Bukan lagi rahasia kalau memang jabatan bisa membuat orang jadi gila dunia. Selain adanya status sosial yang terpandang juga uang yang didapatkan pun melimpah ruah. Jadi bukan lagi hal yang aneh kalau kadang seorang yang sudah sukses jadi pejabat ada saja yang lupa dengan teman seperjuangan, meski pun ada pula yang sebaliknya.
Tapi siapa sangka kalau beberapa pejabat di Indonesia dulu ada yang sama sekali tak silau dengan jabatan serta hartanya. Alih-alih menggunakannya untuk kepentingan pribadi yang ada malah banyak yang memilih tinggal di rumah sederhana, bahkan menumpang. Ya semua dilakukan demi rakyat pula. Lalu siapa saja sih pejabat sederhana itu?
Tentu semua tidak asing dengan kisah kesederhanaan polisi yang satu ini, dialah Hoegeng Iman Santoso Kapolri Indonesia yang sangat aktif. Sudah banyak cerita mengenai kejujurannya dan kesederhanaan yang selalu bikin mewek ketika baca. Namun satu lagi kisah yang tak kalah menarik dari sosok Hoegeng ini yaitu fakta kalau ternyata dia sempat masih menyewa rumah meskipun punya jabatan tinggi sebagai menteri.
Kemerdekaan Indonesia mungkin tak pernah tercapai kalau tak ada usaha Agus Salim dalam memperjuangkannya. Dikenal sebagai orang yang pintar serta menguasai sembilan bahasa, dulu dirinya sempat menempati posisi tinggi dalam Volksraad (dewan rakyat) sebagai wakil Serikat islam. Belum lagi kemampuannya dalam berpidato dan berdebat membuat banyak orang salut dengan sosok beliau.
Umumnya setelah mendapat jabatan tinggi dan uang banyak, kebanyakan langsung lupa dengan daratan. Namun ternyata hal itu tak terjadi pada Baharuddin Lopa, mantan jaksa agung dan menkum HAM Indonesia. Hal itu terbukti dengan keadaan kediaman yang dimilikinya meski menduduki posisi jabatan yang dianggap tinggi.
Bagaimana jadinya jika seorang pejabat tinggi menumpang dari satu rumah ke rumah lainnya? Mungkin hal itu tak akan dapat dipercaya. Tapi kenyataannya, memang itulah yang terjadi pada Mohammad Natsir. Kita pasti sudah hafal dengan nama beliau, ya menteri penerangan sekaligus perdana mentari pertama Indonesia.
Para pejabat itu membuktikan kalau jabatan dan hartra tak selamanya menyilaukan mata. Hal ini tentunya bisa jadi pelajaran buat yang lainnya, terutama pejabat saat ini. Ya, apa yang diamanahkan dari rakyat seharunya digunakan untuk memenuhi tugas untuk membahagiakan rakyat pula.
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…
Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…
Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mega proyek yang penuh tanda…
Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…