Categories: Trending

Mengulik 5 Hal Menakjubkan dari Primbon, Kitab Ramal Jawa yang Melegenda

Dalam kebudayaan Tionghoa, kita semua telah mengenal apa yang namanya dengan Feng Shui. Perhitungan rumit yang konon bisa menentukan nasib baik dan buruk ini begitu dipercayai oleh masyarakat Tiongkok, bahkan lokal Indonesia. Selain Feng Shui yang bisa menentukan arah-arah saat membangun rumah hingga penguburan jenazah. Orang Jawa mengenal apa yang namanya dengan primbon.

Baca Juga :7 Alasan Kenapa Orang Jawa Selalu Bisa Diterima di Mana pun Mereka Berada

Primbon adalah sebuah buku yang berisi hitungan-hitungan rumit tentang apa-apa saja yang dialami oleh manusia. Mulai dari watak, tanggal baik-buruk, hingga hubungan percintaan. Di abad ke-8 para penulis primbon mengumpulkan apa-apa saja yang mereka amati hingga akhirnya tercipta buku induk yang masih digunakan hingga sekarang. Untuk mengetahui hal-hal menakjubkan dari Primbon, mari simak baik-baik uraian di bawah ini.

1. Daur Hidup Manusia

Primbon berisi daur hidup manusia dari masih bayi hingga dewasa. Setiap tingkatan daur hidup biasanya akan diadakan upacara-upacara tertentu. Misal saat bayi lahir akan ada selamatan yang disebut dengan brokohan. Saat menginjak umur 7 bulan ada upacara pitonan dan selanjutnya ada upacara sunatan bagi yang berjenis kelamin pria.

tradisi Slametan [image source]
Daur hidup selanjutnya adalah pernikahan yang dianggap sangat sakral hingga upacara sangat rumit. Selanjutnya, saat kematian pun juga masih diadakan upacara seperti selamatan pada malam-malam tertentu. Inti dari upacara ini tak lain dan tak bukan untuk bersyukur kepada yang Maha Pencipta atas segala kelimpahan rezeki selama manusia masih hidup dan mati.

2. Watak Manusia

Watak Orang Jawa bisa dilihat dari tanggal lahir mereka meski tidak 100% benar. Dalam hitungan Jawa, hari tidak hanya Senin atau pun Selasa saja. Hari masih ada embel-embel pasaran yang jenisnya ada lima: Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon. Kombinasi dari tujuh hari dan lima pasaran menghasilkan 35 hari yang sering disebut dengan sepasar.

Kalender [image source]
Misal seseorang lahir hari Jumat Pon, maka watak yang dimilikinya adalah santai, bijaksana, berjiwa sosial tinggi, jujur, dan mudah beradaptasi. Itu sifat baiknya, lantas sifat buruknya adalah kurang percaya diri dan gampang terbawa arus. Anda bisa mencari sendiri watak Anda dengan melihat weton atau hari di mana Anda lahir menurut kalender Jawa.

3. Tanda-Tanda Alam

Tanda-tanda alam juga tidak luput dari pengamatan pembuat primbon. Biasanya Orang Jawa akan menjadikan primbon sebagai kitab ramal ketika ada kejadian alam besar. Misal gempa bumi yang terjadi di siang hari. Maka dalam primbon akan terpampang sebuah ramalan-ramalan. Misal gempa bumi yang terjadi sebelum pukul 12 siang, merupakan pertanda kalau negeri ini akan banyak kerusuhan.

Gempa Jogja [Image Source]
Selain gempa bumi yang memang kerap terjadi di Indonesia. Kejadian seperti gerhana matahari dan gerhana bulan pun kerap dijadikan sebagai acuhan untuk melakukan ramalan. Biasanya ramalan akan menunjukkan akan adanya bencana atau pandemi yang sangat menyusahkan. Dipercaya atau tidak, kadang ramalan ini banyak tepatnya.

4. Hari Baik dan Hari Nahas

Orang Jawa mengenal banyak sekali hari baik dan hari nahas atau buruk. Biasanya saat hari baik, acara-acara besar seperti pernikahan, membangun rumah, hingga sunatan akan banyak dilakukan. Dengan melakukan hal-hal tersebut di hari baik, maka rezeki akan datang dengan sangat melimpah. Rumah yang dibangun juga akan membuat penghuninya jadi betah dan terhindar dari masalah.

pernikahan [image source]
Selanjutnya, ada juga hari buruk atau nahas di mana setiap orang dilarang melakukan aktivitas besar. Saat hari ini terjadi disarankan untuk tetap di rumah agar hal-hal buruk tidak terjadi. Pernikahan yang dilakukan di hari buruk akan membuat keluarga tak harmonis atau pun rezeki sangat seret. Itulah mengapa menghitung hari baik dan buruk sangat penting bagi orang Jawa. Semua hitungan ada di primbon dan tinggal mengaplikasikannya.

5. Pranata Mangsa

Dalam primbon juga terdapat pranata mangsa atau penanggalan tentang musim. Orang Jawa menggunakan pranata mangsa untuk melihat kapan saja waktunya tanam, waktunya melaut hingga kapan saja harus waspada pada musim. Seperti layaknya kalender yang digunakan semua orang, pranata mangsa juga berisi 12 musim yang setiap musimnya berisi penjelasan yang sangat mendetail.

Petani zaman kuno [image source]
Penggunaan pranata mangsa telah terjadi sejak abad ke-9 hingga ke-17 masehi. Kerajaan di Jawa mempraktikkan apa yang ada di dalam primbon untuk mendapatkan panen melimpah dan menghindari gagal panen serta pendemi. Di era modern seperti sekarang, penggunaan pranata mangsa masih digunakan meski oleh sekelompok orang saja.

Baca Juga :Inilah 5 Manusia Terkaya Sepanjang Masa yang Bikin Bill Gates Tidak Ada Apa-Apanya

Inilah lima hal menakjubkan yang ada di dalam Primbon. Kitab ini mungkin tak begitu banyak digunakan di zaman sekarang. Tapi untuk acara-acara besar penghitungan hari baik dan buruk tetap dilakukan. Apa pun latar belakang agamanya, Orang Jawa tetaplah akan menjadi Orang Jawa. Anyway, Anda percaya primbon enggak?

Share
Published by
Adi Nugroho

Recent Posts

Virzha Tiba-Tiba Menikah, Banyak Netizen Salfok dengan Istri yang Begitu Cantik

Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…

2 days ago

Fakta Rosmini Pengemis Viral, Tinggal di Jalanan Belasan Tahun hingga Diduga ODGJ

Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…

3 days ago

4 Fakta Timnas Indonesia Masuk Semifinal, Larangan Nobar hingga Kalah dari Uzbekistan

Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…

4 days ago

Buat Video Penistaan Agama, Tiktoker Galih Loss Ditangkap

Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…

5 days ago

Dubai Dihantam Hujan Badai Sebabkan Banjir, Puluhan Nyawa Melayang

Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…

6 days ago

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

1 week ago