Rasul pernah mengatakan jika nanti di neraka jumlah wanita akan jauh lebih banyak dari pada pria. Hal ini pun kemudian membuat kita penasaran kenapa sih Rasul sampai bisa berkesimpulan seperti itu. Nah, ternyata salah satu alasan kenapa banyak wanita disiksa di akhirat karena kelalaian mereka dalam berpakaian.
Ya, seperti yang kita ketahui, wanita punya kewajiban menutup auratnya dan hanya boleh menampilkan muka serta telapak tangannya. Praktiknya sih lumayan, apalagi kita lihat di sekitar sudah banyak yang berhijab. Namun sayangnya, rata-rata masih salah kaprah dengan definisi berhijab yang sesungguhnya. Memang benar menutup kepala dengan hijab, tapi mereka tak memperhatikan faktor yang lain.
Nah, berikut adalah fenomena salah kaprah hijab versi orang-orang Indonesia. Alih-alih syar’i mereka justru bikin pria jadi punya pikiran macam-macam.
Hijab artinya hanya menyisakan muka saja yang tidak ditutupi. Sedangkan bagian kepala lainnya sudah jelas harus disembunyikan rapat-rapat. Namun kenyataan yang ada justru tidak seperti ini. Alih-alih tertutup rapat, masih banyak wanita yang berhijab tapi kelihatan rambutnya.
Cukup banyak contoh yang seperti ini kita temui di jalan. Pakai jilbab, tapi pakaiannya tipis. Sehingga nampak dengan cukup jelas aurat yang seharusnya ditutupi. Inilah yang dinamakan berhijab tapi telanjang. Mereka memang berpakaian, tapi auratnya masih bisa jadi konsumsi publik.
Beberapa waktu lalu ada fenomena miris yang berhubungan dengan hijab. Ya, pakai hijab tapi berpakaian ketat. Sehingga, alih-alih terkesan alim dan sopan, yang ada justru terlihat menggoda gara-gara bentuk tubuh makin jelas terlihat.
Jangan diartikan secara harfiah, ya? Tentu saja jika ada yang seperti itu kita bisa bilang oknumnya adalah orang gila. Berhijab tak pakai celana ini maksudnya adalah memakai jilbab tapi memakai celana yang ketat. Misalnya saja legging atau celana jeans melar yang ‘ngepres’ badan. Jika dilihat-lihat celana ini membentuk tubuh dan kesannya seperti tidak pakai baju.
Sekarang marak nih model-model jilbab unik yang katanya modis. Entah itu yang seperti sanggul sampai bertumpuk-tumpuk. Ada pula model yang dijepit ke atas, hingga pakai aksesoris bunga-bunga yang dipakai di atasnya. Dilihat dari kacamata mode memang bagus, namun yang seperti ini justru berkurang nilai syar’i-nya.
Memang tak mudah untuk mempertahankan hal-hal yang sifatnya fundamental seperti berhijab syar’i di era kekinian. Banyak sekali tantangannya terutama dari lingkungan sekitar. Namun satu hal pesan Nabi Muhammad yang harus kita ingat. Hidup di zaman seperti sekarang ini memegang teguh agama ibarat menggenggam bara di sebuah tempat yang gelap. Tangan mungkin akan terbakar tapi kita mendapatkan penerangan. Namun, ketika dilepaskan kita tidak akan merasakan apa pun selain kesesatan dan kegelapan.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…