boneka voodoo [image source]
Begitu mendengar kata Voodoo pasti anda langsung berpikir mengenai boneka yang yang digunakan untuk tenung. Menyiksa manusia dengan perantara boneka yang terlebih dahulu diberi jampi-jampi. Setiap boneka ditusuk pada bagian tertentu maka orang yang ditenung akan merasakan sakit yang berlebihan. Bahkan bisa menyebabkan kematian.
Namun kita perlu meluruskan terlebih dahulu hal-hal terkait Voodoo. Sebenarnya Voodoo adalah sebuah keyakinan yang sangat populer di Afrika bagian Barat. Selain itu banyak juga orang Haiti yang juga menganut paham ini. Biasanya mereka adalah budak yang kerap dibawa dari Afrika ke Amerika.
Dalam beberapa hal, seperti upacara keagamaan, Voodoo kerap memaki boneka untuk media. Dari situlah muncul stigma jika Voodoo adalah boneka tenung. Padahal sebenarnya ia merupakan produk dari keyakinan Voodoo yang masih ada hingga sekarang. Bahkan mereka kerap melakukan pembunuhan misterius hingga Voodoo selalu dianggap sekte sesat. Berikut kasus pembunuhan yang diduga melibatkan Voodoo!
Sekitar Oktober 2010, seorang polisi di Haiti menangkap seorang dukun Voodoo bernama Esteis Liberis. Ia dinyatakan bersalah setelah melakukan pembunuhan kepada beberapa gadis muda. Liberis dikatakan melakukan prosesi sakral yang digunakan untuk memuja dewa ular atau sering disebut dengan Damballa. Sayangnya prosesi ini bisa gagal jika tanpa darah gadis yang masih perawan.
Sembilan tahun lalu, seorang wanita bernama Francoise Mercier shock begitu mengetahui tunanganya bernama Frantz Bordes bunuh diri. Pria ini meloncat dan tertabrak kereta hingga tubuhnya remuk. Di rumah, Francoise juga menemukan dua anaknya mati tenggelam dalam air di bak mandi dan hal ini dilakukan oleh Frantz.
Beberapa hari setelah perayaan Thanksgiving di tahun 1974, seorang pria bernama Frank Snyder ditemukan tewas di kamar mandinya. Dari tubuhnya ditemukan luka tusuk hingga lebih dari 20 kali. Tubuh Snyder terikat hingga diperkirakan ia meninggal akibat kehabisan darah dan pisau mengenai bagian vital tubuhnya.
Adalah pria bernama Willie Maxwell, ia merupakan seorang pendeta Voodoo yang cukup hebat di area Alabama Amerika. Sekitar tahun 1970-an ia melakukan prosesi Voodoo dengan membunuh istri pertama, dan keduanya. Dari kejadian itu ia mendapatkan banyak sekali uang asuransi karena pembunuhan dianggap sebuah kecelakaan. Padahal Maxwell melakukannya untuk prosesi Voodoo agar ia jadi seorang yang lebih kuat.
Setidaknya saat ini ada sekitar 9,6 juta orang di Haiti memiliki kepercayaan Voodoo. Banyak sekali pendeta Voodoo yang dianggap sakti hingga bisa memberikan kutuk mematikan. Kepercayaan ini membuat setidak 45 orang pendeta Voodoo dibunuh masyarakat (sebenarnya masyarakat ini juga pengikut Voodoo) karena dianggap melakukan kutuk kepada banyak orang setelah terjadi gempa di tahun 2010 silam. Banyak warga terkena kolera hingga nyawa seperti terbuang dengan mudah.
Itulah lima cerita pembunuhan mengerikan yang ada hubungannya dengan Voodoo. Dari lima hal di atas kita bisa belajar jika hal buruk akan selalu menghasilkan keburukan. Semoga praktik mengerikan seperti ini segera enyah dari dunia ini!
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…
Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…
Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mega proyek yang penuh tanda…
Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…