in

Lama Tak Terlihat, Beginilah Nasib Pemain Perancis Pemenang Piala Dunia 1998

Piala Dunia 2018 kini telah berakhir, turnamen sepak bola akbar yang telah dilaksanakan sejak bulan Juni lalu itu menempatkan Perancis sebagai pemenang. Setelah di partai puncak, Minggu 15 Juli 2018 mengandaskan perlawanan Kroasia dengan skor 4-2. Gelar ini menjadi penyembuh luka, kala kegagalan Euro dan Piala Dunia 2006. Selain itu, juga menjadi kedua setelah terakhir merengkuh di ajang tersebut tahun 1998.

Berbicara mengenai Piala Dunia 1998, jadi timbul pertanyaan bagaimana kabar skuad Les Bleus sekarang. Seperti yang kita ketahui bersama, setelah ajang tersebut dan berjalannya waktu banyak dari mereka memilih gantung sepatu. Bahkan ada yang hijrah dari dunia kulit bundar. Hal tersebut menjadikan mereka seperti hilang dari olahraga ini. Lalu seperti apakah nasib pemain Perancis yang pernah Juara Piala Dunia 1998 dan Euro 2000? Simak ulasan berikut ini.

Kiper andalan Perancis memilih dunia balap setelah karier panjang sepak bola

Bagi skuad Perancis Fabien Barthez adalah kekuatan lini belakang yang tidak bisa dianggap remeh peranannya. Bersama barisan pertahanan macam Marcel Desailly, Lilian Thuram, dan Bixente Lizarzu, dirinya membuat Perancis tidak kemasukan gol selama Piala Dunia 1998. Bahkan pada akhirnya mereka juga yang bantu Les Bleus menjadi juara saat itu.

Fabien Barthez dengan Mobil Balapnya  [Sumber Gambar]
Kiprah kiper ini berhenti setelah Piala Dunia 2006. Keputusan pensiun membuatnya menekuni dunia balap beberapa tahun ke belakang. Kiprahnya pria bertinggi 182 juga tidak bisa dianggap enteng di atas lintasan sirkuit. Dirinya berhasil menyabet beberapa gelar di olahraga tersebut. Seperti salah satu contohnya European Le Mans Series tahun 2014, 2016, dan 2017.

Panggung politik menjadi tempat Lilian Thuram beraksi sekarang

Seperti halnya Barthez tadi peran Lilian Thuram di lini belakang Perancis juga vital. Bahkan apabila bukan karena golnya Perancis pastinya tidak akan bisa lolos ke Final Piala Dunia 1998. Saat itu dua aksinya yang membobol gawang lawan membuat Les Blues berhasil taklukkan Kroasia di fase semifinal.

Lilian Thuram melakukan aksi di jalanan[Sumber Gambar]
Penampilan bagus kala bermain sepak bola berhenti tahun 2008 lalu. Pensiun menjadi keputusan yang diambil lantaran mengidap penyakit jantung. Setelah gantung sepatu, mantan pemain Juventus tersebut memutuskan untuk menggeluti dunia politik. Bersama PBB dirinya ditunjuk untuk menjadi duta anti rasisme. Hal yang positif untuk lawan tindakan tak terpuji itu di Perancis.

Gelandang andalan Perancis, Patirck Viera berkiprah menjadi seorang Pelatih

Mungkin di tahun 1998 peran Patirck Viera tidak begitu menonjol bila dibandingkan dengan Zinedin Zidan. Kendati begitu, namun pemain tinggi besar ini adalah potensi besar untuk sepak bola Perancis. Bersama dirinya Les Blues dibantu menjadi juara Euro tahun 2000. Bakat yang besar juga buat Arsenal merasakan sebuah kejayaan.

Patirck Viera menjadi pelatih [Sumber Gambar]
Setelah hal manis banyak direngkuh, pada 14 Juli 2011 dirinya memutuskan untuk pensiun. Keputusan yang membuatnya kini menjadi seorang pelatih di kompetisi Amerika. Dalam catatan Boombastis, Legend Arsenal menukangi New York City di musim 2015-2018. Untuk saat ini Patirck Viera menjadi juru taktik dari klub kasta teratas Perancis yakni OGC Nice.

Emanuel Petit abdikan dirinya untuk sepak bola tunawisma dunia

Homeless World Cup, pastinya bukan nama asing di telinga kita. Pasalnya kejuaraan sepak bola yang ditunjukkan kepada orang-orang tunawisma acap kali persertanya adalah Indonesia.Tapi tahuhkan kalian sobat olahraga ku, duta dari kompetisi tersebut adalah Emanuel Petit. Pesepakbola yang ikut mencetak gol ke gawang Brasil di Piala Dunia 1998.

Emanuel Petit datang di acara Homeless World Cup [Sumber Gambar]
Emanuel Petit menjadi salah satu potensi di dunia sepak bola yang tidak perlu diragukan kualitasnya. Sejumlah klub besar dari tanah Perancis sampai Spanyol sudah pernah dibelanya. Pemain berambut panjang ini pensiun memutuskan gantung sepatu pada tahun 2005 lalu. Ditengarai masalah cedera menjadi penyebabnya.

Bixente Lizarazu tekuni Jujitsu setelah pergi dari dunia sepak bola

Untuk pencinta Perancis, Bixente Lizarzu pastinya bukanlah sosok yang asing. Selama berseragam biru, dirinya juga terlibat dalam momen-momen besar tim berjuluk Les Blues tersebut. Sedangkan untuk level klub dirinya adalah legenda dari Banyern Munchen. Seperti saat di Timnas dirinya juga sumbangkan beberapa trofi untuk kesebelasan asal Jerman itu.

Aksi Jujitsu Lizarzu [Sumber Gambar]
Tahun 2005 menjadi waktu terakhirnya bergelut dengan si kulit bundar. Setelah berusia 36 tahun dan banyak duduk di bangku cadangan ia memutuskan untuk gantung sepatu. Dalam masa hijrahnya dirinya banyak menggeluti dunia baru. Mulai pandit acara TV sampai tekuni Jujitsu. Khusus untuk yang kegiatan terakhir tadi, dirinya berhasil menyabet sabuk biru.

Nama-nama ini adalah sebagian kecil dari skuad Perancis tahun 1998. Namun yang pasti dari punggawa waktu tersebut sudah banyak yang memutuskan untuk gantung sepatu saat ini. Melihat negara ini mampu Juara lagi, adalah gambaran bagaimana hebatnya sepak bola Perancis yang bisa ciptakan sebuah generasi emasnya lagi.

Written by Galih

Galih R Prasetyo,Lahir di Kediri, Anak pertama dari dua bersaudara. Bergabung dengan Boombastis.com pada tahun 2017,Merupakan salah satu Penulis Konten di sana. Lulusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Awalnya ingin menjadi pemain Sepak Bola tapi waktu dan ruang justru mengantarkan Ke Profesinya sekarang. Mencintai sepak
bola dan semua isinya. Tukang analisis Receh dari pergolakan masyarakat Indonesia.

Leave a Reply

Jalan di Daerahmu Rusak? Pemerintah Setempat Bisa Dituntut Jika Tak Kunjung Memperbaiki

Pedangdut Cantik Ini Ungkap Kisah Getir Perjuangannya Melalui Jalan Terjal Dunia Hiburan