Categories: Trending

7 Perjalanan Menantang Maut Demi Bisa Bersekolah

Tidak ada yang dapat menandingi semangat anak-anak ini. Untuk dapat bersekolah mereka harus melalui perjalanan panjang yang kerap membahayakan jiwa dan keselamatan mereka. Bahkan kalian mungkin tidak percaya melihat fenomena tersebut terjadi di zaman yang notabene sudah maju seperti ini.

Namun ini adalah fakta, ada beberapa daerah di luar sana yang memang belum tersentuh pembangunan sama sekali. Hasilnya, banyak anak-anak yang belum atau malah tidak mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan formal. Menurut data UNESCO ada sekitar 57 juta anak yang tidak bersekolah dan ratusan anak tinggal di daerah terpencil dari planet ini yang mempertaruhkan hidup mereka dengan cara yang tidak bisa dibayangkan demi pergi ke sekolah. Berikut kisah lengkapnya.

1. Kisah Anak-anak di Sumatra, Indonesia yang Harus Meniti Seling Baja Jembatan yang Sudah Roboh

Lihatlah gambar berikut ini, betapa beraninya mereka atau malah terkesan nekad anak-anak ini meniti seling baja sebuah jembatan yang sudah roboh untuk dapat mencapai sekolahan. Entah dari mana mereka mendapatkan keberanian untuk melakukan hal tersebut. Pasti kalian juga berfikiran yang sama saat melihat gambar anak-anak yang memiliki semangat baja berjalan melintasi seling baja sepanjang 30 meter di atas sungai yang mengalir.

Dua orang anak terlihat meniti sebuah tali dari jembatan yang roboh di desa Batu Busuk (c) wonderlis.com

Ini adalah sebagian kecil rute perjalanan mereka, setidaknya mereka masih harus berjalan sejauh hampir 10 kilometer melewati hutan untuk sampai di sekolahan mereka yang berada di kota Padang. Ada sekitar 20 murid yang berasal dari desa Batu Busuk yang setiap hari melakukan perjalanan menantang maut seperti ini setiap harinya. Itu harus mereka lakukan 2 kali setiap hari yaitu saat berangkat dan pulang sekolah.
Kegiatan seperti ini mereka lakukan semenjak jembatan yang ada di desa mereka hancur setelah diterjang arus sungai saat terjadi hujan deras. Para generasi penerus bangsa yang pemberani ini selalu siap dengan resiko cidera bahkan kematian yang sewaktu-waktu mengancam nyawa mereka.

Selanjutnya: Murid-murid di Pili, Tiongkok Harus Merayap di Dinding Tebing Pegunungan yang Curam

2. Murid-murid di Pili, Tiongkok Harus Merayap di Dinding Tebing Pegunungan yang Curam

Di Tiongkok para guru di awal masa tugasnya mereka akan ditempatkan di daerah yang sangat terpencil di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang. Di sana hidup 80 anak-anak sekolah yang harus berjalan merayapi tepian gunung yang curam untuk dapat sampai di sekolah mereka.

Muri-murid ini harus merayap di dinding tebing saat berangkat sekolah (c) wonderlist.com

Baca Juga: 10 Fakta Mengenai Negeri China Yang Bikin Anda Terbelalak

Rute yang harus mereka lewati adalah jalan setapak yang dibangun di tepi tebing yang curam, lebarnyapun hanya cukup untuk menapakkan kaki mungil mereka. Perjalanan sejauh lebih dari 125 kilometer ini membutuhkan waktu dua hari dua malam untuk mencapai asrama sekolah mereka. Selama perjalanan mereka harus melintasi empat sungai beku, jembatan rantai sepanjang 400 meter dan empat jembatan papan tunggal yang mengerikan. Semua ini mereka lakukan demi mendapatkan pendidikan. Sungguh luar biasa semangat mereka.

Selanjutnya: Anak-anak Cilangkap, Indonesia Menaiki Rakit Untuk Bersekolah

3. Anak-anak Cilangkap, Indonesia Menaiki Rakit Untuk Bersekolah

Pada tahun 2013 jembatan yang melintasi sungai Ciherang ambruk terkena banjir. Sejak ambruknya jembatan itu para siswa harus menggunakan rakit darurat yang terbuat dari kayuuntuk menyeberangi sungai. Hal ini dilakukan karena lambannya pemerintah yang tak kunjung membangun jembatan baru untuk mereka.

Pemandangan ini didapat di Cilangkap, para murid menggunakan rakit untuk menyeberang (c) wonderlist.com

Dampak paling terlihat adalah secara tidak langsung anak-anak ini terpaksa mencari alternatif lain untuk menyeberangi sungai untuk pergi ke sekolah yaitu dengan menggunakan rakit sederhana. Sejak saat itu anak-anak ini berangkat ke sekolah menggunakan rakit rapuh dan sempit untuk melintasi sungai yang terkenal dengan wisata arung jeramnya tersebut.

Selanjutnya: Meluncur Dengan Kabel Baja Demi Bersekolah Dilakukan Anak-anak di Kolombia

4. Meluncur Dengan Kabel Baja Demi Bersekolah Dilakukan Anak-anak di Kolombia

Bocah-bocah ini harus meluncur menggunakan kabel baja untuk melintasi lembah yang dipisahkan oleh sungai Rio Negro di Kolombia. Mereka tinggal di pedalaman hutan hujan yang berada sekitar 40 kilometer sebelah tenggara ibukota Bogota.

