Setelah melalui banyak drama yang melelahkan hati, akhirnya putusan terhadap mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), sekaligus Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar), Setya Novanto menemui titik akhirnya juga. Atas perbuatannya yang merugikan negara ia harus menerima kenyataan jika 15 tahun ke depan akan dihabiskan di dalam bui.
Atas keputusan ini, ada banyak tanggapan yang muncul. Ada yang bersyukur karena akhirnya Sang Papa juga dihukum, ada pula yang yang protes karena hukuman tersebut terlalu sebentar. Tetapi bukan komentar-komentar tersebut yang akan kita bahas, melainkan lebih dari apa yang bisa kita ambil dari kasus ini.
Mengapa hal ini terjadi? Negara kita sedang mengalami krisis pemimpin yang bertanggung tanggung jawab dan punya moral baik. Pemimpin yang diimpikan rakyat bisa membuat mereka makmur sejahtera, bukan malah menyengsarakan dan menambah beban penderitaan.
Para elit politik lain juga bisa belajar, jika sepandai apapun mengelak, hukum itu tetap akan berlaku. Walaupun di dunia nyata kamu lolos dan tidak sempat mengenakan seragam orange, toh yang maha mengadili punya lembaga hukum yang tidak bisa dihindari.
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…