Masih sangat lekat di telinga mengenai nasib miris orang-orang yang menjual ginjal karena himpitan ekonomi. Mirisnya, beberapa hari yang lalu hal itu kembali terjadi. Hal ini seolah menjadi potret kerasnya hidup di Indonesia. Lantaran besarnya biaya yang harus ditanggung, akhirnya banyak orang harus melakukan aksi nekat seperti itu.
Sejenak menengok ke belakang, ternyata bukan satu atau dua kali hal ini terjadi di Indonesia. Karena alasan keuangan, sudah sering terdengar tentang orang yang menjual ginjalnya di Indonesia. Bahkan selalu muncul di setiap tahunnya. Berikut adalah beberapa peristiwa penjualan ginjal yang pernah terjadi di negeri ini.
Meskipun pemerintah menggalakkan beberapa bantuan buat para murid di Indonesia, sepertinya hal itu masih dirasa kurang membantu rakyat miskin. Bagaimana tidak, meskipun banyak bantuan biaya di sana-sini, nyatanya masih saja ada anak yang kesulitan. Seperti yang terjadi di Palembang beberapa waktu yang lalu, lagi-lagi seorang ayah harus menjual ginjalnya hanya demi membantu keuangan anaknya yang ingin masuk sekolah kejuruan.
Pria yang bernama Herman itu nekat melakukan aksi tersebut karena mengetahui tanggungan anaknya sebesar Rp 2 juta yang harus dibayarkan. Sedangkan di sisi lain, keadaan ekonomi keluarga sangat pas-pasan. Akhirnya tanpa berpikir panjang, pria ini segera mengambil secarik kertas dan menuliskan “Jual ginjal untuk sekolah anak” dan ditempelkan pada punggungnya. Aksi nekat pria ini akhirnya jadi viral di dunia maya.
Sepertinya nasib serupa juga harus dirasakan pada masalah biaya pengobatan. Misalnya saja kejadian beberapa tahun yang lalu, lantaran tanggungan pengobatan ayahnya yang mahal, Fahmi anak 19 tahun harus menjual ginjalnya. Akhirnya pemuda ini mengiklankan bahwa dia bersedia menjual ginjalnya untuk menebus biaya pengobatan ayahnya di sebuah situs jual beli Online.
Meskipun sudah banyak yang mencoba menghentikan perbuatan Fahmi ini, mau bagaimana lagi, kalau dia tidak mendapatkan uang, maka ayahnya tidak akan dirawat. Fahmi sudah benar-benar kehabisan cara lagi untuk mendapatkan uang ataupun keringanan biaya.
Masih berkecimpung di dunia pendidikan, tapi yang satu ini lain ceritanya. Lantaran ijazah harus ditebus dengan nominal puluhan juta, Surgiyanto harus menjual ginjalnya. Sama dengan nasib penjual ginjal yang lain, perekonomian keluarganya sangat pas-pasan, mungkin hanya cukup untuk makan sehari-hari. Pun demikian, Surgiyanto harus menanggung biaya besar yang seharusnya bukan merupakan tanggungannya.
Usut punya usut, kedua anaknya yang sekolah di STAI, terpaksa ijazahnya harus disimpan oleh pihak di sana karena alasan yang tidak jelas. Untuk mendapatkan ijazah tersebut, Surgiyanto harus menebusnya hingga Rp 70 juta. Karena tidak memiliki biaya sebesar itu, akhirnya Surgiyanto memutuskan untuk melakukan aksi nekatnya menjual ginjal. Beruntung masalah dapat diselesaikan atas bantuan Kemendikbud dan ijazah anak Surgiyanto bisa didapatkan kembali.
Pada tahun 2014 lalu, ditemukan sebuah fakta miris dari sebuah kampung di Indonesia. Tepatnya di Majalaya Bandung, ditemukan kalau banyak warganya dulu sering menjual ginjal. Hal ini diungkapkan oleh pihak kepolisian setempat setelah ditangkapnya beberapa warga yang telah menjual ginjalnya.
Berbagai alasan berbeda melatarbelakangi banyaknya warga ini menjual ginjal. Mulai dari pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Namun dari semua itu intinya adalah sama, masalah keuangan selalu menjadi alasan utama mereka melakukannya.
Itulah beberapa kejadian di Indonesia mengenai orang-orang yang menjual ginjalnya karena himpitan ekonomi. Prihatin memang dengan keadaan mereka, tapi mau bagaimana lagi. Namun terlepas dari semua itu, sejatinya penjualan organ adalah hal yang ilegal di Indonesia.
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…