Tragedi jatuhnya Lion Air JT610 memang meninggalkan duka di hati seluruh rakyat Indonesia, terkhusus mereka yang punya kerabat dan menumpang pesawat tujuan Pangkalpinang tersebut. Seperti yang sudah diberitakan oleh berbagai media, jika tim Basarnas yang diterjunkan untuk mencari para korban telah menemukan puing-puing pesawat yang jatuh, beberapa barang penumpang serta potongan tubuh korban juga ada.
Duka dan tangis tak bisa dibendung dari pihak keluarga yang merasa kehilangan. Mereka menceritakan kenangan yang sempat diberikan oleh para korban, mulai dari cerita, pesan serta rencana yang mungkin akan dilakukan di masa depan. Lengkapnya, begini kisah haru dari para korban yang ikut terjatuh bersama Lion Air.
Saat mencari keberadaan pesawat yang terjatuh di perairan Karawang, pihak Basarnas menemukan puing pesawat, kursi, tas, beserta beberapa barang penumpang –termasuk case hape terbakar yang berupa foto pasangan yang bergandengan tangan dan berada di jembatan.
Dari semua awak kabin yang ikut terbang, Shintia Melina adalah supervisor pramugarinya. Perempuan 25 tahun asal Padang, Sumatera Barat ini sudah bekerja selama 6 tahun untuk Lion Air. Dilansir dari viva.co, orangtua Shintia sangat shock mendengar kabar bahwa putri mereka ada di dalam pesawat nahas JT610 tersebut. Menurut cerita ibunya, Shintia baru saja pulang ke rumah satu bulan yang lalu, saat maskapai menugaskan ia dalam penerbangan Jakarta-Padang.
Nama panggilannya Alfi, ia adalah putri semata wayang pasangan Slamet dan Sukarti. Gadis bernama lengkap Alfiani Hidayatul Solikhah asal Madiun ini juga korban dari jatuhnya Lion Air. Saat mendengar kecelakaan maut tersebut, hampir semua kerabat tak percaya bahwa Alfi ada di dalamnya. Ya, Alfi yang berusia 19 tahun baru bekerja sebagai pramugari selama 2 bulan.
Kisah korban lain yang tak kalah mengharukan datang dari keluarga Deryl Fida Febrianto (22), warga warga Simo Pomahan Baru 67 Sukomanunggal, Surabaya. Kepergian Deryl ke Pangkalpinang adalah untuk pertama kalinya bekerja di sebuah perusahaan pelayaran. Hal tersebut dipaparkan oleh orangtua dan istrinya, Lutfiani Eka Putri –yang bahkan belum genap sebulan ia nikahi. Sebelum Deryl berangkat baik keluarga maupun istri tidak ada firasat buruk.
Sebenarnya masih banyak lagi kisah yang mungkin tidak bisa diceritakan oleh para keluarga karena mereka masih berduka, kehilangan, dan terpukul atas kepergian orang tercinta. Sementara ini, selama beberapa hari ke depan, tim Basarnas akan menerjunkan pasukannya untuk mencari sisa dari puing pesawat serta bukti apapun terkait dengan kecelakaan ini. Kita doakan saja, jika masih ada yang mendapat mukjizat hidup, semoga dalam lindungan Allah. Tetapi, jika semuanya menjadi korban meninggal dunia, semoga mereka semua pergi dalam keadaan husnul khotimah.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…