Para ahli percaya bahwa peradaban manusia ada di bumi baru sekitar 6 ribu tahun. Namun ternyata manusia semakin lama justru semakin membahayakan bagi bumi. Hal ini tidak lain karena cara hidup kita sendiri yang ternyata juga tidak bersahabat bagi bumi.
Keadaan bumi berubah drastis menjadi jauh lebih buruk sejak terjadinya revolusi industri, perkembangan industri dengan mesin, dan masyarakat yang terus menjalani hidup dengan cara yang merusak. Hidup setelah terjadinya era tersebut tidak hanya mengubah peradaban, tapi juga mengubah Bumi secara dramatis selamanya.
Manusia begitu menganggap emas sebagai barang yang sangat mahal dan selalu diinginkan karena benda tersebut jarang ditemukan, meski sebenarnya juga bukan barang langka. Emas juga memiliki titik leleh yang relatif rendah sehingga mudah dibentuk dan warnanya juga cantik. Karena beberapa alasan inilah emas sudah digunakan sejak tahun 550 SM sebagai mata uang dan masih dianggap sebagai barang yang sangat berharga hingga saat ini.
Karena manusia begitu mencintai emas, kita merusak beberapa tempat di dunia demi mendapatkannya. Salah satu wilayah alam yang rusak karena pertambangan emas besar-besaran adalah Tambang Rio Huaypetue di Peru. Pada masa puncak kejayaannya, 2 persen emas dunia berasal dari tempat ini. Namun aktivitas pertambangan yang sebagian diantaranya dilakukan secara ilegal ini mengakibatkan terjadinya penebangan hutan liar. Hutan hujan yang ada di wilayah tersebut kini hilang dan yang tersisa hanyalah genangan air cokelat keruh dengan zat merkuri yang meracuni air dan tanah di sekitarnya.
Pada tahun 2014, Kanada menjadi penghasil minyak terbesar kelima di dunia. Sebagian besar suplai minyaknya berasal dari pasir minyak Athabasca yang merupakan sumber daya minyak terbesar ketiga di dunia setelah Saudi Arabia dan Venezuela.
Masalah terbesar yang muncul adalah banyaknya proses pemurnian yang diperlukan. Pemurnian ini mengeluarkan emisi, jadi semakin banyak pemurnian yang diperlukan oleh minyak mentah tersebut, semakin banyak pula emisi yang dihasilkan. Minyak mentah yang ditemukan pada pasir minyak ini adalah yang paling membutuhkan pemurnian di dunia dan membuatnya menjadi cara yang paling tidak ramah lingkungan untuk menghasilkan minyak.
Benda hitam pada foto di bawah ini adalah tumpukan ban bekas mobil dan truk. Colorado Springs dan Hudson adalah tempat pembuangan ban terbesar di Amerika Serikat. Dari 100 juta ban bekas yang dihasilkan, 60 juta diantaranya di tumpuk di tempat ini. Tipe pembuangan seperti ini sangatlah berbahaya bagi lingkukan jika sampai terjadi kebakaran.
Bayangkan apa yang terjadi jika tumpukan ban sebanyak itu sampai terbakar. Selain bahaya kebakaran, ban-ban tersebut juga menjadi tempat tinggal bagi hama seperti ular derik, tikus dan nyamuk. Untungnya, tempat pembuangan ini akan ditutup pada tahun 2018 nanti dan pemerintah sedang mencari cara untuk mendaur ulang ban-ban tersebut dan menggunakannya sebagai sumber pendapatan negara bagian.
Jika dilihat dari angkasa, para astronot mengungkapkan bahwa Muara Betsiboka terlihat seperti Madagaskar mengeluarkan darah dan menetes hingga ke Samudera Hindia. Muara ini terletak di bibir sungai yang lebih besar di Madagaskar. Warna merah tersebut muncul akibat erosi tanah yang terjadi.
Erosi tersebut terjadi karena penebangan hutan besar-besaran selama berabad-abad yang menghabiskan sebagian besar hutan hujan di negara tersebut. Erosi semakin buruk akibat adanya badai tropis yang menghantam wilayah tersebut baru-baru ini. Erosi adalah kabar buruk bagi lingkungan. Bukan hanya membuat lahan tanah lama kelamaan semakin mengecil, tapi juga menambah sedimen ke air dan menyumbat jalan air. Akibatnya kehidupan laut juga terganggu.
Gambar di bawah ini adalah tampilan tempat penggemukan hewan peternakan. Meski genangan berwarna merah tersebut terlihat seperti darah, itu sebenarnya adalah sebuah danau penuh pupuk kandang. Kolam-kolam ini adalah teknik umum yang digunakan untuk menyimpan pupuk kandang di peternakan babi Amerika Serikat.
Meski tujuannya untuk membuat pupuk, kolam ini juga memiliki efek negatif tersendiri. Kadang kolam ini meluap atau bocor sehingga mengganggu lingkungan di sekitarnya. Ketika bocor, pupuk di dalamnya bisa meracuni tanah dan melepaskan gas ke udara. Saat ini penelitian sedang dilakukan untuk mencari solusi terbaik dalam menyimpan dan memanfaatkan pupuk kandang.
Mexico City berada di urutan ke-10 dalam hal kota dengan populasi terpadat. Wilayah metropolitan kota tersebut dihuni oleh setidaknya 22,2 juta penduduk. Kepadatan penduduknya mencapai 8.400 kepala per kilometer persegi. Foto di bawah ini hanya menunjukkan sebagian kecil dari wilayah pemukiman penduduk di kota tersebut.
Penampakan dari udara tersebut menunjukkan area kota yang sejak dulu memiliki masalah infrastruktur yang belum terselesaikan. Rumah-rumah dibangun begitu saja mengikuti bentuk bumi tanpa adanya perencanaan yang baik. Hal ini menyebabkan terjadinya perluasan wilayah yang tidak terkendali sehingga merusak lingkungan.
Manusia bisa terus bertahan hidup dengan memanfaatkan apa yang ada di alam. Tapi ironisnya manusia juga yang merusak sumber kehidupannya. Padahal dengan rusaknya sumber kehidupan, artinya kita juga merusak masa depan manusia itu sendiri. Relakah kita membiarkan anak cucu kita menanggung akibat dari kesalahan yang kita perbuat sekarang ini?
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…
Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…
Misteri masih menyelimuti kematian seorang ibu muda di Gresik bernama Wardatun Toyyibah. Perempuan berusia 28…