Nampak seorang anak permpuan sedang meluncur di tali baja saat berangkat sekolah (c) wondrlist.com

Baca Juga: 10 Fakta Tentang Korea Utara Yang Bikin Kamu Tercengang

Adalah kabel baja yang mereka bangun di ketinggian 400 meter di atas sungai dengan panjang luncuran 800 meter, itulah satu-satunya akses untuk melintasi sungai tersebut. Setiap harinya anak-anak ini harus meluncur dengan kecepatan 60 kilometer per jam dalam waktu satu menit untuk mencapai sisi lembah yang lain. Jika diperhatikan sepintas cara ini benar-benar ekstrim untuk dilakukan oleh anak-anak seumuran itu.

Selanjutnya: Kisah Anak-anak di Desa Zhang Jiawan, Tiongkok Selatan

5. Kisah Anak-anak di Desa Zhang Jiawan, Tiongkok Selatan

Di desa ini, untuk pergi ke sekolah anak-anak harus mendaki sejumlah tangga kayu yang sempit dan nampak benar-benar tidak aman untuk dilalui. Murid-murid yang mungil ini setiap hari melakukan perjalanan yang membahayakan jiwanya ketika berangkat menuntut ilmu dan sama sekali tidak ada pengaman atau tindakan pengamanan atas rute ini.

Kisah Anak-anak di Desa Zhang Jiawan (c) wonderlist.com

Desa Zhang Jiawan terletak jauh di pegunungan Badagong yang memiliki karakteristik sangat curam. Sehingga satu-satunya jalan lain yang dapat dilalui adalah dengan melewati jalan memutar lintas negara yang akan memakan waktu hingga 4 jam. Orang tua sangat cemas tiap kali anak-anak mereka berangkat ke sekolah namun mereka ingin anaknya mendapatkan pendidikan yang layak. Butuh perjuangan besar dalam melewati tangga yang reot demi pendidikan yang layak.

Selanjutnya: Kisah Perjalana Ekstrim Anak-anak di Gulu, Tiongkok

6. Kisah Perjalana Ekstrim Anak-anak di Gulu, Tiongkok

Sebuah desa pegunungan Gulu terletak di tebing yang menjorok jauh dari Canyon sungai Dadu, Tiongkok. Orang-orang yang tingga di sana adalah kelompok etnis Yi. Anak-anak desa Gulu harus berjalan kaki untuk menuju sekolah dengan melalui rute zigzag atau berliku-liku yang tajam dan berbahaya sepanjang bibir tebing.

Anak-anak di Gulu, Tiongkok Harus Melewati Bibir Tebing yang Curam Saat Berangkat Sekolah (c) wonderlist.com

Baca Juga: 10 Hal Gila Yang Hanya ada di Dubai

Rute ini sangat berbahaya karena lokasinya yang terpencil dan jalan tersebut sangat sempit dan curam dengan jurang yang menganga di bawahnya. Di desa ini hanya terdapat bangunan SD saja, mereka juga membangun sebuah lapangan basket di ruang kosong di depan sekolah yang praktis hampir tidak pernah digunakan sebab mereka khawatir jika bola basket mereka jatuh ke dasar jurang.

Selanjutnya: Para Murid di Meghalaya, India Melintasi Jembatan Akar Pohon

7. Para Murid di Meghalaya, India Melintasi Jembatan Akar Pohon

Daerah di Meghalaya, India ini memang dikenal sebagai salah satu tempat terbasah di dunia yang mana di daerah ini memiliki curah hujan 467 inci per tahun. Selama bertahun-tahun penduduk di desa Mawsynram telah terbiasa menggunakan akar pohon karet yang digunakan sebagai jembatan alami untuk melintasi sungai.

Anak-anak di India Melintasi Jembatan Akar Pohon Saat Berangkat Sekolah (c) wonderlist.com

Tak ketinggalan anak-anak di desa ini juga harus berjuang ke sekolah dengan melewati jembatan hidup ini. Selain itu mereka juga harus naik dan turun bukit dengan menggunakan tangga buatan dari pohon guna mencapai lokasi sekolahan.

Itulah ketujuh kisah perjalanan menantang maut yang dilakukan oleh anak-anak untuk mencapai sekolah mereka. Sungguh membuat hati siapapun menjadi bergetar melihat semangat mereka yang sangat besar. Mungkin ini bisa menjadi pukulan telak bagi mereka yang hidup di perkotaan tetapi malah malas bersekolah. Mestinya kita lebih bersemangat karena memiliki akses yang mudah saat menuju sekolahan, bayangkan apakah Anda bisa menjalani hidup seperti yang anak-anak hebat ini lakukan?

Baca Juga: Ups, 7 Seleb Indonesia Ini Malah Menikahi Selingkuhannya

Share
Published by
Alfry

Recent Posts

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

1 day ago

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Usai Pesta Ganja Pakai Modus Baru Rokok Elektrik

Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…

3 days ago

Wah Ratusan KK Warga Desa Wunut Klaten Mendapat THR 400 Ribu dari Pendapatan Desa!

Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…

5 days ago

Idap Anemia Aplastik Sejak Tahun Lalu, Babe Cabita Hembuskan Napas Terakhirnya

Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…

2 weeks ago

Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek Sebabkan 12 Orang Meninggal Dunia Seketika

Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…

3 weeks ago

Misteri Kematian Ibu Muda di Gresik, Uang Raib hingga Saksi Ditemukan Meninggal

Misteri masih menyelimuti kematian seorang ibu muda di Gresik bernama Wardatun Toyyibah. Perempuan berusia 28…

4 weeks ago