Categories: Trending

Keterlaluan! Hanya Karena Tidak Membawa Tugas, Guru Memaksa Murid Jilati WC Sampai Muntah

Entah apa yang ada di pikiran seorang guru yang bernama Repinna Marpaung. Ia adalah pengajar di salah satu sekolah dasar Desa Cempedak Lobang, Sei Rampah, Sergai yang melakukan suatu hal di luar nalar. Bagaimana tidak? Repinna menyuruh muridnya untuk menjilati WC karena tidak mengerjakan tugas.

Memang benar-benar keterlaluan aksi dari guru yang satu ini. Bukannya memberikan hukuman yang baik agar murid tidak mengulangi, malah membuat anak didiknya menjadi takut untuk ke sekolah. Oleh sebab itu, aksi keterlaluan dari Repinna ini akhirnya menuai banyak kecaman dari netizen.

Berawal dari tidak membawa tanah subur

Tidak membawa tanah subur [Sumber Gambar]
Pada beberapa hari lalu, Repinna Marpaung menyuruh anak didiknya untuk membawa tanah subur. Tanah subur tersebut digunakan untuk media penanaman bunga di sekolahnya. Tapi, pada saat hari pengumpulan tanah subur, ada salah satu murid yang tidak membawanya. Murid tersebut bernama Wahyu. Wahyu beralasan tidak membawa tanah dikarenakan lupa. Oleh karena itu, Repinna Marpaung terpancing emosinya dan langsung memikirkan apa hukuman yang pantas untuk anak didiknya.

Akhirnya Repinna memberikan dua pilihan hukuman untuk muridnya

Disuruh memilih antara beli nasi goreng atau jilat WC [Sumber Gambar]
Melihat muridnya tidak membawa tugas yang disuruh, wanita tersebut langsung memutar otak. Ia berpikir bagaimana caranya untuk menghukum Wahyu agar jera dan tidak mengulangi kesalahannya lagi. Namun, yang ada di pikirannya bukan ide cemerlang tapi itu adalah hukuman tidak mendidik sama sekali. Ia akhirnya menyuruh Wahyu untuk memilih di antara dua pilihan. Memilih membeli nasi goreng atau menjilati WC.

Wahyu memilih untuk menjilat WC saja

Terpaksa menjilati WC [Sumber Gambar]
Bingung memilih antara dua pilihan yang sangat berat, akhirnya Wahyu mengambil keputusan untuk menjilati WC saja. Bukan karena tidak mau membeli nasi goreng yang kalau dipikir hukumannya lebih ringan, tapi sebabnya adalah Wahyu tak membawa uang lebih pada saat itu. Akhirnya dengan hati yang sebenarnya terpaksa untuk menerima kenyataan ini, bocah kelas 4 tersebut menjilati WC. Jijik, itulah yang ia rasakan. Namun, Wahyu tidak peduli karena yang terpenting untuknya saat ini adalah dimaafkan oleh sang guru.

Tidak tahan dengan baunya, Wahyu mengalami muntah-muntah

Wahyu sampai muntah-muntah [Sumber Gambar]
Beberapa saat setelah menjilati WC, Wahyu yang mengaku tidak tahan dengan baunya akhirnya menyerah juga. Ia langsung mual dan memuntahkan semua isi perutnya saat itu juga. Wahyu mengaku kalau dirinya sudah tidak tahan dengan hukuman tersebut. Jangankan Wahyu, kita saja pasti juga tidak akan tahan dengan perlakuan yang seperti itu. Sungguh keterlaluan hukuman yang diberikan Repinna Marpaung kepada anak sekecil itu. Entah apa yang saat itu melintas di pikirannya, hingga tega berbuat tidak manusiawi.

Dinas Pendidikan Sergai akan memberlakukan sanksi tegas

Dinas Pendidikan akan memberikan sanksi tegas [Sumber Gambar]
Mendengar kabar yang kurang mengenakkan dari salah satu sekolah di daerahnya, menyebabkan Dinas Pendidikan geram. Mereka menganggap kalau perlakuan itu tidak seharusnya diberikan kepada anak yang masih kecil. Bahkan, jika diberikan kepada orang dewasa pun juga sangat tak manusiawi. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan akan mengusut lebih lanjut kasus ini. Selanjutnya, pihak mereka juga akan memberikan sanksi tegas kepada guru yang tidak mendidik ini.

Kasus ini memang tidak patut dicontoh untuk semua orang, khususnya guru kepada murid atau orangtua ke anak. Karena hukuman seperti ini bukan membuat mereka jera, tapi lebih kepada trauma. Jika trauma sudah terjadi, akan sulit untuk menghilangkannya dari diri anak tersebut. Oleh karena itu, membuat hukuman harus didasarkan pada pikiran yang sehat dan memacu anak supaya berbuat lebih baik lagi.

Share
Published by
Firdha

Recent Posts

Pro Kontra Pernyataan Menkeu Sri Mulyani tentang Gaji Guru

Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani sedang naik daun. Jadi perbincangan banyak orang gara-gara pernyataannya…

14 hours ago

Kronologi Demo Pati, Tantangan Bupati Pada Rakyat Berujung Tuntutan Mundur dari Jabatan

Pati bergolak! Kebijakan kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sampai 250%…

2 days ago

Kabar Duka, Mpok Alpa Meninggal Dunia setelah Diam-diam Berjuang Lawan Kanker

Kabar duka mengguncang dunia hiburan Indonesia. Salah satu wajah populer yang selalu mengundang gelak tawa,…

3 days ago

Sepak Terjang Kwik Kian Gie, Ahli Ekonomi dan Politikus yang Telah Tutup Usia

Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie, yang tutup usia di hari Senin…

2 weeks ago

Kontroversi Statemen Resmi Kepolisian tentang Penyebab Kematian Diplomat Muda RI

Misteri kematian seorang diplomat muda yang bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih meninggalkan tanda…

2 weeks ago

Tsunami Sapu Jepang Usai Gempa 8,7 yang Guncang Rusia, Sejumlah Negara Terdampak

Jepang kembali diterpa tsunami. Kali ini terjadi gara-gara pusat gempa yang jauhnya ribuan kilometer dari…

2 weeks ago