Populasi penduduk kelahiran Indonesia yang bekerja dan menetap di luar negeri (diaspora) ternyata cukup tinggi. Diperkirakan kini mencapai angka 8 juta lebih yang tersebar di berbagai negara. Di negara rantau, berbagai pekerjaan mereka geluti untuk menyambung hidup. Satu contoh diaspora Indonesia yang survive dan terbilang sukses adalah Tri Narmini.
Melakoni pekerjaan yang umumnya tak dilakukan kaumnya, perempuan yang disapa Tri ini malah menuai kesuksesan. Ibu dua anak itu memilih menjadi supir Uber di Amerika Serikat. Berkat keringatnya, Tri bisa mengantarkan anak-anaknya ke jenjang pendidikan yang layak. Selain itu, perempuan ini bahkan bisa menyimpan uang lebih untuk masa depan keluarganya.
Semakin hari, semakin banyak orang yang turut menjadi sopir Uber. Karena persaingan makin ketat, Tri memiliki beberapa strategi agar penghasilannya tetap stabil. Salah satunya dengan online setelah sholat shubuh. Sebab di jam-jam tersebut banyak pelanggan yang membutuhkan jasa, namun sedikit sopir yang tersedia. Karenanya, Tri tidak memiliki banyak saingan dalam bekerja di waktu emas tersebut.
Kisah ini memberi pelajaran bahwa orang-orang sukses memang terbiasa dengan hal-hal ‘tak biasa’. Seperti yang dilakukan Tri, perempuan ini mulai bekerja saat turun subuh. Di saat orang lain tengah lelapnya tertidur, Tri sudah bergegas menjemput rezekinya. Hebat bukan?
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…
Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…
Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mega proyek yang penuh tanda…
Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…