Bagi Indonesia, Pierre Tendean dikenal sebagai satu dari tujuh Pahlawan Revolusi. Mengorbankan jiwa raga demi negara, pria blasteran Indonesia-Perancis ini harus kehilangan nyawa demi menyelamatkan Jenderal A.H. Nasution. Namun di balik kepahlawanannya, terselip duka bagi seorang wanita. Dia adalah Rukmini Chamim.
Bagi Rukmini, peristiwa 30 September 1965 bukan hanya melukai bangsa, tapi juga memupus kisah cintanya. Bagaimana tidak, pria yang dia cintai harus gugur demi ambisi politik segelintir orang. Yang tersisa kini hanyalah kenangan, tentang indahnya jalinan kasih antara Rukmini dan Pierre Tendean.
Sebagai abdi negara, Pierre Tendean tidak bisa menolak ketika harus berjauhan dengan kekasih. Di tahun 1963, dirinya harus pindah kota ke Bogor untuk menjalani pendidikan intelijen. Nasib kemudian menuntunnya menjadi ajudan Jenderal Nasution. Sebuah takdir yang memupuskan impiannya untuk bersanding dengan Rukmini.
BACA JUGA: Kisah Cinta Tan Malaka yang Ternyata Lebih Dramatis Daripada Telenovela
Dari tragedi bangsa ini, Rukmini Chamim tak pernah lagi menjumpai sosok yang dicintainya. Pierre Tendean dinyatakan gugur, bersama enam perwira tinggi yang diculik oleh Cakrabirawa. Sebuah kisah cinta yang sangat menyentuh. Romantis dengan kisah cintanya, patriotis dengan kepahlawanan Pierre Tendean, serta tragis karena berakhir duka.
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…
Sedang ramai di media sosial tentang di-blacklist-nya Indonesia dalam daftar kandidat tuan rumah Olimpiade oleh…
Tiada hari tanpa netizen mencari keadilan untuk orang-orang yang teraniaya. Kali ini kejadian yang tidak…
Hakim akhirnya bersikukuh menolak permohonan praperadilan dari Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen Rismansyah. Dengan…
Di tengah kehidupan yang menjengahkan, ternyata kita harus percaya bahwa kebaikan itu akan selalu ada.…