Kerasnya hidup mungkin tidak hanya dialami oleh kaum millenials yang setiap harinya harus berdesakan di KRL ketika berangkat kerja, ataupun abang ojek online yang masih terus berseteru dengan antek-antek transportasi konvensional. Namun siapa sangka, beberapa lansia di Indonesia yang untuk melihat fisik dan usianya saja sudah membuat kita iba, ditambah lagi jika mereka hidup dirundung petaka.
Menjadi seorang nenek yang hidup bersama keluarganya saja bukanlah perkara mudah, apalagi sebatang kara. Berita tragis baru saja datang dari beberapa orang nenek yang demi bertahan hidup harus rela mengonsumsi hal-hal tak layak karena tidak ada lagi yang bisa dimakan. Simak kisahnya dalam ulasan berikut ini.
Mirisnya hidup seorang Niarti, warga Pontianak, Kalimantan Barat. Memasuki usianya yang ke-60, nenek ini hidup sebatang kara dengan ekonomi yang bisa disebut kurang dari cukup. Ia tinggal di sebuah rumah gubuk yang sudah reyot, pengap, dan tak layak huni.
Diketahui dari para tetangga, nenek tersebut menderita penyakit. Namun, karena tidak mempunyai cukup uang, ia tidak pernah sekalipun berobat ke rumah sakit. Jangankan memeriksakan diri, untuk makan saja ia tak memiliki dana sepeserpun sehingga ia harus bertahan hidup selama satu tahun dengan minum air dari rebusan batu.
Satu lagi kisah yang menyayat hati datang dari seorang nenek warga Jember, Jawa Timur. Saking tidak memiliki harta yang tersisa, ia hidup di tanah milik perusahaan perkebunan dan mengandalkan para tetangga untuk apa yang ia konsumsi setiap hari.
Ketika pasokan makanan dari tetangga tak kunjung datang, dengan segala rasa sedih yang dibawanya, ia pergi ke sebuah tanah kosong di belakang rumahnya dan mencari tanaman rumput untuk dimakan. Semakin miris ketika banyak tetangganya yang tahu tapi tetap membiarkannya seperti itu.
Berbeda dari kedua nenek di atas, sosok satu ini masih mampu bekerja meski usianya sudah memasuki 90 tahun. Dilansir dari detik.com ia mengutarakan bahwa ia tidak malu menjalani profesinya sebagai tukang urut daripada mengemis. Meski kondisinya pas-pasan, nenek yang tinggal di Bekasi ini tetap bersyukur dengan keadaannya.
Meski bukan berasal dari Indonesia, kisah dari nenek satu ini agaknya perlu diulas agar menjadi sebuah tamparan bagi kita semua. Lagi-lagi karena keterbatasan ekonomi serta hidupnya yang sebatang kara, nenek yang berasal dari India ini mengisi perutnya dengan plastik karena tidak sanggup menahan lapar.
Meski keempat nenek di atas harus berjuang sangat keras demi mempertahankan hidupnya, mereka tidak menyerah sedikit pun atau berusaha mengakhiri hidupnya. Pelajaran yang bisa diambil dari kisah di atas adalah tetap bertahan dan berjuang dalam segala keterbatasan. Ingatlah wahai netizen yang budiman, hidup ini begitu indah adanya, hanya kita yang merumitkannya dengan segala problema.
Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie, yang tutup usia di hari Senin…
Misteri kematian seorang diplomat muda yang bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih meninggalkan tanda…
Jepang kembali diterpa tsunami. Kali ini terjadi gara-gara pusat gempa yang jauhnya ribuan kilometer dari…
Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…
Bagi aktor kelas dunia, Bruce Willis, dunia terus berputar dan waktu akan terus berjalan. Umur…
Di balik fenomena dan polemik Sound Horeg yang menggemakan Indonesia, muncul sosok yang kini ramai…