in

Nostalgia Persipura Musim 2010/2011, Klub dari Timur Indonesia yang Tidak Ada Obatnya

Sebagai salah satu kesebelasan elite, Persipura bisa dikatakan merupakan kekuatan hebat dari wilayah timur Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan beragam gelar domestik dan capaian bagus di kompetisi luar negeri yang pernah mereka rengkuh. Selian itu, klub berjuluk Mutiara Hitam ini juga sangatlah rajin menelurkan bakat-bakat hebat di jagat sepak bola. Seperti Boaz Solossa Marinus Wanewar, sampai Todd Rivaldo Ferre.

Namun, dari sekian perjalanan mencatatkan prestasi klub asal Papua tersebut, Persipura musim 2010/2011 bisa dibilang menjadi skuad yang tidak ada obatnya. Di mana mereka sukses ukir cerita manis lewat penampilan oke di lapangan dan raih beberapa piala. Nah sembari membuka ingatan tentang mereka di empat tahun lalu, mari bersama kita nostalgia kehebatan Persipura di waktu tersebut lewat ulasan berikut ini.

Kesebelasan yang mempunyai pelatih jempolan

Melihat Persipura kembali di tahun 2011, tentu klub ini menjadi kesebelasan tanah air yang mempunyai juru taktik yang hebat. Yaa, seperti telah banyak diketahui ketika itu mereka dilatih oleh Jackson F Tiago, yang notabene merupakan pelatih dan mantan pemain punya prestasi segudang.

Coach Jackson F Tiago [Sumber Gambar]
Buktinya adalah sebelum membawa Persipura berjaya di tahun 2009, pria kerap dipanggil Papi Negro ini telah terlebih dahulu mengantarkan Persebaya Surabaya juara. Lalu, saat jadi pemain gelar top skor dan juga gelar Liga Indonesia pernah dirasakannya. Ketika menangani Persipura Jackson membuat klub tersebut, tampil begitu indah dengan permainan dari kaki ke kaki.

Memiliki barisan pemain belakang yang sangar-sangar

Masih tentang Persipura di tahun 2011. Selain pelatih yang jempolan, mereka juga bisa dikatakan memiliki komposisi skuad yang bagus. Mulai dari lini depan, tengah, dan belakang. Bahkan khusus untuk hal terakhir tersebut, tim sepak bola yang sudah berdiri sejak tahun 1963 ini punya center back yang sangar-sangar.

Bio Pualin menyapu Bola [Sumber Gambar]
Seperti Joe Hon Yoo, Ricardo Salampessy, Bio Paulin, Ortizan Solossa, sampai Victor Igbonefo. Berkat kombinasi mereka ketika itu, klub asal Jayapura ini sukses menjadi tim di kompetisi nasional yang punya catatan kebobolan sangat minim. Saat itu dalam satu musim kompetisi mereka hanya kebobolan sebanyak 23 gol saja.

Lini Depan Persipura saat itu tajam dan menakutkan

Setali tiga uang dengan lini belakang, Persipura juga punya kualitas yang sangat bagus di sektor depan. Ketika itu duet lokal dan pemain impor menjadikan Persipura menjadi salah satu kesebelasan di kompetisi yang produktif. Bahkan sukses memunculkan nama Boaz Solossa keluar sebagai top skor Liga di musim 2010/2011, lewat 22 gol.

Boaz Solossa [Sumber Gambar]
Sedangkan untuk kompetisi musim 2011/2012 giliran Beto Goncalvez yang tampil moncer lewat 25 golnya. Sebagai penyerang yang sama-sama tajam, duet Boaz dan Beto mejelma menjadi kekuatan lini serang Persipura yang tidak ada obatnya. Belum lagi ditambah kehadiran Zah Rahan, kekuatan penyerang tim Mutiara Hitam ketika memang edan-edannan.

Sukses berbicara banyak di ajang Asia

Selain capaian lokal, Persipura di tahun ini juga mampu menunjukkan penampilan oke di kompetisi manca. Berlaga di ajang AFC Cup yang notabene sudah level Asia mereka sukses mencapai babak perempatfinal. Tidak berhenti disitu saja, mereka juga sukses menggulung tim-tim negara tetangga seperti East Bengal dan Chounburi dengan skor meyakinkan.

Dilansir Boombastis dari Viva.com, kegagalan Persipura mencapai babak final lantaran di perempatfinal dikalahkan wakil Irak Arbil dengan agregat 1-3. Kendati harus gigit jari, tapi capaian Persipura ketika itu sangatlah membanggakan untuk insan bola nasional.

BACA JUGA: Seperti Tidak Ada Habisnya, Inilah Deretan Pemain Asal Papua yang Siap Jadi Pemain Hebat 

Walaupun saat ini belum bisa bangkit lagi layaknya musim ini, tapi sebagai kekuatan hebat dari Timur Indonesia, Persipura bukanlah kesebelasan yang bisa dipandang sebelah mata. Apalagi tentang talenta berbakat, klub tersebut seperti tidak pernah kekurangan pemain lokal yang kualitas sangatlah oke.

Written by Galih

Galih R Prasetyo,Lahir di Kediri, Anak pertama dari dua bersaudara. Bergabung dengan Boombastis.com pada tahun 2017,Merupakan salah satu Penulis Konten di sana. Lulusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Awalnya ingin menjadi pemain Sepak Bola tapi waktu dan ruang justru mengantarkan Ke Profesinya sekarang. Mencintai sepak
bola dan semua isinya. Tukang analisis Receh dari pergolakan masyarakat Indonesia.

Leave a Reply

Jejak Pertemanan Hotman Paris dan Syahrini Hingga Akhirnya Diunfollow di Instagram

5 Hal Ini Buktikan Bahwa Menjadi Cantik Itu Susah, Ada yang Rela Maskeran Kotoran Burung