in

Kisah Pilu Yernis, Nekat Jualan dan Langgar Aturan Wabah Corona Daripada Mati Kelaparan

Wabah COVID-19 memang berimbas pada sektor ekonomi di Indonesia. Tak hanya perusahaan yang menghentikan kegiatan bisnisnya untuk sementara, tapi juga pedagang kecil yang setiap hari mencari rezeki di jalanan. Mau tak mau, usaha mereka pun juga ikut terhenti sementara. Terlebih setelah pemerintah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Salah satu dari mereka yang terkena dampak PSBB itu adalah seorang ibu bernama Yernis. Dalam sebuah video yang ditayangkan oleh tvOne, tampak dirinya tengah ditertibkan oleh petugas karena tetap berjualan di pinggir jalan. Yernis yang kemudian diundang di acara Indonesia Lawyers Club, menceritakan kisahnya pada pembawa acara Karni Ilyas sembari menitikkan air mata.

Bukan tak ingin mematuhi imbauan pemerintah, tapi Yernis merasa dirinya terdesak oleh keadaan ekonomi yang memaksa dirinya harus terus bergerak. Tak ada pilihan lain selain tetap nekat berjualan meski harus menghadapi resiko bakal ditertibkan oleh petugas. Sebagai pedagang kaki lima, Yernis mengaku jika dirinya telah berada di rumah selama 10 hari. Tanpa ada pemasukan sama sekali.

Sambil menitikkan air mata, Yernis nekat keluar dan berjualan karena harus mencari biaya makan dan kebutuhan untuk keempat anaknya. Belum lagi cicilan rumah yang selama ini menjadi tanggungannya. Soal wacana keringanan berupa penangguhan cicilan yang sempat bergema beberapa waktu lalu, nyatanya tidak dialami oleh pedagang kecil seperti Yernis. Ia tetap membayar cicilan kredit rumahnya ke BTN.

Tangkapan layar saat Yernis ditertibkan oleh petugas dari Satpol PP [sumber gambar]
“Jadi saya coba, dari pada kita mati kelaparan dalam rumah begini, kita nekat jualan keluar pak. Saya mencicil rumah over (kredit) dari tetangga juga, itu pun belum saya lunasi duitnya. Janjinya mau lebaran ini mau saya lunasi. Saya berpikir buat makan gak ada, gimana mau melunasi buat rumah, makanya saya nekat jualan,” ucap Yernis sembari terisak saat bercerita kepada presenter Karni Ilyas.

Yernis awalnya sempat berjualan nasi selama empat tahun namun akhirnya bangkrut. Kemudian, dirinya mencoba peluang baru dengan berdagang pakaian dalam. Tak diam di satu tempat, Yernis berjualan keliling dari satu tempat ke tempat lainnya. Terutama di wilayah yang terdapat pasar malam. Karena wabah corona, dirinya tak lagi bisa leluasa berjualan karena keberadaan pasar malam sudah mulai dilarang

Tangkapan layar saat Yernis saat menjelaskan soal keadaan dirinya yang tengah mencari nafkah [sumber gambar]
Terdesak karena kebutuhan ekonomi dan biaya hidup anak-anaknya, Yernis nekat keluar berjualan di luar. Berharap mendapat sedikit rezeki di tengah wabah corona. Dirinya berpikir jika ia di dalam rumah mati sekeluarga, keluar pun akan tetap mati (ibarat karena kena virus corona). Namun, ia memilih untuk ‘mati’ di luar dalam keadaan mencoba berusaha mencari rezeki daripada harus diam dan pasrah di dalam rumah.

Namun karena video dirinya saat ditertibkan viral di dunia maya, bantuan dari pihak kecamatan dan kepolisian berupa sembako pun mengalir pada Yernis. Dirinya mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih karena telah dibantu. Melihat fenomena semacam ini, teringat akan nasib PKL lainnya yang mungkin tidak seberuntung Yernis yang mendapat bantuan setelah videonya viral.

Tangkapan layar saat Yernis ditertibkan karena berjualan di tengah pandemi corona [sumber gambar]
BACA JUGA: Kisah Karni Ilyas, Sosok Host Spektakuler yang Sukses Bikin Acara TV Anti-Mainstream

Karni Ilyas pun sempat menduga soal bantuan yang diberikan kepada Yarnis, apakah uluran kebaikan itu datang hanya karena dirinya viral. Terlebih dirinya juga diundang di acara ILC sebagai salah satu narasumber. Menjadi pedagang kecil yang menyuarakan uneg-uneg soal hidup yang tersisih oleh wabah corona. Tapi, masa iya harus viral dulu baru dapat bantuan pemerintah?

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

Berhasil Diamankan, Ini Sosok yang Mengaku Sebagai Ketua Kelompok Fenomenal Anarko

Dampak Corona, 4 Seleb Ini Berhentikan Karyawan Secara Massal karena Tak Bisa Memberi Gaji