Aksi begal membegal memang sudah lama marak dan meresahkan masyarakat. Pasalnya, mereka kadang tak hanya merampas uang dan barang berharga saja, tapi juga bisa menghabisi nyawa orang yang dibegal.
Baru-baru ini, salah satu bos begal di Gowa, Makassar yang bernama Muhammad Kiran alias Kiran Tatto mati tertembak karena berusaha melawan polisi Anti Bandit Polres Gowa. Kiran bukanlah begal pertama yang tewas karena aksi melawannya, tahun 2016 lalu, begal bernama Zahdil Nazam juga alami hal serupa. Sudah banyak menjatuhkan korban, beginilah kisah lengkap Kiran Tatto.
Dikenal dengan nama Kiran Tatto, pada 2014 lalu pria 21 tahun ini bergabung dengan geng motor Mappakoe. Geng ini bukan hanya sekedar kebut-kebutan saja, di luar itu Kiran yang dibantu oleh kedua adiknya, Aan dan Bongkeng juga melancarkan aksi kejahatan, seperti penyerangan, merusak serta mengganggu ketertiban umum. Kerap lancarkan aksi sadis, geng motor ini akhirnya meredup karena ‘si bos’ yang tertangkap aksi kejahatannya.
Tahun 2016 menjadi awal kesialan bagi Kiran, pasalnya ia mendekam di bui karena terjerat kasus kejahatan begal motor dan menganiaya korban. Tak tinggal diam, polisi kemudian menembak bagian kaki Kiran dan menjebloskannya ke dalam penjara. Ternyata tak pernah merasa jera atas kejahatan itu, setelah bebas dari bui Kiran kembali membentuk geng yang dinamakan dengan B-13. Anggota geng B-13 ini beranggotakan 30 remaja usia 15-25 tahun dengan identitas tatto bertuliskan ‘B-13’ di kening kanan.
Setelah membegal, Kiran biasanya sering berkumpul dengan teman sesama profesi untuk berbagi hasil sekaligus pesta narkoba di markas mereka –sekitar lapangan Syech Yusuf Sungguminasa, Gowa-. Layaknya kids zaman now, Kiran juga rajin update status dan posting foto-fotonya di facebook. Bahkan setelah mengetahui adiknya sudah diringkus oleh kepolisian, Kiran sempat update status yang berisi ancaman balas dendam kepada Banpol (informan polisi). Boleh juga nih begal zaman now.
Satu minggu sebelum tewas tertembak, Kiran mengetahui kalau Aan sang adik sudah diringkus polisi. Menyusul tertangkap pada Minggu, 21 Januari kemarin, polisi ingin menangkap semua rekan Kiran dengan memanfaatkannya sebagai informan. Setengah perjalanan, Kiran malah memberontak dan mencoba merebut senjata Bripda Harry, namun berhasil dipertahankan. Kiran mendapat tembakan peringatan dan tak mengindahkan, aksi membangkangnya malah membuat Bripda Harry menembak dua peluru sampai menembus dada korban. Sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, sayang Kiran meninggal ketika dalam perjalanan.
Tumbangnya salah satu bos begal yang kerap membuat masyarakat was-was setidaknya mendatangkan sedikit kelegaan. Untuk kita semua, di manapun berada tetap jaga keamanan karena kejahatan bisa saja datang jika ada kesempatan. Semoga kejadian tewasnya Kiran Tatto ini bisa menjadi pelajaran untuk para begal-begal lain yang masih berkeliaran dan melakukan aksinya.
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…