Sukarno sebagai Presiden pertama RI memang banyak meninggalkan kesan pada orang-orang yang pernah dekat dengan dirinya. Salah satu dari sekian orang yang beruntung tersebut adalah Ni Luh Putu Sugianitri. Semasa mudanya, wanita asal Bali itu merupakan ajudan Presiden Sukarno.
Jalan berliku ditempuh Nitri semasa mudanya hingga berhasil dipercaya sebagai ajudan dari tokoh yang memiliki pengaruh ke penjuru dunia itu. Dirinya senantiasa berada di dekat Sukarno hingga diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden. Seperti apa kisahnya di masa lalu? Simak ulasan berikut ini.
Masuk menjadi anggota Polisi Wanita
Terpilih sebagai ajudan Presiden Sukarno

Nitri berhasil terpilih menjadi ajudan anak-anak Bung Karno setelah pasukan pengawal presiden, Cakra Birawa, dibubarkan dan diganti dengan pengawal Kepolisian. Dari sana, perlahan Nitri dipercaya untuk mengembang tanggung jawab yang lebih besar lagi, yakni menjadi ajudan Sukarno. Ada banyak kisah yang dijalaninya pada saat itu. Terutama soal kegemaran Sukarno akan makanan.
Kerap membelikan Bung Besar kue dan makanan kecil
Menjadi saksi keseharian Sukarno setelah tak lagi menjadi Presiden
Nitri sendiri diangkat menjadi ajudan Sukarno setelah peristiwa tragedi tanggal 30 September atau G30S/PKI terjadi. Saat itu, dirinya menjadi saksi usai Sukarno tak lagi menjadi presiden RI. Menurut Nitri, Bung Besar dilarang berbicara politik, tidak boleh mengundang tamu, hingga tidak boleh ke mana-mana kecuali hanya di Istana saja. Bahkan ia tahu bahwa Sukarno juga tidak punya uang sepeser pun di kantongnya meski hanya untuk membeli kue.
Enggan disuruh menjadi ajudan Ibu Tien Soeharto
BACA JUGA: 4 Perbuatan Hebat Soekarno yang Tak Dilakukan Presiden Indonesia Lainnya
Menjadi orang yang pernah berada dekat dengan Sukarno tentu merupakan sebuah kebanggaan yang luar biasa. Seperti kisah Ni Luh Putu Sugianitri di atas, dirinya bahkan turut menjadi saksi sejarah di kehidupan Sang Putera Fajar usai tak lagi menjabat sebagai presiden Indonesia. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?