Konflik bersenjata antara Armenia melawan Azerbaijan di wilayah sengketa Nagorno Karbakh memunculkan banyak hal yang selama ini tersembunyi. Masing-masing yang bertikai ternyata sama-sama menjalin aliansi, yakni Turki yang mendukung Azerbaijan dan Rusia menyokong Armenia meski tidak secara langsung.
Sebagai negara yang memiliki kekuatan militer besar, baik Turki dan Rusia sama-sama disegani oleh banyak negara. Baik secara kepemilikan jumlah tentara, alutsista di tiga matra (darat, laut, udara), dan lainnya. Lalu seperti apa perbandingan kekuatan militer antara Rusia dan Turki tahun 2020? Simak ulasan berikut ini.
Dari segi jumlah personel militer, Rusia mengungguli Turki dengan jumlah yang sangat signifikan. Rinciannya, Rusia memiliki total 1,013,628 personel aktif yang siap digerakkan di lapangan. Sementara untuk pasukan cadangannya, negeri Beruang Merah memiliki 2,000,000 tentara.
Berlanjut ke sektor udara, Rusia yang dikenal inovatif dalam teknologi kedirgantaraan memiliki total 4,163 alutsista tempur maupun pendukung, yakni 873 jet tempur, 742 pesawat serbu, 424 pesawat transport, 497 pesawat latih, 127 pesawat untuk misi khusus, 1,522 helikopter, dan 531 helikopter serbu.
Rusia kembali menang telak di sektor darat karena jumlahnya alutsista yang dimiliki jauh mengungguli Turki. Rinciannya, negeri Beruang Merah mengoperasikan 12,950 tank, 27,038 kendaraan lapis baja, 6,083 artileri gerak, 4,465 artileri medan, dan 3,860 peluncur roket multilaras.
Superioritas Rusia juga terlihat di lautan ketika dibandingkan dengan AL Turki. Negara yang dulu bernama Uni Soviet itu memiliki total dalam armada lautnya sebanyak 603 unit, yang terdiri dari 1 kapal induk, 62 kapal selam, 16 kapal perusak, 10 fregat, 79 korvet, 41 kapal penjaga pantai, dan 48 kapal penyapu ranjau.
BACA JUGA: Perang Terbuka Pecah, Begini Perbandingan Militer Antara Azerbaijan dan Armenia Tahun 2020
Terlepas dari perbandingan kekuatan militer antara kedua negara di atas, Rusia bersama NATO, Uni Eropa, dan OSCE (Rusia, Prancis dan Amerika Serikat), justru menginginkan perdamaian antara Azerbaijan dan Armenia tanpa mempedulikan Turki. Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuntut Armenia agar angkat kaki dari Nagorno-Karabakh karena wilayah tersebut dianggap milik Azerbaijan.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…