Perhelatan SEA Games 2017 akhirnya telah usai. Rabu malam kemarin closing ceremony dihelat di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Malaysia dengan bangga menyandang titel juara umum SEA Games tahun ini, meski banyak pihak yang merasa dirugikan, termasuk para atlet tanah air. Tentu masih belum lupa akan beberapa momen bikin gregetan macam wasit yang memberikan kartu kuning pada Evan Dimas, sampai walk outnya timnas takraw gara-gara dizalimi oleh pengadil lapangan.
Terlepas dari kecurangan-kecurangan yang membuat warga Indonesia semakin solid memberontak pada negeri Jiran itu, ternyata ada satu fakta mengejutkan datang dari Eki Febri Ekawati, seorang atlet shot put atau tolak peluru yang berhasil meraih medali emas pada ajang SEA Games 2017. Dirinya mengaku menanggung sendiri biaya akomodasi untuk SEA Games tahun ini. Bagaimana kira-kira perasaan penyabet medali emas untuk cabor tolak peluru ini ya? Simak ulasan berikut ini.
Sudah banyak beredar foto Eki ketika penyerahan medali. Ia tampak menangis di sana. Tapi siapa sangka tangisan tersebut adalah ungkapan haru serta miris. Haru karena ia berhasil membawa nama Indonesia bangga di ajang SEA Games 2017, dan miris karena sampai sekarang pemerintah Indonesia lewat Kementerian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA) belum mengganti uang akomodasi yang mencakup penginapan, makan, serta hal-hal kecil lainnya.
Atlet 25 tahun ini menyatakan bahwa tahun ini genap 10 tahun ia menjadi atlet tolak peluru. Ia mengaku bahwa perjuangannya selama berlatih di Bandung akhirnya terbayarkan oleh keikutsertaannya pada SEA Games tahun ini. Eki sempat tidak bisa turut serta pada tahun 2013 dan 2015, namun ia yakin bahwa tahun ini ia bisa memberikan yang terbaik.
Wakil presiden Jusuf Kalla mengaku kecewa dengan hasil yang diperoleh kontingen Indonesia tahun ini. Melenceng jauh dari target, 61 medali emas yang diprediksikan hanya bisa diraih 38nya saja. Kemenpora sempat ketar-ketir melihat respon Jusuf Kalla dan berjanji akan melakukan evaluasi bersama untuk kontingen Indonesia tahun ini.
Hal-hal di SEA Games 2017 yang membuat netizen geram, mulai dari insiden bendera terbalik hingga kecurangan-kecurangan pihak Malaysia dengan cepat menutup mata netizen terhadap kasus seperti yang dialami oleh atlet tolak peluru ini. Para warganet akhirnya fokus untuk membalas dendam pada Malaysia dengan cara ikut membalikkan bendera Malaysia dan memposting hal-hal tersebut di media sosial.
Dengan adanya kasus Eki Febri Ekawati ini, segenap warga Indonesia harus bisa introspeksi diri. Apakah persiapan untuk mengantar atlet-atlet ke ajang perlombaan sudah siap betul, agar di tahun-tahun berikutnya bisa berlaga dengan maksimal. Kita doakan saja agar biaya Eki segera diganti oleh KEMENPORA. Netizen juga agaknya harus bisa lebih bijak untuk menyikapi permasalahan-permasalahan yang ada.
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…
Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…
Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mega proyek yang penuh tanda…
Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…