Categories: Trending

5 Manfaat Positif bagi Penanganan COVID-19 saat Data ODP yang Sebenarnya Dibuka oleh Pemerintah

Pemerintah diketahui telah membuka data terkait wabah corona yang kini menjadi ancaman di tengah-tengah masyarakat, yakni jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP). Dilansir dari CNNIndonesia.com (14/04/2020), diketahui jumlah ODP mencapai 139.137 orang dan (PDP) 10.482 orang.

Pembukaan data ini diminta oleh Presiden Joko Widodo setelah melakukan rapat terbatas beberapa waktu lalu. Hasil data yang ada, diharapkan bisa digunakan dan terintegrasi antar kementerian dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Lantas, apa saja manfaat yang bisa dilakukan dengan data-data ini?

Mempermudah penanganan pasien dan wabah corona agar semakin efisien

Proses simulasi penanganan pasien COVID-19 di RSUD Hasan Sadikin Bandung [sumber gambar]
Data sebenarnya yang dibuka sejatinya memudahkan para petugas medis untuk melakukan penanganan pada para pasien yang ada. Baik mereka yang berstatus positif COVID-19, pasien dalam pengawasan (PDP), dan orang dalam pengawasan (ODP). Dengan berbekal data yang ada, mereka bisa mengatur tindakan medis apa saja yang diprioritaskan terlebih dahulu.

Pemerintah bisa merumuskan kebijakan guna mencegah COVID-19 berdasarkan data

Juru bicara penanganan COVID-19 Achmad Yurianto [sumber gambar]
Dari sisi pemerintah, data sebenarnya tentang pasien ODP, PDP, dan kasus positif COVID-19 bisa dijadikan acuan guna merumuskan kebijakan yang akan diambil secara cepat. Dengan begitu, perintah yang ada bisa dilaksanakan secara efisien karena berbasis data. Terlebih, Presiden Joko Widodo juga berharap agar data tersebut bisa diakses secara mudah. Terutama oleh kementerian hingga Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.

Membuat masyarakat lebih peka dan waspada terkait data yang ada

Ilustrasi masyarakat di tengah wabah COVID-19 [sumber gambar]
Melihat data sebenarnya dari mereka yang menjadi ODP dan PDP, setidaknya membuat masyarakat sadar bahwa wabah COVID-19 bisa menyebar dengan cepat. Terutama jika mereka tidak menghiraukan imbauan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Bukan untuk menakut-nakuti, data tersebut memberikan pemahaman sekaligus edukasi terhadap mereka agar lebih peka dan berhati-hati.

Meningkatkan distribusi maupun pengadaan alkes seperti APD dan lainnya

Ilustrasi proses produksi APD [sumber gambar]
Jumlah masyarakat yang berstatus ODP dan PDP yang disajikan oleh data, juga bisa digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan distribusi alkes dan peralatan medis lainnya yang dibutuhkan. Terutama untuk daerah-daerah urban yang memiliki fasilitas minim. Data yang ada, bisa diolah dengan cara melihat daerah mana saja selain di Jakarta yang memiliki kasus tertinggi.

Menjadi fokus bersama untuk lebih merapatkan barisan dengan satu tujuan mencegah COVID-19

llustrasi bersatu melawan COVID-19 [sumber gambar]
Data sebenarnya yang dikeluarkan oleh pemerintah bisa menjadi evaluasi, sekaligus menyatukan elemen-elemen penting di dalamnya. Seperti pemerintah, kementerian terkait, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 hingga masyarakat untuk bersama-sama menyatukan tujuan, yakni mencegah penyebaran COVID-19 dengan cara dan tugas masing-masing.

BACA JUGA: Percepatan Tangani Corona, 5 Rencana Pemerintah RI Ini sedang Disiapkan untuk Masyarakat

Keputusan pemerintah untuk membuka data sebenarnya soal pasien ODP, PDP, dan kasus positif COVID-19 patut diapresiasi. Selain memudahkan penanganan oleh tenaga medis, pihak-pihak terkait pun bisa memetakan rencana ke depannya dengan lebih jelas dengan mengacu pada data tersebut. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Lagi Ramai, Penipuan Modus ‘Cari iPhone Hilang,’ Waspadai Ciri-Cirinya

Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…

2 days ago

Rombongan Klub Motor Sunmori VS Warga Pengguna Matic Berujung Emosi

Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…

4 days ago

Kasus Keracunan MBG di MAN 1 Cianjur, Korban Terus Bertambah

Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…

7 days ago

Wafatnya Tinggalkan Duka, Inilah Pesan dan Kesan Indah Paus Fransiskus Bagi Indonesia

Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…

1 week ago

Katanya Krisis Ekonomi Kok Malah Borong Emas, Ada Apa?

Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…

1 week ago

Beruntun, Terungkapnya 3 Kasus Pelecehan Pasien oleh Dokter yang Bikin Miris

Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…

2 weeks ago