Categories: Trending

Kisah Dipendra, Pangeran Calon Raja Nepal yang Membunuh Semua Keluarganya Gara-Gara Cinta

Dipendra Bir Bikram Shah, pria satu ini mungkin bisa dibilang adalah sosok paling beruntung di dunia. Bagaimana tidak, ia adalah seorang pangeran besar kerajaan Nepal. Ia hidup di tengah-tengah keluarga yang rukun menyenangkan serta bergelimang harta. Semua hal bisa didapatkannya, termasuk jabatan raja yang selangkah lagi akan jadi miliknya. Namun, pada akhirnya semua kepingan surga ini raib, hanya gara-gara satu hal. Cinta.

Gara-gara cinta Dipendra menjadi orang gila dan membunuhi semua anggota keluarganya. Ayah, ibu, adik-adik, semua tewas di tangannya hanya gara-gara bersikukuh soal cinta. Soal sang kekasih yang tidak direstui. Malangnya lagi, pada akhirnya ia memilih untuk menyudahi hidupnya dengan bunuh diri.

Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa bisa seorang pangeran yang hidupnya bahagia melakukan hal sekeji itu?

Dipendra Dikenal Sebagai Pangeran Santun yang Dicintai

Pangeran Dipendra bukanlah orang jahat di mata rakyatnya. Ia dikenal sebagai pribadi yang sangat santun dan juga menyenangkan. Alhasil, masyarakat pun dengan senang hati menjadikannya sebagai junjungan.

Pangeran Dipendra Bir Bikram Shah [Image Source]
Bagi Raja Birendra, sang ayah, sendiri Dipendra adalah sosok yang membanggakan. Tindak tanduknya selalu baik dan sopan. Makanya, raja sangat yakin jika kelak Dipendra akan jadi pemimpin yang baik ketika dirinya mangkat. Namun sayang pada akhirnya, putra kebanggaan ini justru jadi jalan sang raja menuju kematiannya.

Konflik Dipendra Dengan Sang Ibu Berbuah Petaka

Kerajaan Nepal di awal Juni 2001 tengah diliputi kebahagiaan. Ya, kala itu kerajaan tengah menggelar sebuah pesta besar. Dipendra sendiri menikmati ini pada awalnya, hingga kebahagiaannya hilang seketika saat pembicaraannya dengan sang ibu di suatu momen berakhir buruk. Ya, kala itu Dipendra tengah membicarakan kekasihnya.

Wanita yang diduga kekasih Pangeran Dipendra [Image Source]
Sang ibu, Ratu Aishwarya, ngotot tidak bakal menyetujui kekasih Dipendra. Ada beberapa alasannya kenapa sang ibu menolak, namun ini lebih kepada kekhawatiran saja kalau-kalau Dipendra memilih calon yang salah. Hal ini masuk akal mengingat Dipendra adalah raja sebentar lagi. Tak terima dengan ini, sang pangeran pun bermuka kusut sambil berjalan cepat ke kamarnya.

Kronologi Pembunuhan Keji oleh Pangeran Dipendra

Setelah bercakap-cakap dengan ibunya, Dipendra pun masuk ke kamarnya. Bukan untuk merenungi perkataan ibunya, tapi mencari beberapa pucuk senjata yang ada di sana. Tanpa ampun, begitu keluar kamar ia pun memberondong siapa pun dengan peluru-peluru tajam yang dilepaskan senapan-senapan Dipendra.

Keluarga kerajaan yang tewas [Image Source]
Sang ayah tersungkur, tewas. Ibu, dan beberapa saudaranya juga tewas. Setidaknya ada sekitar 10 orang keluarganya yang mati bersimbah darah. Tak hanya itu, sang pangeran juga melukai beberapa orang, termasuk cucu-cucu raja yang masih kecil. Dipendra masih menuntaskan amarahnya, sebelum akhirnya ia pergi keluar istana kemudian melewati sebuah jembatan kecil, lalu menembak dirinya sendiri.

Meskipun Sudah Membunuh Dipendra Tetap Diangkat Raja

Banyak sekali saksi mata kejadian gila ini, termasuk para penjaga dan tamu. Hal ini seharusnya cukup untuk membuat Dipendra dipenggal atau apapun. Namun yang terjadi bukan seperti ini. Dipendra justru diangkat menjadi raja.

Tempat kejadian perkara [Image Source]
Momen pengangkatannya sendiri terjadi di rumah sakit. Ya, Dipendra yang sebelumnya bermaksud untuk bunuh diri ternyata tidak benar-benar mati. Ia masih hidup meskipun saat ditemukan dalam keadaan koma. Dipendra digelari raja ke 13 Nepal. Kemudian selang beberapa hari ia pun mati.

Dipendra Mati, Raja Baru Dipilih dan Berakhirnya Kerajaan Nepal

Sepeninggal Dipendra, tampuk kekuasaan berada di tangan sang paman, Gyanendra. Gyanendra sendiri bisa hidup lantaran ketika kejadian ia berada di luar negeri. Kekuasan Gyanendra sendiri tak lama karena penduduk Nepal sendiri merasa bingung dan jengah gara-gara tragedi ini. Hingga akhirnya rakyat memutuskan untuk menyudahi eksistensi kerajaan.

Gyanendra pengganti Dipendra [Image Source]
Mei 2008, pada akhirnya Nepal yang selama ini berbentuk kerajaan diubah jadi republik federal. Tak lagi raja, Nepal akhirnya dipimpin oleh seorang presiden hasil pemilu bernama Ram Baran Yadav. Berawal dari tragedi pembunuhan karena cinta, akhirnya kerajaan Nepal berakhir untuk selama-lamanya.

Inilah sisi lain cinta. Tak hanya bisa membawa kebahagiaan, tapi juga kegilaan seperti kisah Pangeran Dipendra. Ya, cinta membuatnya jadi orang gila dan membunuhi keluarga terdekatnya. Tentang kekasih Dipendra, tidak diketahui bagaimana hidupnya setelah mengetahui jika gara-gara dirinya lah kerajaan Nepal berakhir.

Share
Published by
Rizal

Recent Posts

Kontroversi Tambang Nikel Raja Ampat, Presiden Akhirnya Cabut Izin Tambang

Kontroversi tambang nikel di kawasan Raja Ampat kini menemui titik terang. Usai jadi perdebatan di…

4 days ago

Perjalanan Kapal Madleen Bawa Bantuan ke Gaza Hingga Dirampas Israel

Konflik Palestina-Israel menemui babak baru. Aktivis lingkungan kondang, Greta Thunberg, memutuskan turun gunung untuk membantu…

5 days ago

Demi Salat Ied Berlatar Gunung Sumbing dan Sindoro, Jamaah Rusak Kebun Tembakau

Kebiasaan netizen Indonesia, selalu ingin mencoba sesuatu yang viral, termasuk saat menyerbu Dusun Garung untuk…

1 week ago

Tips Cegah Kolesterol Naik Saat Konsumsi Daging di Momen Idul Adha

Hari Raya Kurban atau Idul Adha tahun ini sudah di depan mata. Momen yang sangat…

2 weeks ago

Pernyataan Two-State Solution oleh Prabowo tentang Palestina, Masuk atau Nggak?

Presiden RI Prabowo Subianto bikin kaget rakyat Indonesia. Hal ini berhubungan dengan pernyataannya, yaitu bahwa…

2 weeks ago

Profil Ray Dalio yang Diisukan Mundur sebagai Penasehat Danantara

Belum apa-apa, Danantara sudah kena gosip miring. Salah satu orang yang diharapkan segera bergabung dengannya…

2 weeks ago