Olahraga

Bola dan Narapidana: Ketika Penjara Kejam Uganda Memanjakan Tahanannya Lewat si Kulit Bundar

Luzira begitulah banyak orang menyebut penjara yang bernama asli Luzira Upper Prison ini. Sebagai rumah untuk ratusan napi, tempat ini bisa dikatakan unik lantaran berdiri sebuah turnamen sepak bola di dalamnya. Bahkan kini olahraga tersebut menjadi obat ampuh untuk menghilang kan stres akibat dakwaan berat.

Kejuaraan itu sendiri diikuti sejumlah warga tahanan yang menamakan kesebelasan dengan klub besar dunia, seperti Manchester United, Liverpool dan Chelsea. Berkat hal ini juga penjara mampu menekan napi yang ingin berbuat aneh-aneh. Tidak berhenti di situ mereka juga tetap mampu menjaga kestabilan rumah tahanan meski personil kurang. Sepak bola di sana kini juga menghancurkan sekat-sekat antara mereka dan mengubah jadi ikatan saudara.

Pejabat yang menonton [Sumber Gambar],
Hal positif ini juga membuat berbagai kalangan di Uganda takjub dibuatnya. Dilansir laman Indosport, mereka juga diberikan apresiasi tinggi dengan sempat diadakan pertandingan antar pemain penjara dan federasi sepak bola Uganda. Meski harus takluk, berkat laga itu mereka kini mendapatkan bantuan untuk terus mengembangkan kompetisinya. Selain itu banyak kalangan yang ingin membawa mereka ke kejuaraan lebih besar.

Pertandingan di penjara [Sumber Gambar]
Sepak bola agaknya menjadi cara ampuh untuk mengobati mereka. Dilansir dari laman Vice, ada beberapa tahanan yang ikut kejuaraan tersebut menjadi lebih bisa mengendalikan emosi. Bahkan ada yang berniat untuk meminta maaf terhadap orang telah dibunuh. Kondisi positif membuat penjara terasa lebih manusiawi dengan memberikan banyak ruang untuk narapidana tersebut. Padahal sebelumnya lembaga masyarakat ini terkenal kejam dan siap memberikan sanksi tegas.

Tempat bermain di penjara Luzira Upper Prison [Sumber Gambar]
Lewat kejuaraan sepak bola ini mereka juga banyak mendapatkan kebebasan. Mulai dari bisa melihat anaknya secara langsung sampai mendapatkan makanan dan tempat tidur lebih layak. Kendati terlihat timpang dengan tahanan lain, namun melihat perjuangan mereka bisa dikatakan sangat berimbang. Untuk kejuaraannya sendiri dilakukan di pelataran penjara yang diubah menjadi lapangan sepak bola.

Kendati kebahagiaan yang diterima lebih besar saat keluar, namun kejuaraan sepak bola itu menjadi obat pelipur lara rasanya terasingkan dan dibatasi sebuah penjara. Olahraga ini sekali mengajarkan kepada kita apabila sepak bola selalu bisa diandalkan untuk mempersatukan sesama manusia.

Share
Published by
Galih

Recent Posts

Kronologi Kasus Kiano Alvaro, Hilang 8 Bulan Ditemukan Tak Bernyawa

Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…

4 days ago

Kasus Ira Puspadewi, Pulang dari LN untuk Negara Ternyata Dituding Korupsi

Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…

5 days ago

Profil Zohran Mamdani, Walikota Muslim Pertama di Amerika Serikat

Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…

2 weeks ago

Kasus Ledakan SMAN 72 dan Potret Ekstrim Dampak Perundungan di Kalangan Remaja

Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…

2 weeks ago

Ramai Beli Emas saat Harga Naik, Bagaimana Seharusnya?

Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…

3 weeks ago

Arab Bikin Proyek Kereta Cepat, Kenapa Biayanya Bisa Lebih Murah dari Whoosh Indonesia?

Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…

3 weeks ago