia di bulan Ramadan? Berikut ulasannya…
Beberapa pusat tekstil di kota-kota besar, seperti Tanah Abang di Jakarta, sudah penuh bahkan sebelum bulan puasa dimulai. Orang-orang berduyun-duyun datang untuk mempersiapkan baju baru yang akan dipakai pada Hari Kemenangan nantinya. Seolah Lebaran sudah benar-benar dekat, orang-orang rela berdesak-desakan untuk mendapatkan baju yang mereka idamkan.
Mudik adalah salah satu hal yang hanya ada di Indonesia. Sebuah media asing menyebutkan bahwa Indonesia adalah satu-satunya negara yang memiliki budaya migrasi masal pada hari keagamaan. Di negara lain, tidak ada tradisi dan kebudayaan mudik seperti di Indonesia.
Logikanya, jika kita mengurangi porsi makan kita selama berpuasa, maka kebutuhan akan bahan makanan juga akan semakin menurun. Uniknya, di Indonesia hal itu tidak terjadi. Justru permintaan akan bahan makanan semakin tinggi, membuat harga-harga bahan makanan tersebut melonjak. Bahan makanan seperti minyak goreng, gula dan tepung harganya bisa merangkak naik hingga 50%.
Jika anda masuk ke supermarket di bulan puasa, maka anda akan merasa Lebaran akan segera tiba. Padahal, puasa kita baru saja berada di permulaan. Supermarket dan mall-mall berlomba untuk membuat paket-paket khusus untuk Idul Fitri. Parsel dan kue-kue sudah dipajang rapi di display area.
Jika dalam sistem tenaga kerja di negara lain ada bonus tahunan, di Indonesia bonus tersebut punya julukan lain, yaitu Tunjangan Hari Raya. Bonus ini biasanya diberikan beberapa minggu menjelang hari raya atau lebaran. Jika bonus seharusnya dipakai untuk liburan dan tabungan, orang Indonesia sudah punya aliran sendiri untuk urusan THR.
Mempersiapkan sesuatu dari jauh-jauh hari memang tidak ada salahnya. Persiapan yang matang memang dibutuhkan dalam segala hal. Namun, jangan sampai persiapan itu mengganggu aktivitas yang harusnya kita laksanakan pada saat ini.
Lebaran akan tetap menjadi kemenangan kita jika kita beribadah dengan sungguh-sungguh. Jadi sebaiknya mempersiapkan ibadah dan diri Anda, lebih diutamakan daripada mempersiapkan baju baru, kue atau tiket mudik. Nikmat dan kemenangan paling besar dalam Ramadan adalah meningkatan kualitas diri dan kedekatan kita kepadaNya. (HLH)
Kontroversi tambang nikel di kawasan Raja Ampat kini menemui titik terang. Usai jadi perdebatan di…
Konflik Palestina-Israel menemui babak baru. Aktivis lingkungan kondang, Greta Thunberg, memutuskan turun gunung untuk membantu…
Kebiasaan netizen Indonesia, selalu ingin mencoba sesuatu yang viral, termasuk saat menyerbu Dusun Garung untuk…
Hari Raya Kurban atau Idul Adha tahun ini sudah di depan mata. Momen yang sangat…
Presiden RI Prabowo Subianto bikin kaget rakyat Indonesia. Hal ini berhubungan dengan pernyataannya, yaitu bahwa…
Belum apa-apa, Danantara sudah kena gosip miring. Salah satu orang yang diharapkan segera bergabung dengannya…