in

Kisah Penjual Sepeda yang Jadi Petani Beromset Miliaran Gara-gara Sawit

Berawal dari sebuah hal kecil, usaha, dan kerja keras yang dilakukan ternyata bisa membawa seseorang menapaki sebuah kesuksesan yang bahkan tak pernah dipikirkan sebelumnya. Perjalanan panjang inilah yang dirasakan oleh sosok Ahmad Sutriman atau dikenal sebagai Haji Bintoro.

Dilansir dari Wartaekonomi.com (02/05/2015), ia dikenal sebagai pengusaha kebun sawit sukses di di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada tahun 2004. Sebelumnya, ia merupakan seorang perantauan asal Jawa yang berjualan perlengkapan sepeda.

Merantau dan berdagang perlengkapan sepeda

Berbeda dengan transmigran yang mengikuti program pemerintah ke luar Pulau Jawa, Ahmad Sutriman justru datang sebagai perantauan di daerah transmigrasi Lalundu Sulawesi Tengah (Sulteng). Dengan menumpang kapal kayu, ia mencoba peruntungan dengan berdagang alat sepeda di wilayah yang kini telah menjadi desa definitif bernama Polanto Jaya pada tahun 1994.

Haji Bintoro alias Ahmad Sutriman [sumber gambar]
Sesampainya di sana, ia membuka sebuah toko bernama Kios Bintoro. Dari sinilah, namanya kelak dikenal sebagai Haji Bintoro. Saya bukan transmigran. Saya datang sendiri ke sini untuk berdagang alat sepeda dengan naik kapal kayu dari Kota Palu ke Mamuju lalu berjalan kaki ke sini melewati hutan yang sedang dikembangkan menjadi kawasan permukiman transmigrasi,” ucapnya yang dikutip dari Wartaeknonomi.com (02/05/2015).

Banting setir menjadi petani sawit dan menuai kesuksesan

Perkenalan Bintoro dengan dunia sawit berawal saat anak perusahaan Astra Agro yang bernama PT Mamuang membagikan bibit sawit kepada masyarakat yang berminat. Pria asal Demak, Jawa Tengah, itu pun tertarik dan kemudian mencoba menanam sawit di lahan miliknya. Sebelumnya, ia membudidayakan kebun cokelat di tanah miliknya seluas 2 hektar.

Sukses menjadi petani sawit dengan omset Rp 1 miliar per tahunnya [sumber gambar]
Secara perlahan, Bintoro dengan telaten membudidayakan tanaman sawit hingga menghasilkan keuntungan. Dengan modal tersebut, dirinya secara perlahan membeli lahan milik transmigran lain yang pulang kampung ke Jawa. Kini, ia memiliki total 30 hektar dari awalnya hanya seluas 2 hektar. Semua lahan itu kini menjadi kebun sawit. Hasil panennya setiap tahun rata-rata Rp1 miliar. kata Bintoro yang dikutip dari Wartaeknonomi.com (02/05/2015).

Rahasia sukses Haji Bintoro dalam menjalankan usaha

Dengan pendapatan tersebut, Bintoro yang telah menunaikan ibadah haji dan umrah itu pun menjelma menjadi miliarder dari hasil sawitnya. Namanya pun dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai Haji Bintoro. Padahal sebelum dikenal sebagai daerah kebun sawit, wilayah yang ditempatinya itu merupakan tempat yang terpencil dan jauh dar kesan modern.

Ilustrasi perkebunan sawit [sumber gambar]
Namun berkat keteguhan dan kegigihannya berusaha, ia mampu mengubah nasib lewat tanaman sawit. Tak hanya melulu soal kerja keras, Haji Bintoro juga punya resep sukses sehingga dirinya bisa mengubah nasib seperti saat ini. “Tidak melalaikan salat, bekerja keras, dan peduli orang lain.” ujarnya singkat yang dikutip dari Wartaeknonomi.com (02/05/2015).

BACA JUGA: Cerita Mantan Tukang Cuci Mobil Lulusan SMP yang jadi Miliarder Sukses di Bali

Kesuksesan yang diraih memang tak semudah membalik telapak tangan. Hanya dengan kerja keras dan kemauan untuk mengubah nasib, keberhasilan tersebut bisa diwujudkan. Tentu saja, semua dilakukan bertahap dan dimulai dari hal kecil seperti kisah sukses Haji Bintoro atau Ahmad Sutriman di atas.

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

Nostalgia Tayangan-tayangan Indosiar yang Bikin Ogah Beranjak dari Tempat Duduk

5 Cara Cerdik Suami Akali Istri Demi Beli Barang Favorit Agar Tak Ketahuan