Dipendra Bir Bikram Shah, pria satu ini mungkin bisa dibilang adalah sosok paling beruntung di dunia. Bagaimana tidak, ia adalah seorang pangeran besar kerajaan Nepal. Ia hidup di tengah-tengah keluarga yang rukun menyenangkan serta bergelimang harta. Semua hal bisa didapatkannya, termasuk jabatan raja yang selangkah lagi akan jadi miliknya. Namun, pada akhirnya semua kepingan surga ini raib, hanya gara-gara satu hal. Cinta.
Gara-gara cinta Dipendra menjadi orang gila dan membunuhi semua anggota keluarganya. Ayah, ibu, adik-adik, semua tewas di tangannya hanya gara-gara bersikukuh soal cinta. Soal sang kekasih yang tidak direstui. Malangnya lagi, pada akhirnya ia memilih untuk menyudahi hidupnya dengan bunuh diri.
Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa bisa seorang pangeran yang hidupnya bahagia melakukan hal sekeji itu?
Pangeran Dipendra bukanlah orang jahat di mata rakyatnya. Ia dikenal sebagai pribadi yang sangat santun dan juga menyenangkan. Alhasil, masyarakat pun dengan senang hati menjadikannya sebagai junjungan.
Kerajaan Nepal di awal Juni 2001 tengah diliputi kebahagiaan. Ya, kala itu kerajaan tengah menggelar sebuah pesta besar. Dipendra sendiri menikmati ini pada awalnya, hingga kebahagiaannya hilang seketika saat pembicaraannya dengan sang ibu di suatu momen berakhir buruk. Ya, kala itu Dipendra tengah membicarakan kekasihnya.
Setelah bercakap-cakap dengan ibunya, Dipendra pun masuk ke kamarnya. Bukan untuk merenungi perkataan ibunya, tapi mencari beberapa pucuk senjata yang ada di sana. Tanpa ampun, begitu keluar kamar ia pun memberondong siapa pun dengan peluru-peluru tajam yang dilepaskan senapan-senapan Dipendra.
Banyak sekali saksi mata kejadian gila ini, termasuk para penjaga dan tamu. Hal ini seharusnya cukup untuk membuat Dipendra dipenggal atau apapun. Namun yang terjadi bukan seperti ini. Dipendra justru diangkat menjadi raja.
Sepeninggal Dipendra, tampuk kekuasaan berada di tangan sang paman, Gyanendra. Gyanendra sendiri bisa hidup lantaran ketika kejadian ia berada di luar negeri. Kekuasan Gyanendra sendiri tak lama karena penduduk Nepal sendiri merasa bingung dan jengah gara-gara tragedi ini. Hingga akhirnya rakyat memutuskan untuk menyudahi eksistensi kerajaan.
Inilah sisi lain cinta. Tak hanya bisa membawa kebahagiaan, tapi juga kegilaan seperti kisah Pangeran Dipendra. Ya, cinta membuatnya jadi orang gila dan membunuhi keluarga terdekatnya. Tentang kekasih Dipendra, tidak diketahui bagaimana hidupnya setelah mengetahui jika gara-gara dirinya lah kerajaan Nepal berakhir.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…